Friday, 3 November 2017

Benarkah berhutang dapat memperpendek umur?

Pernah berhutang,? atau memberi pinjam kepada teman.
ya, hampir setiap orang pernah berada pada posisi ini, entah sebagai penghutang, atau pemberi hutang. ya hutang adalah sebuah bentuk pinjaman yang mana wajib dikembalikan se Ada statement keren yang pernah saya dapatkan dari teman saya, "memberi pinjaman dapat mempererat silaturahmi tapi sebaliknya perihal menagihnya tanpa memutuskan silaturahmi" apakah itu benar ?  dilihat dari pengalaman para penagih hutang 95% berkata iya, begitu pun pengalaman saya, dan hal inilah mendorong saya menulis artikel ini.



            Berhutang memanglah diperbolehkan, tapi tahukah kita jikalau Berhutang berpotensi negatif yang lebih besar.?? Dalam sebuah hadis dikatakan “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas memungkiri.” (H. R. Al-Bukhari)
             Pertanyaannya benarkah demikian, ?? Dan saya pribadi merasa sangat benar, karena apa saya pernah mengalami kejadian tersebut.  yaitu kala saya menagih hutang tapi ia beralasan belum dapat kiriman, dan lucunya dilain pihak  dia baru saja memesan tas online, dan dia bercerita juga niatnya untuk  mentransfer uangnya ke rekening pada saya, sedangkan uang saya,? Padahal saya sudah  kabarin di WA jauh sebelum berangkat tapi gk diread padahal dia oll malamnya juga sudah saya kabarin, memang kalo gak ada niat bayar mau bilang apapun, pasti akan ada alasan didapat. Maka berbohong tersebut akan berlanjut setiap pertanyaan baru saya lemparkan kepadanya, apa gk bikin eneg, padahal kita tahu hutang adalah wajib dilunasi  bahkan dalam sebuah riwayat Rasullullah enggan menyalatkan salah seorang yang meninggal dengan hutang, hingga salah seorang sahabat menawarkan untuk melunasinya,  lihatlah betapa Hutang itu adalah sebuah kata-kata “horor”.
            Memang kegiatan utang piutang bukanlah suatu yang bisa dihindari, utang piutang sendiri diperbolehkan dalam agama jikalau keadaan terdesak. Namun acapkali adap dalam utang piutang diidahkan oleh penguntang. SERING KALI kita mendengar slow respon dari pengutang itu sendiri. Ya bahkan konon katanya galakan yang ngutang daripada para penagih “is that true?” kembali kepada individu.
            Saya juga punya pengalaman dimana ketika saya menagih hutang hanya diread sampai beberapa kali, tentu hal yang sangat menjengkelkan bukan. Lantas timbul pertanyaan apakah memang ia tidak niat membayar hutang, karena respon saja tidak ada, dan jikalau ia maka “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (H. R. Ibnu Majah). Betapa gelar yang buruk, tapi memang sepantasnya mereka yang tidak tahu terimakasih bergelar demikian.
            Selanjutnya berbicara dengan utang piutang , masih ingatkah anda berita yang sempat viral perihal dibakar nya ijazah karena utang 300 ribu? Sepihak itu terlihat berlebihan tapi pihak lain itu seperti pelajaran buat kita semua, apakah harus berlaku demikian lagi agar para pengutang tau diri. Hemat saya terkadang yang membuat kesel bukanlah rupiahnya, melainkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan yang tidak bisa dipegang, setidaknya jikalau memang sedang tidak ada uang kabarin, jangan hilang ditelan bumi, dan jikalau sedang berhutang berpikirlah kepada kebaikan mereka yang berbaik hati mau meminjamkan uangnya, usahakan kembalikan sesuai kesepakatan, jangan sampai ketika ia perlu baru kita kewalahan mencari atau mengembalikan. Tentu saja dari pihak pemberi hutang merasa tidak nyaman jikalau melihat kurangnya kesadaran dari pihak pengutang dalam tanggung jawab atas pinjaman, misalnya “ menagih berulang kali” menjengkelkan bukan, apalagi misal dari pihak tukang ngutang photo jalan-jalan, makan enak upload di sosmed, sedangkan pemberi hutang perlu uang sampai terkadang harus menjual barang kepada orang atau pinjaman kepada yang lain. Memangnya kalo berhutang gk boleh makan enak, jalan jalan gitu ? boleh kalian jalan-jalan walau ada utang tapi tahu diri, mana tahu orang tersebut juga lagi perlu uang. Cuma karena udah terlanjur sakit hati jadi enggan diminta lagi dan lebih memilih ngutang atau sejenisnya, bukah kah itu samahalnya menari diatas penderitaan orang lain??  Maka jangan heran pemberi hutang akan menstemple ia dengan suatu yang buruk, dan bahkan membuat silaturahmi jadi buruk. Hal ini karena adanya niat menghindar dari sepihak baik tidak ingin membayar, atau marah karena tidak mau bayar hutang.
            Lantas bagaimana  bisa hutang memperpendek umur, simplenya begini seperti statement diawal “ dengan memberi hutang dapat mempererat silaturahmi tapi perihal sebliknya menagih hutang dapat memperputus silaturahmi..?” mungkin jikalua kalian belum pernah dapat berita tentang orang yang dibakar hidup hidup karen hutang , atau nbisa dikatakan silaturahmi adalah  salah satu cara memperpanjang umur, jikalau silaturahmi tidak jalan maka bisa ditebak, disegi lain anda juga akan sering sakit hati hingga jatung mengingat teman ada upload keliling mall atau makan ini itu. sedangkan hutang ia tak pernah mengabari. Jadi usahakn sebisa mungkin untung tidak berutang ya, saya pribadi juga pernah memberi pinjaman hingga harus mengiklhaskan 200 k karena sering kepikiran, dan saya hanya bisa menjadikan pemblajaran untuk kedepan gk mau kasih pinjaman lagi, kecuali ia sudah sekrang bocor ban tengan jalan misal. Kapok saya haduh.

Barangsiapa yang rohnya berpisah dari jasadnya (baca: meninggal dunia) dalam keadaan terbebas dari  tiga hal, niscaya ia akan masuk surga, yaitu: bebas dari sombong, bebas dari khianat, dan bebas dari tanggungan hutang.”








1 comment: