" Selamat datang Di Surganya para traveller"
Assalamualaikum and Welcome
back on my blog.
Setelah
beberapa hari mengendap akhirnya kembali ku berkotak katik didepan layar
monitor dan melanjutkan rutinas sehari-hari. Nah berbicara dengan judul post hari
ini, saya sangat semangat, karena hal ini membuat saya bernostalgic dengan
perjalanan saya kurang lebih 2 tahun yang lalu. Bisa dikatakan semangat 45 saya
muncul mengenang masa lalu. Dimana kondisi pertama kali untuk saya bertapak
seorang diri dengan modal berserah diri kepada ya Rabbi. Ya katakanlah kondisi
pertama kali untuk saya melakukan perjalanan ala backpacker. well welcome in
Sabang surganya para traveller.
Ketika mendapat tema Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional, lantas langsung tergambarkan dibenak saya “Selamat datang Surganya para traveller“ karena saya sudah majajaki dan menikmati lukisan alam di pulau paling barat indonesia ini. Ya Sabang merupakan salah satu kota di provinsi aceh yang terletak dipulau paling barat wilayah RI yang mana dibagian utara dan timur nya dikelilingi oleh selat malaka dan untuk bagian selatan dan barat nya dikelilingi oleh samudra hindia. Sabang sendiri berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Hingga India. Dan hanya terdiri terdiri atas dua kecamatan yaitu Suka Karya dan Suka Jaya. Adapun Luas tanah nya yaitu 153 km2.
Pertama kali saya kesabang yaitu kisaran 2015 dalam rangka perpisahan dengan teman sekelas, tapi kala itu kondisi kurang berpihak kepada saya dan memaksakan saya melakukan perjalanan seorang diri. Masih ingat kala itu saya dengan tergopoh gopoh menangis dengan Ransel dipundak karena tertinggal kapal. Memang kesepakatan awal jam 10 tapi ternyata diluar dugaan tiba-tiba Rombongan kami harus berangkat dengan kapal cepat jadi harus lebih awal dari jam perjanjian awal yaitu jam 9:30 Dan otomatis saya telat Alhasil saya mendapat pesan dari pihak guru untuk nyusul dan dijemput disana. Akhirnya karena mendapat janji manis saya pun dengan modal nekat membranikan diri untuk berangkat kesana seorang diri (hal ini juga karena keinginan saya ke Sabang yang sudah saya idamkan dari dulu kelas dua SMA) jadi walau pertama kali saya bertapak seorang diri saya perjuangkan. Padahal untuk anak yang baru keluar dari penjara suci ( Baca Asrama ) terlalu nekat itu namanya.
Dan
perjalanan didalam kapal terlihat santai tanpa kendala, Hingga sampai disana
Rumus “Php” bisa saya pecahkan dan Alhasil saya mendapat kabar harus ke vila
seorang diri karena mobil mereka sudah terlalu jauh dari lokasi pelabuhan. Well
dengan modal nekat saya pergi keluar kapal mencari angkutan, sama seperti di
Banda Aceh semua orang menawarkan jasa antar seperti becak, tapi saya lebih
memilih angkutan Umum karena keramian yang saya perlukan saat ini. Akhirnya
setelah bernegoisasi harga dengaan kenet ( menawar dengan teknik emak-emak dan
sedikit bumbu penyedih “ketinggalan kapal hingga di phpin guru” ) akhirnya saya
mendapat harga 10 k sampai ke vila.
