Sunday, 23 December 2018

karena best book gak mesti best seller


Assalamualaikum and welcome back on my blog, hmm setelah beberapa hari latepost akhirnya kembali saya berkotak-katik didepan monitor leptop saya untuk melanjutkan challange dari Bpn walau sudah kadarluasa hadeuh (Efek internet gak bisa connect ke leptop -_-) Nah btw  Akhirnya, tiba Tema favorit untuk saya menulis, yaitu “5 Rekomendasi Buku/Film/Musik/ Favorit Saya”. Dan saya akan memilih topik novel berhubung saya punya beberapa novel  yang cukup menarik untuk saya kenang malam ini.
Berbicara dengan novel, ia selalu mempunyai kharismatik yang wah untuk baragam orang, Sekalipun bukan kutu buku. Ada kondisi seseorang akan betah membaca buku karena jenis genre dan bahasanya yang terbilang asik untuk dinikmati eyakk, dan pada jenis genre sendiri saya memilih dari beragam genre untuk menyesuaikan readers yang tertarik dibagian apa.


Adapun 5 Buku favorit versi saya untuk para readers ialah :


1.      TINTA CINTA SITI HAWA
Bagi saya ini adalah buku terbaik yang pernah saya baca dan walau bukan best seller saya meletakkan buku ini pada urutan pertama karena bagi saya memang ini yang terbaik, yeah  bayangkan saya habis membacanya dalam waktu kurang lebih sejam wow saya bisa fokus baca tanpa berhenti kala itu. Buku ini berhasil membuat saya emotional, kalian tahu bagaimana emotional nya baca novel ini? Langsung setelah kelar saya melemparnya. Karena endingnya sungguh diluar dugaan uh i hate this book, karena tokoh utama terakhir gak bahagia. Hihiks, (macam romeo juliet aza eaa) tapi serius gue sukak bingits buku ini karena alur ceritanya yang cukup dramatis, dalam kasus percintaan mereka, selain kasus cinta segitiga ada hal kontroversi yang tidak bisa ditebak... dan cukup bikin kalian betah menyimak hingga akhir. kalau masalah beda agama mungkin sudah biasa novel tapi kalau ini lebih mainstrem lagi ckckk, eh kalau kepo mending baca deh. 

 

2.      DUA IBU
Ets jangan berpikir posisi dua ibu disini berarti poligami ya... Dua ibu disini memang bermakna dua sosok wanita yang merawat si bungsu yang bandel, tapi kondisi julukan ibu disini mengarah kepada si nenek yang merawat cucu nya, yups si emaknya nitip anak kepada si nenek. Novel ini cukup tebal tapi ulasan bahasa yang dikemas cukup sesuai dengan konflik hari ini membuat saya cukup nyaman dan tertanpar pada satu sisi, kalau punya anak jangan kelewatan nitip sama ibu ya mbak, bu dan calon ibu, hihi jangan sampai anak lebil milih ibu kedua (baca nenek ketimbang yang melahirkannya, masih untung bukan pembantu yang digambarkan ibu kedua). Alasan saya menletakan favoritnya kedua karena penulis membawanya konflik dalam cerita ini cukup nyata, sehingga saya tidak melihat sebagai sebuat imajinasi tapi kenyataan yang meminta saya untuk bermuhasabah diri. Nah buat ladies rekom banget ni ya.
Nah kalau ini mungkin sudah cukup akrab bagi kita semua karena sudah di film kan, mulanya saya iseng melihat sampul buku yang terbilang unik kala teman saya sedang kekamar mandi, dan tanpa sadar karena halaman pertama ingin tahu sekilas, malah saya kecanduan sama buku ini. Buku ini salah satu kisah nyata dari si penulisnya, sejenis diari yang dibekukan mungkin yak, menarik nya bahasa yang dikemas cukup menarik dengan majas dan kosakata yang cukup milenial hingga gaul macam jaman now gitu. Pada akhirnya buku ini mengingatkan saya pada buku lupus, yang sudah lama hilang jejaknya. Cocok untuk setiap kalangan terutama mahasiswa akhir yang bosen ditanya kapan wisuda eh maksutnya kapan nikah maksutnya, lama amet jonesnya?


Novel ini cukup menarik bagi saya karena mengajarkan dua sudut pandang penulis yang tertata rapi, (Memang teh asma keren sangat). Dilain pihak selain gambaran baru, novel ini juga mempunyai ending tidak terduga, suka gemes yang beginian deh, tahu kali readers suka dikasih kejuta ulala. TAPI, bedanya dengan konsep pada buku urutan pertama yaitu Tinta Cinta siti Hawa terletak pada endingnya , kalau yang pertama endingnya sedih kalau yang ini happy alias sesuai yang diharapkan jadi saya suka banget, apalagi nuansa luar negeri jadi hayalan saya tingkat tinggi hoho

Saya bahkan harus kepojokan asrama kala menamatkan buku ini, alasanya saya mulai berlinang dan berimbas menjadi cengeng, buku ini cukup mengetuk emotional saya, yang mana menggambarkan sosok pengorbanan ayah, perjuangan hidup seorang anak ABK dari pembulian, selain bahasanya yang mudah dicerna buku ini juga memberi pesan moral yang cukup tinggi. Tapi, lucunya ketika film malah saya tidak tertarik, mungkin faktor sudah baca bukunya ya? Jadi gak selera lagi hihi

Nah inilah buku favorit saya yang sangat direkom. gak semua best book itu best seller tapi best book pasti best seller, oya  kalau versi kalian gimana ni 

#latepost #bpn #books





No comments:

Post a Comment