bacalah (lets be smart people )
ilmu
merupakan salah satu unsur pebentukan kepribadian seseorang . islam dalam
hal ini sangat memperhatikan bagaimana letaknya ilmu, bisa dilihat dari
berbagai segi
1.Surat
pertama al-alaq dan ayat pertama yang bunyi kesuluruhannya ialah sebagai
pembuka ilmu
iqraq yang berarti bacalah suatu perintah dan kita ketahui dengan membaca maka kita akan mengetahui . dalam bahasa arab ilmu artinya juga mengetahui
iqraq yang berarti bacalah suatu perintah dan kita ketahui dengan membaca maka kita akan mengetahui . dalam bahasa arab ilmu artinya juga mengetahui
2.Allah
menjadikan menuntut ilmu itu sebagai kewajiban dan
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
3.ilmu sebagai keutamaan
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Tarmidzi)
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
3.ilmu sebagai keutamaan
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Tarmidzi)
4.
Allah mengangkat drajat orang yg berilmu
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتٍ۬ۚ
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”( Surat Mujadilah/58 ayat 11,)
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتٍ۬ۚ
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”( Surat Mujadilah/58 ayat 11,)
5.mereka yang meninggal dalam perjalanan menuntut ilmu maka setara dengan syahid
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya : ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Tarmidzi)
kemudian...
Dari Abi Darda dia berkata :”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda”: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya karena ridla (rela) terhadap orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang mencari ilmu akan memintakan bagi mereka siapa-siapa yang ada di langit dan di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di air. Dan sesungguhnya eutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesugguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambil bagian untuk mencari ilmu, maka dia sudah mengambil bagian yang besar.” (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah).
Dari Abi Darda dia berkata :”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda”: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya karena ridla (rela) terhadap orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang mencari ilmu akan memintakan bagi mereka siapa-siapa yang ada di langit dan di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di air. Dan sesungguhnya eutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesugguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambil bagian untuk mencari ilmu, maka dia sudah mengambil bagian yang besar.” (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah).
next, berbicara dengan ilmu memang tidak ada habisnya , apalagi perjuangan dan rintangan dalam menuntut ilmu yang bukan suatu perkara yang bisa didapati oleh setiap orang dengan mudah , terkadang orang harus mengorbankan banyak hal untuk menuntut ilmu. contoh
Imam
malik tidak memiliki cukup uang utuk mencari ilmu akhirnya dia terpaksa menjual
tiang rumahnya untuk membiayai pendidikannya . lain dengan imam syafi’I beliau
mengumpulkan kertas bekas dan tulang belulang untuk menulis berbagai ilmu yang
telah dipelajari. Lanjut dengan imam bukhari beliau harus menempuh
perjalanribuan Kilometer untuk bisa menuntut ilmu , beliau berjalan dari negeri
daerah rusia , hingga makkah , madinah ,hijaz,basrah, kufah, bagdad, mesir
,hingga ke syiria . ibnu taimiyah juga tak henti-hentinya menuntut ilmu
walaupun dia dipenjara .Hal ini sungguh sangat jelas bagaiman posisi ilmu dalam
kehidupan sehari-hari .
Disegi Lain kata ilmu sendiri terdiri dari 3 kata yaitu I LAM dan MIM . I
sendiri diAmbil dari kata ILLIYIN yang artinya keagungan , orang yg
berilmu akan diagungkan .LAM dari kata LUTFHI yg berarti lemah lembut orang
berilmu akan bersikap lemah lembut menyesuaikan dengan apa yg telah dia
ketahui, , imbarat padi semakin berisi semakin menunduk . MIM dari kata MULKI
yang berarti Kekuasaan , oleh karena itu seorang yg dipilih menjadi
pemimpin dan memegang kekuasaan harusnya oleh yg berilmu bersikap lemah lembut
karena sikap nya , kecardasaanya sehingga di percaya oleh rakyat .tapi zaman
sekarang hanya orang yg tau tampa melengkapi kriteria dari 3 Kata tersebut
banya berserakan menjadi pemimpin .sungguh memprinhatinkan .
simaklah
kisah dibawah ini
Alkisah pada zaman dahulu ada seorang anak yg belajar pada seorang guru
didaerah yg jauh dari tempat tinggalnya , tapi setelah berapa tahun dia belajar
, dia tidak bisa memahami apa yg disampaikan oleh gurunya a, akhirnya dia
memutuskan untuk kembali pulang sembai berkata kepada gurunya . “guru aku tidak
bisa memahami sedikit pun apa yg engkau ajarkan , aku akan pulang saja ke
kampung halaman dan mengembala domba “ dan sang guru hanya bisa berkata
bersabarlah sembari menasihati dia , tapi apa daya sang murit tetap memilih
pulang dalam perjalanan pulang . turunlah hujan yg begitu deras hingga
menyebabkan sang murit untuk bertenduh disebut gua. Ternyata hujan berangsung
berapa hari hingga sang murit menginap di gua tersebut , di dalam
kejenuhan nya ia memerhatikan sebuah batu yg ditetesi oleh air hujan terebut
hingga 3 hari berlangsung dia menyadari bahwa batu itu mulai berlubang karena
air hujan “ ternya batu yg begitu keras bisa dilubangi oleh air yg begitu lembut
batinnya., mungkin jikalau aku mau berusaha lebih lagi aku juga bisa “ akhirnya
dia kembali ke gurunya . bertahun-tahun kemudian sang murit tersebut menjadi
seorang yg cukup terkenal karena kecerdasannya dan orang-orang memanggilnya
“ibnu hajar” yang berarti anak Batu .
No comments:
Post a Comment