“Bangsa
yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya
sendiri.” Sepenggal kutipan sang proklamator yang mulai memudar kepada generasi
bangsa. Dewasa kini, perayaan kemerdekaan ke 72
yang baru terlewatkan, telihat kurang berkah ketika makna kemerdekkan
sebenarnya terlewatkan begitu saja.
Kisaran diatas tujuh
puluh dua tahun lalu, status negara kita masih jajahan, masih dalam keadaan
terkekang, terbelenggu hingga tertunduk dibawah perintah para penzalim. Dalam
keadaan tersiksa, hak bersuara dibungkam, status tidak berbeda layaknya budak,
kerja paksa menjadi rutinitas sehari
hari, hingga sarapan kerupuk menjadi makanan utama. Negara ini pernah
mengalaminya, pernah menangis atas banyaknya siksaan yang terjadi dibumi
pertiwi." Tidak mudah meraih kemerdekaan.”
Hal inilah yang melahirkan semangat juang. semangat untuk keluar dari penderitaan yang ber "aljabar" yang cukup mengiris ingatan ada perlakuan yang kelewatan. Bahkan tidak hanya satu dua negara, melainkan lima negara, disumber lain menyebutnya 6 yaitu negara yaitu Protugis, Spanyol, Inggris, jepang, prancis dan Belanda dengan status negara terlama yang pernah menjajah Indonesia yaitu 3,5 abad. Perjuangan tidak semudah membalikan tangan, banyak pengorbanan yang diberikan untuk kebebasan yang kita rasakan hari ini. Dulu para pahlawan dalam keadaan siap siaga bertaruh demi kemerdekaan, siap layaknya seperti Cut Nyak Dhien yang harus mengikhlaskan suaminya dibunuh, bahkan untuk kedua kalinya dibunuh didepannya, atau Jenderal Sudirman yang dalam keadaan sakit paru-paru kronis tetap memimpin perang dengan ditandu berapa minggu lamanya. Kembali kita renungi beberapa kali perang meletus untuk melawan penjajah berapa kali generasi bermandi darah untuk kebebasan hari ini, semua itu terjadi berulang kali, ada yang berkorban harta ada yang berkorban nyawa semua terjadi karena keinginan mereka untuk dapat hidup layak, dan memberikan kesempatan kepada kita bebas dari apa yang mereka alami dulu.
Hal inilah yang melahirkan semangat juang. semangat untuk keluar dari penderitaan yang ber "aljabar" yang cukup mengiris ingatan ada perlakuan yang kelewatan. Bahkan tidak hanya satu dua negara, melainkan lima negara, disumber lain menyebutnya 6 yaitu negara yaitu Protugis, Spanyol, Inggris, jepang, prancis dan Belanda dengan status negara terlama yang pernah menjajah Indonesia yaitu 3,5 abad. Perjuangan tidak semudah membalikan tangan, banyak pengorbanan yang diberikan untuk kebebasan yang kita rasakan hari ini. Dulu para pahlawan dalam keadaan siap siaga bertaruh demi kemerdekaan, siap layaknya seperti Cut Nyak Dhien yang harus mengikhlaskan suaminya dibunuh, bahkan untuk kedua kalinya dibunuh didepannya, atau Jenderal Sudirman yang dalam keadaan sakit paru-paru kronis tetap memimpin perang dengan ditandu berapa minggu lamanya. Kembali kita renungi beberapa kali perang meletus untuk melawan penjajah berapa kali generasi bermandi darah untuk kebebasan hari ini, semua itu terjadi berulang kali, ada yang berkorban harta ada yang berkorban nyawa semua terjadi karena keinginan mereka untuk dapat hidup layak, dan memberikan kesempatan kepada kita bebas dari apa yang mereka alami dulu.
Tapi
hari ini, pernahkah kita merenungi makna kemerdekaan yang kita rayakan setiap
tahun?, atau hanya sekedar mengikuti mayoritas yang berselfie riya dengan bendera merah putih dan bermain Panjat pinang misalnya, pernahkah kita berinisiatif mencari tahu makna dari
permainan ini, tahukah kita jikalau makna sebenarnya dari permainan ini cukup menyedihkan? Ternyata
tidak sekedar sebuah hiburan. permainan ini bertujuan mengingatkan kepada masa
sulit leluhur kita yang sulit untuk mendapatkan makanan. Dulunya permainan ini
diselenggarakan oleh orang Belanda ketika perayaan besar, dan pribumilah
sebagai peserta yang kekurangan hingga kelaparan mengikutinya karena yang diperebutkan
seperti makanan beras, keju, hingga pakaian yang menjadi tontonan para belanda.
Seharusnya perayaan kemerdekaaa menjadi renungan terhadap
kita atas banyaknya darah yang tumpah
dalam berjuang menghidupkan generasi hari ini. Tapi apa dikata, hari ini kita
jumpai perayaan kemerdekaan tak lebih dari sebuah hiburan, para veteran yang
tidak dihargai, ada dari mereka mengemis
dan bahkan yang memprihatinkan lagi ada yang menjadikanya meme sebuah hiburan untuk
ditertawanakan. Itulah kenapa kembali harus kita ingatkan JASMERAH, agar kita
ingat masa sulit bangsa ini. Tentu boleh kita suka cita, tapi muhasabah jangan
sampai tersampingkan, berilalah sesuatu yang membuat kita berkenang atas jasa
para pahlawan sebagai contoh perlombaan yang bertemakan “kemerdekaan” yang
diselenggarakan oleh situs ternama http://dentaluniverseindonesia.com
. Hal ini adalah salah satu bentuk apresiasi untuk kita tahu diri atas darah
yang tumpah untuk menghidupkan generasi hari ini, supaya kita lebih menghargai.
No comments:
Post a Comment