Friday, 23 October 2015

Inialah alasan Kamu harus merantau, bagi yang mengendap siapkan ransel dan merantaulah


Merantauhlah...
istilah ini sangat identik dengan anak minangkabau entah bagaimana asal muasalnya saya pun tidak tau, tapi yang pasti bagi mereka merantau itu imbarat sebuah kewajiban begitulah kata salah seorang teman saya yang kini sudah berpindah berapa kali tempat dan berakhir di bali entah dia akan melanjutkan lagi rantauan nya , hmm harapan saya sih iya :D. by the way berbicara dengan istilah yang satu ini mengingatkan saya pada sesosok pengispirasi saya yap beliau adalah nabi kita nabi Muhammad saw yang mana ketika kecil beliau sudah mulai merantau . dan secara nyatanya ketika beliau hijrah dari mekkah ke madinah dikala kondisi yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk menetap dimekkah, dan hasilnya wow tak rugi beliau hijrah . islam diterima baik di madinah, kalo bahasa guru saya islam lahir dimekkah dan berkembang dimadinah, itulah kenapa Allah meyuruh hijrah karena Allah telah mengatur skenario yang indah dalam hijrahnya rasullullah tidak cuma rasulullah kita pun juga mendapat perintah hijrah lho .

                     انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(At-taubah:41)

nah disini dengan jelas Allah meyuruh kita hijrah / merantau entah itu dalam konteks bekerja, atau menuntut ilmu yan pasti garis bawahi hijrahnya ya , Apakah menetap suatu ide yang buruk. entahlah bagi saya sih begitu dan Alangkah indahnya jikalau kalian bisa merantau. saya mengutip sebuah kutipan dari karya fenomenal  Dr.Aidh al-qarni  yang begitu mengispirasi saya untuk menjelajahi muka bumi ini,
  Keluarlah dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar anda, di depan mata anda, dan di belakang anda! Dakilah gunung-gunung, jamahlah tanah di lembah-lembah, panjatlah batang-batang pepohonan, reguklah air yang jernih, dan ciumkan hidungmu atas bunga mawar! Pada saat-saat yang demikian itu, anda akan menemukan jiwa anda benar-benar merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau melafalkan tasbih di angkasa kebahagiaan. Keluarlah dari rumah anda, tutup kedua mata anda dengan kain hitam, kemudian berjalanlah di bumi Allah yang sangat luas ini dengan senantiasa berdzikir dan bertasbih.

Mengurung diri dalam kamar yang sunyi bersama kekosongan yang membahayakan merupakan cara ampuh untuk bunuh diri. Kamar anda bukanlah alam semesta. Dan anda bukan manusia satu-satunya di alam ini. karena itu, mengapa anda harus menyerahkan diri kepada "pembisik-pembisik" kesusahan dan kesedihan? Tidakkah anda sebaiknya menyatukan pandangan, pendengaran dan hati untuk menyeru kepada diri anda sendiri,

Marilah sekali-kali kita membaca Al-Qur'an di tepi-tepi sungai, di pinggiran hutan yang rimbun, diantara burung-burung yang berkicau membaca untaian puisi cinta, atau di depan gemericik aliran air sungai yang sedang mengisahkan perjalanannya dari hulu ke hilir.

Menjelajahi pelosok-pelosok negeri merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Bahkan, para dokter sudah banyak merekomendasikan kepada mereka yang sedang stres menghadapi suatu persoalan dan tertekan oleh beratnya hidup, agar melepaskan semua itu dengan berjalan ke tempat-tempat indah yang tak pernah ia kunjungi. Karena itu, marilah sesekali kita berjalan menjelajah pelosok negeri untuk mencari ketenangan, bergembira, berpikir, dan sekaligus menghayati ciptaan Allah yang sangat luas ini.

tidak berhenti disitu, masih banyak kutipan yang membuat saya sangat ingin menjadi anak rantau walau susah mendapat izin karena saya seorang wanita tapi akhirnya saja orang tua saya mengizinkan selama itu keluar negri bukan keluar daerah , memang agak berbeda dengan orang tua yang lain, tapi itulah pembeda antara kami dengan mereka begitulah kata danang . nah walaupun belum menjadi anak rantau tetap saja itu menjadi telah menjadi target saya sekarang dan ini salah satu madding lemari saya yang sudah bisa  saya hafal diluar kepala.
   
wahai anakku, dunia ini bagaikan samudra dimana banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan

ketakutanmu sebagai kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan." kutipan ini pertama kali saya baca dari novel “99 cahaya dilangit Eropa.”
jadi dari situlah keinginan saya untuk menjadi musafir semakin didesak, oleh naluri  bathiniya saya yang suka jalan-jalan atau istlah keren travelling . hmm apa yang menjadikan musafir itu terlihat menajubkan bagi saya.
kita akan lebih berpengalaman daripada orang yang menetap bukan sekedar mencari ilmu tapi kita bisa menemukan jati diri dari musafirnya kita. prinsip hidup akan betul-betul dihargai saat itu.ketika kita memperhatikan bagaimana fase kehidupan orang yang berbeda jauh dari kita, jadi nya kita semakin bersyukur dilain pihak jaringan kita yang semakin terbuka lebar dan wawasan kita bertambah , oya dan kita bisa mempelajari berbagai macam budaya itu yang sangat menarik bagi saya . bukankah perbedaan itu anugrah, nah akan menjadi kebangaan jika kita diberi kesempatan untuk mempelajarinya :)

Bila masa memakaikanmu jubah kemiskinanMaka gantilah ia dengan jubah safar dan merantaulah.

Mereka berkata, “Merantau adalah salah satu dari dua kemudahan.”  jadi kalian yang berprinsip menetap segeralah ubah pola pikir dan merantaulah , merantaulah maka kamu punya alasan untuk pulang , merantaulah maka kamu punya alasan untuk dirindukan , merantaulah maka akan ada yang selalu setia  menunggu didepan pintu rumahmu , jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam..
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.

Merantaulah…
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing  (di negeri orang)
Merantaulah…
Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan).
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan..
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa..
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran..
Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang).

Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya.
Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni


 merantauhlah ... maka kamu akan tau mengapa air mengalir ... :)


وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً [النساء : 100]
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah niscaya akan mendapatkan di muka bumi tempat hijrah yang luas dan rizki yang lapang…” An-Nisa`: 100.




No comments:

Post a Comment