Thursday, 27 April 2017

Pesona indahnya wisata Alam ke Pasir Putih, salah satu lukisan alam terbaik untuk pencinta bidik lensa

April 27, 2017 0
Liburan adalah salah satu kesempatan untuk membenahi dari setumpuk tugas, dan segundang persoalan. Faktor stres mendorong kita untuk kembali menyegarkan pikiran, dari mata yang berjam-jam menatap layar monitor atau setumpuk tugas, (hal itu cukup membuat stress bukan ?). Salah satu cara menikmati liburan ialah dengan berwisata terkhusus wisata alam yang cukup baik untukmerehatkan mata dari suara bising hingga mata yang mulai pening menerawang beratnya dunia kerja.

            Bermula dari pertanyaan teman saya tentang rekomendasi tempat wisata terbaik didaerah saya. Akhirnya, saya berinisiatif menuliskan salah satu tempat wisata yang baru saja saya kunjungi dalam beberapa minggu ini yaitu Pasir Putih. Pasir putih adalah salah satu Destinasi favorit di aceh khususnya terletak didaerah Lho Mee yaitu di kecamatan mesjid raya, Kabupaten Aceh besar. Perjalanan saya tempuh kala itu sekitaran satu jam lebih, berhubung daerah saya cukup jauh dengan daerah tersebut. Dan memang tempatnya cukup sepadang dengan perjalanan yan saya tempuh, tempatnya sungguh indah, dan harganya pun cocok untuk setiap kalangan, saya sangat merekomendasikan juga tempat ini untuk kalian yang suka hunting tempat untuk mengambil gambar.
















Sunday, 23 April 2017

sebaik-baiknya teman duduk adalah buku

April 23, 2017 0
Mulanya perayaan Hari buku pertama kali diadakan oleh UNESCO dalam rangka mempromosikan manfaat membaca (kalo persoalan kenapa harus membaca saya sudah mempostingnya beberapa hari yang lalu), selain itu UNESCO juga mempromosikan tanggal 23 april sebagai hari pernerbitan dan hak cipta. Hal ini berawal dari Spanyol, tepatnya di Catalonia yaitu kisaran tahun 1923. Valencia, Vicente Clavel seorang penulis yang mencoba memberikan sebuah apresiasi kepada seorang penulis yang bernama Miguel de cervantes yang meninggal pada tanggal tersebut. Karena Hal tersebutlah akhirnya dari pihak UNESCO membuat perayaan karena beberapa penulis terkenal meninggal dan lahir pada tanggal tersebut.
            Berbicara dengan buku, saya juga termasuk penggila buku, selain suka membaca saya juga suka mengoleksi banyak buku. Dan salah satu cita-cita saya adalah bisa membuat perpustakaan mini yang bisa bermafaat untuk setiap orang. Masih cita-cita sih karena bukunya kurang banyak.
         

   Ini adalah beberapa buku saya dari sekian banyak, mulai dari komik,majalah, novel hingga eksplopedia. seperti sebuah kutipan menarik yang saya pernah baca "Sebaiknya-baiknya teman duduk adalah buku" ya saya setuju. Walau terkadang tidak selalu rasa bosan dalam perjalan membuat saya memegang buku, tapi buku tak pernah membosankan sekalipun ia telah lapuk. Tapi, lazimnya minat membaca sekarang sangatlah kritis, terutama di Indonesia sendiri. Berdasarkan informasi BPS hingga UNESCO membuktikan tingkat membaca pada tahun 2012 yaitu 1:1000 artinya, 1000 penduduk Indonesia hanya satu orang yang punya minat. Sungguh miris bukan. Oleh karena itu kita harus memumbuhkan lagi minat baca, karena kita tahu betapa banyak nya minat membaca, memang membaca tidak dibatasi dibuku, di era yang era canggih ini, informasi bisa diakses dalam hitungan detik melalui media, tapi ambil positif dengan membaca melalui buku, kita tidak berjam-jam menatap layar ponsel hingga monitor, yang mana selain radiasi bisa juga persoalaan kurang nya cahaya sehingga membuat minus kita bertambah. Dipihak lain, bagi yang suka membaca novel pun pasti akan pegal membaca online, hal ini didasari halaman sebuah novel yang cukup lama hingga membuat gadget cepat panas atas cepat habis batrai,  oleh karena itu budidayakan lagi membaca “buku”.
      Saya teringat dengan sebuah kutipan dari  Al jahiz beliau berkata  “Buku adalah teman duduk yang tidak memujim secara berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak membuatmu bosan. Dia adalah teman yang sangat toleran yang tidak akan mengusirmu. Ia adalah tetangga yang tidak akan menyakitimu, Ia aalah teman yang tidakakan memaksamu mengeluarkan  apa yang kamu miliki. Dia tidak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu dengan kemunafikan dan tidak akan membuat kebohongan.” sunggu betapa benar kata sibijak bahwa sebaik-baiknya teman duduk adalah buku.
  






Tuesday, 11 April 2017

Mengenang Tsunami Aceh 2004 Duka ditanoh rencong

April 11, 2017 9
Waktu itu saya sedang menonton film Doraemon bersama teman saya. Tak pernah terlintas sedikitpun akan datang sejarah baru untuk orang aceh kala itu. Hingga tiba-tiba ibu saya berlari mematikan Tv dan menarik saya dengan teman saya keluar rumah, masih dalam keadaan bingung, hingga sadar ketika saya sudah berada diluar pagar rumah saya runtuh, getaran tersebut semakin keras hingga membuat lemari piring di PKK depan rumah saya ambruk, suara terdengar gaduh. dalam hiruk piruk, tasbih terdengar dimulut orang tua saya, saya yang kala itu masih tidak menyadiri hanya terdiam. Sontak pandangan saya fokus meperhatikan orang yang berdiri dalam ketakutan, apakah itu kiamat saya masih terlalu polos untuh memahaminya. Saya yang masih berumur sekitar 8 tahun hanya terdiam dengan kebingungan sembari melihat ke arah sekeliling.

Penampakan kapal PLT yang sudah berada di kawasan padat penduduk setelah tsunami melanda aceh.

Nekat ke Banda Aceh 
      Masih teringat setelah getaran tersebut meruntuhkan beberapa tempat, saya dan keluarga langsung menghubungi kakak, yang tinggal di rumah saudara di daerah perkotaan. namun kami tak mendapat respon, hingga tiba-tiba orang datang berlalu lalang berkata, "Air naik..! "kala itu pikiran saya sejenis banjir belum ada penggunaan kata Tsunami, bapak yang kelihatan ketakutan langsung beranjak mengambil kereta untuk pergi ke kota, memastikan kakak kami yang tidak ada kabar, saya lupa bagaimana akhirnya mendapat izin ikut , akhirnya saya pun berangkat menemani bapak berdua. 
    Cukup shock ketika kami disambut dengan wajah baru kota Banda Aceh, saya menyadari bagaimana ketakutan bapak sepadan dengan apa yang saya lihat, mayat berserakan dipinggir jalan, orang berjalan mencari bantuan dalam linangan air mata dengan baju seadanya, bahkan ada yang berbalut sebatas handuk saja. Tangan wajah penuh luka. Sempat juga terlihat beberapa ekor ternak diatas pagar yang tingginya lebih 2 meter, saya berpikir bagaimana bisa binatang tersebut bisa selamat dan berada diatas tersebut dikala manusia berserakan dipinggir jalan. Jalanan juga penuh dengan air dan lumpur, rumah dan gedung porak- poranda seperti baru di bom. semua terlihat hancur luluh lantak, orang terlihat kebingungan, ada yang menangis, ada yang terdiam hening dalam tromanya dipinggir jalan. saya bahkan sempat melihat evakuasi mayat perempuan dengan posisi hampir telnjang total dari bawah jembatan dengan mata yang melotot dan rambut panjang sepinggang persis seperti suzana, sangat mengerikan karena lingkaran matanya yang sangat gelap dengan warna kulitnya yang sudah pucat total padahal baru kejadian beberapa menit yang lalu.  Air setinggi saya, membuat saya harus naik kepundak bapak, saya teringat sekali ketika saya tanpa sengaja menginjak mayat yang sudah terkubur oleh lumpur yang bercampur dengan sampah sisa gempa. Orang menyebutnya Tsunami disini. ya memang cukup membekas terutama mereka yang langsung berkejaran dengan ombak yang berkecepatan 60/jam. Dan dari situlah saya tahu  istilah Tsunami untuk pertama kali.
    Kala itu kami gagal menemukan kakak kami dengan kondisi rumah sudah ditinggalkan dan air masuk ke dalam, tentu sangat ketakutan terutama dari pihak tante dan keluarga ternyata selamat pulang ke kampung halaman, sedangkan beritanya kakak terpisah. Hal ini cukup membuat orang dirumah histeris. karena sampai 2 hari orang tua saya kembali lagi ke banda untuk melihat ke setiap pos mayat apakah ada mayat kakak saya, Tapi beruntung nya kaka selamat setelah 2 hari tak berkabar. gak nyangka sekali, ketika orang tua sudah terlihat ikhlas sampai suruh buka hambal waktu itu heee mungkin pulang mayat.
   
