Wednesday, 16 May 2018

“Selamat meugang dan selamat menyambut datangnya ramadhan”





Well sebenarnya kata ini lebih cocok diucapkan oleh orang Aceh karena berhubung meugang adalah tradisi Acehness hehehe.
                Ramadhan ialah bulan dimana saat refleksi hingga mengejar amalan dadakan datang, hal ini Karena selain bulan puasa untuk kaum muslim, Ramadhan adalah masa untuk melipat gandakan  pahala yang mahadahsyat terutama  jika mendapat malam yang lebih baik dari 1000 bulan atau malam “Lailatul Qadar.” Bulan Ramadhan juga menjadi moment terbaik bagi para muslim. Hal in karena bulan ini menjadikan salah satu ajang silaturahmi atau berkumpul dengan sanak family, yang jauh pulang, dan yang pulang merapat ( yuhuu balik kampung,) Terkhusus untuk Rakyat Aceh sendiri ada moment yang cukup menarik dengan menyambut H-1 sebelum ramadhan yaitu tradisi mak meugang.
A little about meugang
Jak merantau jeut, tapi watee meugang woe       artinya boleh merantau tapi kala meugang pulang. Kalimat ini cukup khas untuk para orang tua di Aceh, memang cukup memaknai bagi mereka yang melakukan perantauan, karena faktor meugang yang berada pada waktu pembukaan ramadhan(H-2 dan H-1),   pintu masuk hari Raya Idul Fitri hingga Hari Raya Idul Adha. Yang mana bisa dimaknai sebagai masa  perkumpulan sanak famili yang terpisah, itulah mengapa ada istilah “mudik”.
                Istilah megang sendiri Sudah ada pada masa kesultanan  Iskandar muda, dari  berbagai sumber sejarah menyebutkan jikalau megang berasal dari Abaf ke-14 M, yaitu masa perkembangan masuknya ajaran islam diaceh, namun diperkirakan tradisi tersebut tidak berhasil meluas hingga keseluruh pelosok aceh, dan barulah pada masa kesultanan Iskandar muda yang kala itu memimpin kerajaan Aceh Darusalam (16067 M), megang berhasil digelar secara merata diseluruh wilayah aceh.
Undang yang berlaku pada masa Kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam yang berada  di bawah Pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada hari pengelaran meugang, Sultan dan pembesar kerajaan Aceh Darussalam selalu memotong hewan dalam jumlah banyak, kemudian dagingnya dibagi-bagikan secara gratis kepada rakyat, sebagai sedekah dan juga sebagai bentuk rasa syukur atas kemakmuran kerajaan Aceh Darussalam hingga wujud terima kasih untuk rakyatnya dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan dengan hati gembira dulunya.
                Saat ini, masyarakat aceh merayakan  tradisi meugang dengan cara  rame-rame membeli daging pada pedagang atau pun membeli lembu dengan cara mengumpulkan uang dalam satu kelompok masyarakat dengan jumlah anggota kelompok disesuaikan dengan kemampuan anggaran anggota untuk membeli seekor sapi yang akan  disembelih dan selanjutnya dagingnya akan dibagi sesuai dengan jumlah uang yang dikumpulkan.
                Pada hari meugang moment kebersaama akan tergambarkan, mereka akan kumpul bersama untuk menikmati hindangan daging orang- orang juga menyebut hari tersebut sebagai hari makna-makan (pajoh-pajoh), sehingga pada hari tersebut bisa dipastikan setiap rumah tercium aroma masakan daging. Adapun orang yang berada diperantauan yang tidak bisa pulang untuk berkumpul bersama sanak famili maka akan memendam rindu yang mendalam karena pada kondisi meugang lah moment reunian dalam  berkumpul bersama lagi.
H-1 Welcome Ramadhan

            Di masa Meugang merupakan H-1 menyambut ramadhan, tentu saja khas ramadhan sangat jelas, Hal yang paling mudah menadai nya ialah banyaknya ucapan yang bertebaran, btw hari ini saya Ultah juga (ucapin dong ) hehe, jadi selain marhaban ya ramadhan juga ucapa HBD kakak ea, kapan nikahnya ?? woi wisuda dulu kek nanya nya -_-
                Hari ini memang sedikit terlihat berbeda bagi keluarga saya karena yang rantau tak kunjung datang jadi terlihat agak hambar suasanya. Dilain pihak kuliah juga masih lumayan padat dengan tumpukan tugas mitem jadi pikiran lumayan bercabang. -_-
                Nah berbiaca dengan Puasa , ternyata bukan muslim saja yang melakukannya, banyak agama lain juga melakukannya karena memang baik melakukan untuk kesehatan, Bahkan hewan pun tak mau kalah lho, selayaknya Induk ayam yang mengerami telur, pinguin kaisar yang juga mengerami telur dengan menahan makan, bahkan tak tanggung higga 64 hari. Untuk beberapa kondisi ada juga hewan yang berpuasa berbulan bulan karena daerah yang dingin seperti kodok, ular hingga beruang, nah untuk kondisi ini puasa mereka disebut hibernasi, jadi sebelum puasa mereka makan cukup banyak dan tidur di hunianya hingga berbulan bulan sampai musim dingin kelar. Wes berbulan bulan atuh. Tangguh kalian!!
                Uniknya lagi, ketika berbicara dengan bulan Ramdhan maka akan keluar bayak sekali keyword baru untuk kita, yang cukup menyemangati menyambut ramdhan ini, mulai dari Tarawih,  pasar dadakan, ngabuburit, Asmara subuh hingga artis mendadak Religius  Ehh, wkwk tapi terlepas dari banyak nya keyword tersebut kita kembali keniat awal sucikan hati jernihkan diri dari banyaknya cobaan, toh setan besok untuk di selkan sejenak.  Jadi mari buka lembaran baru.
                Oya selain berfungsi sebagai uji diri, dan bentuk syukur berpuasa ternyata memberi  pahala yang cukup lah besar alias mahadahsat Dalam sebuah Hadis Qudsi dikatakan “ Setiap Amal  Anak Adam untuknya kecuali Puasa. Kecuali puasa itu untuk Ku dan Aku akan membalasnya,. Itu imbarat kalian kerja Extraordinary job pekerjaan yg gk biasa yang langsung ditunjuk  digaji dari atasan tertinggi. Wowowo siapa gk mau coba, oleh karena itu jadi kan moment ramadhan ini sebagai masa yang cukup maksimal untuk berlomba lomba dalam kebaikan, karena puasa juga dapat memberikan syafaat di hari kiamat.  

 #ramadahankareem #meugang #tarawih #Puasa


No comments:

Post a Comment