Sunday, 3 December 2017

Focus Ability not Disability


Selamat hari DISABILITAS. Baiklah hari ini saya ingin membahas dan bercerita tentang disabilitas, ya tepatnya tentang  tentang pengalaman pribadi saya dalam berinteraksi dengan mereka. Semoga bermanfaat.
            Disabilitas adalah sesuatu kekurangan atau keterbatasan seseorang,  yang bisa berupa fisik hingga metal, namun tidak bisa dipungkiri jikalau keterbatasan fisik hingga mental mereka  ternyata tidak dapat menghalangi mereka untuk berkarya, walaupun kita lihat sekarang banyaknya pekerjaan yang mendeskriminasikan mereka yang berkebutuhan khusus, padahal mereka lupa jikalau semisal perusahaan-perusahan, wajib mempekerjakan minimal satu orang penyandang disabilitas , yang memenuhi persyaratan dengan kualifikasi yang bersangkutan  Hal ini tertera dalam UUD lho, yaitu pasal 14 UUD no 4 tahun 1997. Ingat seperti judulnya Focus ability not Disabitity, tapi sepertinya UUD tak mempan kepada masyarakt saat ini. Dan hal inilah yang menyebabkan kami memilih project ini, yaitu ketika mk ppkn meminta proyek, kami berinisiatif untuk membuat sebuah karya yang dapat membangun mereka, sehingga kelak mereka bisa melakukan terobosan sendiri tanpa takut parahnya persaingan kerja.

            Adapun judul proyek kami adalah, peningkatan kreativitas melalui kreasi tangan. Proyek ini kami laksanakan selama satu semester, jadi setiap jam mk ppkn kami pergi Rumah Bintang, tempat / yayasan yang membantu anak disabilitas, bisa dikatakan sebagai sekolah anak disabilitas. Mulanya kami terfokus ke anak down syndorme , tapi ternyata, tidak terhenti dengan down syndrome, kami mendapati mereka yang berkebutuhan khusus dengan beragam jenis. Mulai dari tuna rugu, hingga autis.

            Kami mendapatan sambutan baik dari mereka, salah satu dari mereka bernama habibi, bagi saya dia yang paling menarik, secara fisik dia telat maknanya dia tidak bisa mengerakan tubuhnya secara normal saya lupa dia mengindap celebral palsy bahkan untuk berbicara pun ia kesulitan, tapi dia sangant bersahabat dengan orang baru, dia juga  sangat menyukai Batman, dan juga selfie. 

Disana kami juga mendapati anak autis, yang memang betul sangat hiperaktif, saya bahkan bisa melihat tidak sampai 5 menit dia duduk, langsung loncat kesana-kemari. Dia juga sangat suka dengan suatu yang baru, sehingga ketika saya selesai membuat satu bingkai photo dalam sekejap langsung menjadi almarhumah bingkai tersebut. Mau bilang coba. oya saya juga pernah kena sapu kala itu.

Well yang saya suka dari anak-anak ini ialah beberapa sikap mereka yang sangat care terhadap sesama, bahkan salah satu dari teman tidak akan makan sebelum temannya makan, ia langsung menyuapi temannya sampai mau makan, agak gimana gitu ya, kalo lihat anak jaman sekarang temannya gk makan, langsung minta bagiannya buat dia, alasan takut mubazir lah hehe.

Kami juga belajar banyak disana, seperti kenapa anak down syndrome mukanya hampir sama semua, walau belahan manapun ia berasal pasti mirip. Kami juga belajar cara mengatasi mereka ketika sedang histeris, yang pasti mereke punya dunia tersendiri. Nah sekalipun terlihat unik dengan ciri khas mereka bukan berrarti mereka tidak bisa berhasil,  contoh yang paling kita kenal seperti nick vuijicik saat ini ia bahkan termasuk motivator terbaik,  bahkan dari indonesia sendiri yang saya lupa namanya seorang blogger terkenal yang mengindap sejenis celebral palsy padahal itu salah satu inpirasi saya lho, cuma efek linglung ya gini deh.

Saya juga dikampus mempunyai salah satu teman disabilitas, tapi prestasinya udah keluar negri, kemampuan public speakingnya bisa mengeser status disabilitasnya. niatnya mau wawancara berhubung waktu final sibuk akhirnya lupakan, tapi seperti captionnya disAbility empowerment memang terbukti. dan saya mengakuinya bahwa ketika ketika fokus keahlian mereka kita lupa bahwa sebenarnya kondisi mereka tidak seberutung kita dalam beberapa segi.  

 #Disability #ability #ispiration #motivation 

3 comments: