Hari
ini perjalanan saya kembali tertuju keseberang jalan dari taman Putro Phang,
adalah sebuah gundukan Buatan yang merupakan bagian dari taman ghairah. Yups
tempat yang cukup menarik untuk dilirik, baik untuk belajar peradapan maupun pemburu Spot cantik. Terutama bagi
saya yang tertarik dengan Sejarah hingga budaya.
Nah
perjalanan kami kesini sebenarnya bukanlah target melainkan karena waktu
memerintahkan demikian (Niatnya mau ikut seminar tapi karena telat kebangetan
yaudah tancap gas terus berburu tempat baru lagi, walau pada akhirnya tempat
lama sih hehe, dulu Kelas satu SMA sudah pernah berkunjung sekali.)
Dan Tibalah saya ditempat yang
“antik ini” situs cagar budaya lanjutan dari taman Putro Phang. Hari itu
perjalanan saya terlihat melelahkan, Hal ini disebabkan sang surya yang sedang
“cengengesan” sehingga membuat muka saya merah terlihat padam oleh auranya
(ditambah kulit saya kemerahn hadeh). Ya karena kami sampai disana dikala jam
12 maka bisa ditebak. kami lebih memilih berteduh ketimbang cekrek atau
menyelusuri taman itu langsung. Saat itu suasana terlihat sepi hanya ada sebuah
bus parawisata yang berisikan turis dari Malaysia yang kesini. Dan beberapa
orang penjaga hingga tukang bersih yang merapikan taman. Well kami hanya
melihat dari bawah pohon karena kelelahan disaat mereka terlihat semangat
menyusuri dan menaiki gundukan buatan itu sembari cekrek dengan eksisnya. Yowes wajarlah, saya juga kalau misal
ketempat orang juga lupa lihat kondisi atau cuaca. Bawaanya jangan sampai
hilang kesempatan berharga gitu. Terutama karena gundukan (baca gunungan) ini
adalah hadiah dari Sang Raja Alias Sultan Iskandar muda terhadap isterinya
putri kamaliah yang berasal dari Pahang, Malaysia jadi bisa dikatakan salah satu
penghubung antara Aceh dengan Malaysia gitu.
Nah berbicara dengan tempat wisata
sejarah ini, maka kami menyebut juga sebagai “Gunongan” walau sebenarnya itu
adalah salah satu dari sekian banyak peninggalan yang berada Didalam taman Ghirah.
Nah Adapun luasnya 2 HA. Didalam nya ada 2 bangunan prasasti yang masih sangat baik
terawat yaitu Gunongan buatan dan kedua bangunan yang
berbentuk persegi atau yang lebih dikenal dengan istilah kandang.
1.
Gunongan buatan
Gunongan ini
merupakan salah satu bukti Cinta sang Sultan kepada Adindanya (eyakk). Hal ini
karena kerinduan sang Putri Kamiliah terhadap kampung halamannya di Pahang,
Malaysia. Sehingga Sultan Iskandar Muda membuatkan sebuah gunungan buatan yang
berciri khas kan daerah sang putri di Pahang. Adapun tinggi dari gunongan ini
ialah 9,5 meter yang mana terdiri dari 3 tingkatan, dengan bentuk cukup unik layaknya bunga bewarna puti sedang
mekar dengan indahnya yang mana berbentuk segi delapan, dan dipihak lain ia
berbentuk gundukan. (jadi kayak bunga raksasa gitu)
Pintu Tangkop |
Dan menariknya,
kita bisa memasuki Gunongan ini hingga menaiki ke puncak tertinggi dan gratis
lho (yes, pemburu wisata gratis ). Untuk memasukinya kita harus melalui Pintu
Tangkop, Bentuk pintu ini terlihat layaknya jangkar kapal, yang konon katanya
itu menandakan Sultan memiliki prajurit yang kuat. pintu ini berukuran kecil
dan muat satu orang, itupun harus menunduk Tahukah kalian apa filosofinya
? yaps selain rasa hormat!, kita harus
selalu menunduk atau merendah sebagai manusia (jadi jangan sombong eaea.)
2.Kandang
Nah dibelakang Gunongan, terdapat sebuah kandang, ada juga
yang menyebutnya dengan istilah “Balai kembang cahaya.” Dengan Tempat yang berbentuk persegi ini, dulunya
merupakan sebuah tempat jamuan para keluarga kerajaan hingga untuk menyambut
tamu. Dan kini tempat yang dikenal dengan Istilah Kandang dialih fungsikan
menjadi kuburan, Alias berubah menjadi makam Sultan Tsani bersama Istrinya,
sultanah Safiatuddin.
penampakan kandang dari atas gundukan |
Saat ini tempat ini sudah dikunci jadi jikalau memang
beruntung kalian bisa melihatnya kala tukang bersih-bersih sedang bekerja,
karena kala itulah kadang dibuka. kalian juga bisa mengintip dengan cara menaiki Gunongan yang berposisikan
tepat didepan Kandang. Jadi posisi tinggi gunongan itu mempunyai fungsi lain
sebagai tempat strategi untuk sang putri mengamati taman tersebut.
Nah untuk yang satu ini saya masih cukup bingung, bahkan setelah saya browsing kesana kemari. (Mungkin
pertanda saya harus kesana lagi ya). Pada satu kondisi ini sebutkan tempat
keramas putri pahang. Tapi disegi lain disebutkan ini adalah tempat penobatan
sang Sultan, (ceritanya miris guys) Penetaran ini juga dikenal dengan istilah Leusong, karena memang
iya sih bisa berfungsi demikian. Hehe
sudahkah anda liburan bulan ini..?? |
By
the way, selain ada benda yang cukup kayak gunungan, dan Kandang, kita juga
bisa menjelajahi info lebih kebalai museum yang letak nya masih dalam lokasi
yang sama. Didalamnya ada banyak info baik dari peninggalan, hingga dokumeter
perihal sejarah yang wajib kalian kepoin. Kalian juga bisa melihat beberapa
peninggalan layaknya uang emas, perisai hingga, photo bersejarah lainnya disini.
Dan untuk sekali lagi gratis, bahkan tidak ada parkir, haha. Adapun jam
berkunjungnya dimulai pada 07:00-18:00. Dan lokasinya pun cukup strategis di
pusat kota, jadi kalau misal kalian kemesjid raya kalian Cuma perlua waktu 10
menit menempuh jarak kesana. Alamatnya yaitu Jl. Teuku Umar No. 1 keluarahan
Sukaramai.
Dan untuk sekali
lagi gratis, bahkan tidak ada parkir, haha. Adapun jam berkunjungnya dimulai
pada 07:00-18:00. Dan lokasinya pun cukup strategis di pusat kota, jadi kalau
misal kalian kemesjid raya kalian Cuma perlu waktu 10 menit menempuh jarak
kesana. Alamatnya yaitu Jl. Teuku Umar No. 1 keluarahan Sukaramai. disamping putro phang ya ya.
Oya Ada hal menarik yang saya lupakan. Benda Ini juga korban Tsunami yang masih bertahan lho. Jadi bertambah nilai plus, selain sebagai Situs purbakala, tempat ini juga merupakan saksi Kemahadahsyatan Tsunami 2004 .
#travel #view #culture #wisataaceh #Acehhistoris
menarik ya ternyata...
ReplyDeletesaya berkali-kali lewat sini belum pernah mampir :(
Saya yg berumur 20 tahun baru dua kali kesini 😂😂
Delete😂😂 warbiyazah mbaah
ReplyDeletewkwkw arigato mbas
Delete