Tapi
diluar dugaan didalam mobil mayoritas laki laki, katakanlah ada 3 cewek dengan
saya, sebuah ketakutan menyelimuti saya lagi Apalagi kenet tersebut berwajah
garang dengan rantai dileher dan kepala botaknya mengkilat dibiaskan sang surya,
saya terbayang kondisi ibu tersebut keluar lebih awal. Maka kecemasan
menyelimuti saya. Akhirnya didalam perjalan saya melamun sesekali melihat hp
mengabari kawan. Dalam kesunyian mobil saya sesekali bertanya untu menghilangka
grogi dan rasa cemas berlebihan, sang kenet menjelaskan dan karena saya yang
terlihat paling bingung membuat ia bertanya,” asal dari mana...?” saya menjawab sumringah daerah “Indrapuri”
owalah ternyata ia tahu indrapuri terkenal dengan rambutannya yang manis, ketika itu saya mencoba
menjelaskan dan mepromosikan tempat di indrapuri tapi ia kurang tahu dan bahkan
bertanya taman rusa bagimana sekarang, hadeuh. Tak apalah selama ia tahu
kelebihan suatu tempat itu sudah cukup bagi saya. Dan ternyata percakapan saya
tersebut mengundang tanda tanya untuk penumpang lain, mereka pun bertanya
banyak hal tentang Banda Aceh yang sebenarnya saya pribadi juga kurang banyak
tahu karena faktor baru keluar dari penjara suci Eh” hingga Akhirnya satu mobil
penumpang serasa sekelas membaur bercengkrama dengan akrabnya. Dan
ternyata cukup mudah membaur dengan mereka karena memang dari aslinya orang
sabang terlihat Ramah.
Hingga
saya sampai di Vila ternyata teman saya belum kunjung balik, saya berkeliling
berjalan kaki dipesisir hingga bertemu dengan kenet mobil yang saya tumpangin,
kali ini ia dengan sepeda motor menemani anaknya jalan jalan sore, ia bertanya
kondisi saya,. Ternyata sang bapak ada bertemu bus sekolah kami di sebuah tempat dan menawarkan mengantarkannya
karena jarak tidak sampai 1 km tapi saya menolak, karena guru berpesan untuk
tidak pergi kemana mana lagi, Tapi ternyata salah satu dari pembimbing tour
kembali ke Vila kala itu ternyata sang kenet mengenalinya juga, dan bercerita
kalo saya keponakannya dalam bahasa Aceh, mungkin maksutnya melindungi saya
sebagai keponakan karena nyasar sendiri) dan kenet itu juga belum tahu kalo ibu
itu pembimbing tour sekolah kami. Dan lebih terkejut lagi ketika melihat
saya menjawab fasih bahasa Aceh disaat
pembina tour bartanya kepada saya. Mulanya
saya berpikir Suuzhon melihat penampilan bapak itu tapi ternyata diluar dugaan saya dilindugi
oleh orang yang saya suuzhon kan hiks hiks.
Cerita
diatas hanya sedikit gambaran bagaimana karakter orang Sabang, saya tidak ingin
melanjutkannya karena tanpa sadar saya sudah memasuki halaman ke dua di word. Nah kembali ke topik Awal, tentang wajah
Sabang itu sendiri. Berbicara dengan Sabang, maka mayoritas kita membayangkan
surganya destinasi bawah laut, Tapi bagi saya tidak demikian, karena sabang
surganya traveller. Semua bisa didapatkan. Sabang tidak hanya dikenal karena
keindahan Alamnya, atau Keanekaramana hayati terumbu karangnya Tapi Sabang juga
terkenal dengan sejarahnya, ya bisa dikatakan sabang merupakan kota dengan
sajian terlengkap. Masih banyak peninggalan sejarah yang terpaku di kota
minimalis ini. Berbicara dengan sejarah, keberadaan Belanda disabang cukup
lama, sehingga membuat pemerintah belanda sendiri mengakui sabang sebagai salah
satu daerah pemerintahnya pada tahun 1863, dan hal itu membuat banyaknya
bangunan belanda yang masih bisa kita jumpai disabang saat ini, seperti contoh
kantor PELNI, hingga Rumah para kolonial. Kita juga bisa dengan mudah menjumpai
Peninggalan Jepang seperti Terowongan Jepang hingga Benteng Anoi itam yang
merupakan salah satu benteng pertahanan jepang yang berlokasi dikelurahan Anoi.
Berlanjut
dengan destinasi bawah laut, Sabang tak kalah kece nya dengan Bali, Sabang
menawarkan pesona yang luar biasa bagi kalian pecinta wisata terumbu karang. Jika
kalian pecinta dunia dasar laut kalian harus mengunjungi pulau Rubiah, Keindahan dibawah laut sungguh membuat saya
ingin kembali kesana, dalam kedalam berapa meter kalian bisa melihat jelas ikan
berjajar mengikuti disamping bot, Air jernih dengan hiasan terumbu karang
bervariasi terpampang didepan kalian. Sungguh nikmat mana yang engkau dustakan.
Oya kalian bisa juga bisa dengan mudahnya menemukan tempat wisata dalam rentan
jarak berdekatan, karena faktor sabang yang merupakan sebuah kota
otomatis terbilang keci tapi dengan sejuta pesona alam tersaji dan hal ini membuat kantong lebih aman hehe #savedompet.
Adapun
tempat wisata yang wajib kalian datangi disabang yaitu seperti Tugu 0 km, tugu
i love sabang,tugu, pantai sumur tiga, pantai anoi itam, pantai ujung kareung,
pantai tapak gajah, pantai gapang,dan banyak lagi yang gak bisa saya sebutin.
Tapi yang pasti, tempat tersebut merupakan tempat yang cocok bagi anda para
pembidik lensa, dan pemburu spot memukau. Intinya kalo ke Aceh kalian wajib ke
titik 0 km indonesia ini.
Nah
Berhubung pada tanggal 28 nov hingga 5 Des 2017, diselenggarakannya Event
berskala international di Sabang, maka kalian kudu wajib kesana, karena selain
bisa menikmati keindahan alam kalian juga menikmati sejumlah atraksi yang
digelar pada Sail Sabang yang bertemakan “Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata
Bahari Internasional”. Sedikit sejarah, Sabang sendiri pernah dijadikan pelabuhan bebas (1895) dan dikenal dengan istilah “ VRIJ Haven Kala itu dikelola oleh Maatschaappij Zeehaven en kolen station (wee Ribet ya) yang selanjutnya dikenal dengan nama Sabang Maatschaappij. Awalnya pelabuhan ini hanya berfungsi Untuk melayani keperluan Bahan bakar batu bara dan Air minum untuk para kapal laut yang singgah, Namun kemudian berkembang menjadi pusat perdagangn yang cukup ramai. Dengan Demikian maka Sirkulasi perdangan international telah semakin merebak, serta mengantarkan sabang menjadi makin populer baik diwilayah nusantara maupun kancah international. Dan dengan Adanya Sail Sabang diharapkan mampu menambah tersohor lagi Sabang Today. Adapun jenis kegiatan Pada Sail Sabang nanti yaitu Pameran iptek
memperingati 20 tahun Jambore Iptek sabang, Pekan kebudayaan Aceh, Kapal pemuda
Nusantara, Work parachute Championship international diving competition, hingga
Kedatangan Cruicheship International. Pokoknya kesempatan begini jangan sampai
terlewatkan ingat “Uang bisa dicari tapi pengalaman tidak bisa dibeli” kapan
lagi punya kesempatan seperti ini kalo gk sekarang, Harganya Relatif murah, kala itu saya Ala backpacker modal 200 dari banda Aceh, kecuali penginapan udah
ditanggung sekolah lupa berapa hehe, Apalagi semisal cowok modal kain sarung
bisa tidur mesjid hehe. Nah Jadi
Tunggu Apalagi persiapkan diri untuk moment yang bakal datang menghampiri.
bagus itu gan bisa untuk promosi jga untuk pulau sabang
ReplyDeletesabang surganya traveller
ReplyDeleteNice info
ReplyDeletewahhh jadi pengen kesabang niii
ReplyDeleteMakanya keSabang, mumpung lagi ada Acara berskala international, kapan lagi bisa jalan jalan dengan puas diakhir tahun, ingat Uang bisa dicari tapi pengalaman tidak bisa dibeli
DeleteHalo kak, kalau aku nawarin ke kalian untuk ikut berkontribusi menjadi penulis di dolanyok.com kalau ada yang mau silahkan hubungi saya melalui email hub@dolanyok.com Ada fee
ReplyDelete