KAKAK PULANG DENGAN SELAMAT.
   
    Cukup mengejutkan ketika melihat bayangnya muncul, banyak pertanyaan yang muncul dan pandangan orang yang berbondong-bondong penasaran, " Bagaimana bisa survive?" Pertanyaan ini tentu muncul terutama lokasi tempat tinggal kakak yang masih tidak jauh dengan kawasan laut, ceritanya ia bahkan sempat melihat air ombak ketika belum pecah setinggi rumah satu lantai. Sempat memanjat pohon juga, hingga kakinya ke jepit dengan mobil yang mana di dalam nya berisi mayat. sungguh kejutan yang buat histeris ketika melihat  ia bisa kembali dengan selamat, sedangkan saya yang ke banda kala itu setelah air mulai surut saja pincang karena ke pijak barang  sisa tsunami. Bahkan ada orang di kampung saya yang meninggal karena kena gelombang tsunami ronde lanjutan ketika ingin mencari kakaknya (kasus persis seperti saya dimana pergi ke banda dengan ayah untuk mencari kakaknya yang tinggal dibanda, ternyata berakhir adiknya yang tidak selamat.)
    Kalau kalian melihat orang yang survive kala tsunami pasti merinding, saya sempat medengar ada yang potong kaki sendiri karena ke jepit runtuhan gempa, kasusnya 15 menit sebelum tsunami ialah gempa yang juga sangat parah. jadi dobel di ratakan tempat- tempat di seluruh aceh yang berlanjut daerah terkhusus di  banda aceh, dan kawasan dekat pesisir kena rata lagi di pukul gelombang tsunami,  tapi yang bikin saya tercengang  ialah teman saya yang selamat tinggal di pesisir laut berhasil melarikan diri dari tsunami karena jikalau merunjuk photo salah satu masjid yang berhasil selamat dari amukan gelombang laut terlihat mustahil untuk selamat, karena kondisi rumahnya cuma 3 menit dari masjid ini yaitu masjid Rahmatullah. 
Salah satu masjid yang selamat kala Tsunami yang berlokasi di Lhoknga. Posisi rumah teman saya cuma 3 menit, pertanyaa saya kemana dia melarik diri kala itu? 

Faktanya ternyata teman saya selamat karena melarikan diri ke bukit, jadi posisi nya daerah laut sana ada beberapa bukit sehingga orang-orang melarikan diri kesana.
Merunjuk photo ini terlihat bukit dari kejauhan yang dekat bibir pantai, dan dari arah berlawasan pantai beritanya mereka melarikan diri ke kawasan bukit2 tersebut selain beberapa yang lari ke dalam masjid.

     Namun beritanya sekarang banyak bukit- bukit yang di menjadi produk tambang sehingga mulai berkurang daratan tinggi yang bisa menjadi tempat evakuasi ketika kejadian yang tidak diinginkan seperti ini terulang lagi. Fyi Ternyata Kejadian tsunami aceh bukan pertama kalii, manuskrip lama menunjukan hal ini sudah pernah terjadi jauh berpuluh ratus tahun yang lalu juga, yang sudah di wasiatkan infonya oleh para penduhulu. 

      Sebenarnya tidak ingin mengenang, cuma tanpa sengaja saya kembali melihat album dari pameran Tsunami Aceh yang kala itu diadakan dalam rangka memperingati 12 tahun Tsunami Aceh. Berikut ini adalah beberapa photo yang saya photo pada pameran peringatan Tsunami Aceh yang di selenggarakan pada museum Tsunami Aceh.

1. pilu masyarakat Aceh kala itu.



 2. Bekas tsunami.

















3.makna "Bhineka tungga ika" terlihat


 4. Bukti kekuasaan Allah




5. Agama tetap prioritas





6. dan beginilah polosnya  kondisi anak kecil yang tidak menyadiri kondisi kala itu


#tsunamiaceh #tsunami #aceh #bencanaalam