Thursday, 22 October 2015

seperti apa generasi harapan bangsa

Suatu saat, ketika saya sedang duduk di perpustakaan, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah buku menarik tentang generasi- generasi berprestasi. Saya sangat tertarik karena ternyata dibalik informasi yang saya dengar tentang amburadulnya sistem pendidikan di Indonesia ternyata masih sangat banyak pelajar-pelajar Indonesia yang berprestasi. Berawal dari sinilah, saya memahami bahwa untuk menjadi berprestasi yang terpenting kita lakukan bukan hanya mengandalkan sistem pendidikan yang menjadikan standar pendidikan nasional.
               

Prestasi itu hasil kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja cerdas. Berawal dari konsep dasar ini dengan pemahaman yang benar maka menjadi seorang pelajar yang berprestasi bukan lagi menjadi barang langka. Permasalahannya adalah sedikit sekali yang memahami konsep ini. Sebagian bahkan hanya memahami perlu kerja keras luar biasa, tanpa paham bahwa strategi-strategi belajar  itu salah satu komponen mencapai prestasi puncak. Sebagai generasi bangsa, saya sangat mengagumi mereka yang bekerja keras , dan  menginspirasikan saya  agar terus lebih baik dari waktu ke waktu. Beberapa hal penting agar kita menjadi pribadi yang berprestasi antara lain:

                     Meningkatkan sikap nasionalisme
Ketika rasa atau sikap nasionalisme ada pada kita. Maka, secara otomatis daya semangat kita akan meningkat, karena sikap nasionalisme itu akan mempengaruhi kita untuk bisa membanggakan  negara tercinta
             
               Peduli
Dengan pedulinya kita terhadap sesama, kita telah menyalurkan tangan dan memberikan bantuan di sekitar kita  terhadap sesama. Hal ini yang memacu kita untuk berprestasi.

                 Aksi
Aksi nyata sangat diperlukan, jangan sampai perkataan semata, langkah kecil yang dilakukan tiap hari akan menjadi langkah besar di kemudian hari karena tanpa kita sadari kita sudah jauh melangkah.

             kreatif                                                                                                                                                                         
Orang yang kreatif adalah orang yang senantiasa memiliki daya cipta terhadap segala sesuatu. Orang kreatif selalu bisa bertahan di segala macam kondisi. Kita mau menjadi orang yang biasa saja atau orang yang luar biasa tergantung dari pilihan kita sendiri

         Memperluas wawasan                                                                                                                                          
Semakin banyak ilmu yang kita terima, baik dari membaca, melihat dan mendengar akan menjadi wawasan yang akan menambah khazanah pemikiran kita.


    
                Berdoa
Ini yang tidak kalah pentingnya, untuk mencapai kesuksesan kita membutuhkan senjata ampuh yang lebih dari otot baja ,saya masih ingat perkataan dari senior saya ketika kultum “berusaha tanpa berdoa itu sombong dan doa tampa berusaha itu bohong “

     Meraih prestasi bukanlah hal yang mudah dan bisa  dianggap sepele. Proses pencapaian prestasi seseorang memang tidak selalu berjalan mulus, pasti akan banyak rintangan yang mencobanya. Sebagai contoh, penemu lampu, Edison bahkan telah menuai 999 kali kegagalan. Sebelum dia berhasil menemukan lampu, yang kini dapat kita jumpai dimana saja dan menjadi sosok panutan bagi setiap orang. Negara kita pun mempunyai tokoh yang mengagumkan, contoh yang paling melegenda adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai “BJ habibie”, kehebatannya telah diakui di dalam dan di luar negeri. Gelar Doctor Ingenieur-nya diterima dengan predikat Suma Cum Laude, membuat Pesawat,  Jabatan di MBB, menemukan teori Habibie dan juga menjadi  Bapak Teknologi Indonesia. Bayangkan saja begitu banyak prestasi yang telah beliau hasilkan.
Lalu, bagaimana dengan kita? Bukan saja Pak Habibie yang menorehkan prestasi gemilang, para generasi kini, sedikit demi sedikit telah melakukan perubahan, dilihat dari segi akademis kita dapat menjumpai Atika Almira dan Lailah Muhibah yang secara resmi disebut  ” The 1st Wizard of Mathematichs International Competition (WIZMIC) yang pada saat itu berumur 14 tahun. Kemudian Jonathan Pradana Mailoa yang berhasil meraih mendali emas dan mendapat gelar “The Absolute Winner, The Best ASEAN Student, serta The Best Exsperiment Result dan berhasil mencatan sejarah baru. Dilihat dari segi penelitian dan ilmuwan muda bisa kita lihat Amalia Dwi Ariska, Astri Bestari dengan Indra Surya dan Stephanus George Saa yang mendapat julukan “mutiara hitam” dari Papua karena telah memenangkan kompetinsi “First Step to Nobe Prise in Physics “  2004 dan menyisih ratusan peserta dari 73 negara.
Di segi multibakat kita temui Gita Gutawa, dan Maria Audrey Lukito, Maria yang mempunyai prestasi yang luar biasa yang di usia 2 tahun sudah lancar membaca dan tercatat dalam museum rekor MURI menjadi anak termuda lulus toefl dengan skor 575 yaitu pada usia 10 tahun,dan mendapatkan julukan “girl dictionary”, dan juga menyelesaikan S1 di usia 13 tahun dan juga tercatat sebagai S1 termuda yang di usia 16 tahun dengan predikat “Summa Cum Laude”, dan juga sebagai peserta termuda yang mengikuti Summer goursers bahasa Rusia dan berhasil memenangkannya .
Dibagian non Akademis dapat kita temui Farid Firmansyah yang menjuarai catur pelajar dunia “ World school chess championships” di usia 15 tahun kemudian Felda Elvira Santosa juara wushu tingkat Asia 2007, dan kita juga dapat temui Irvan Museng yang pada usia 14 tahun menjadi pencetak gol terbanyak pada piala dunia Danone U-13, tahun 2005 dan juga menjadi anak Asia pertama yang bermain di klub junior aja x  Amsterdam dan berhasil menyisihkan 3000 anak di seluruh dunia. Dan masih banyak lagi prestasi anak bangsa yang membanggakan negara ibu pertiwi.
Bukan saja Pak Habibie, Atika Almira, Lailah Muhibah, Jonathan Pradana Mailoa, yang mengukir begitu banyak prestasi. Setiap pribadi punya kesempatan untuk mencapai puncak prestasi .Kesempatan selalu datang bagi mereka yang bisa memanfaatkan peluang mereka yang mau bekerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Sehingga dapat menjadi generasi berprestasi sebagai harapan bangsa .

seperti baru-baru ini  3 hari yg lalu , 2 siswa berkependudukan SUMSEL ini yaitu muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma, meraih dua penghargaan di Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 11-16 Mei 2014. Mereka melakukan penelitian dan pengembangan kulkas tanpa listrik dan tanpa freon.
nah tunggu apalagi sekarang giliran kita kamu mengukir prestasi sampai keluar negeri



No comments:

Post a Comment