Saturday, 16 February 2019

Don't Call Me Ukh


Ukh atau secara makna yang dituju adalah kakak dalam serapan bahasa arab ukhti, kini kata ini menjadi salah satu kata tren bagi para muslimah yang dalam proses hijrahnya, but actually  i dont like people call be like this. Bukan persoalan yang dianggap oleh sekelompok makhluk dengan kata ke arab-arab tapi lebih kepada proses penggeseran maknanya yang 630 derajat wow sungguh terkejut!!.

Bagi saya pribadi, Fb selain sebagai tempat share shitpost merupakah tempat mencari judul proposal. tentunya hal ini didasari karena banyaknya persoalan yang selalu muncul diberanda. Mulai dari kelakuan kids jaman now yang bikin gubrak, bacotan para cebong kempret, hingga tingkah usil people negara flower. Hal tersebut selalu berhasil membuat saya berkerut kening ketika menemukan statement atau hal unik yang menarik untuk dikepoin ketahap selanjutnya, yaps akhirnya saya jadi suka memilah banyak masalah di Fb dan salah satunya ialah fenomena Panggilan ukh.

Berawal dari grup Hijrah Fb

Saya tidak sadar sudah berapa lama saya mengendap dalam beberapa grup yang berfokus pada muslimah khusus hijrah dan baru berapa minggu ini saya tertarik untuk mengikuti berita terbaru dari beberapa grup tersebut. Sejujurnya isinya lebih kepada pengenalan atau tukeran wallpaper muslimah “ Assalamualaikum Ukht dari mana aja ni, ana dari banten..” dan  hebatnya berakhir hampir 2000 ribu koment isinya Hanya , aceh , meda, surabaya, palempang bahkan ada yang lengkap dengan nama kampung, ( yang gue mikir sanggup dibaca emang 2000 koment tempat doang, lagipun kalau dibaca mana sanggup respon sebanyak itu -_- )  akhirnya mulai berubah status menjadi reader di grup fb tersebut. Dan melihat sejauh mana hijrah ini berlangsung. Sumpah  sampai lowbat saya stalk tidak ada isinya yang bisa membuat saya betah karena isinya terlalu dasar “ assalmaualaikum adakah istilah pacaran islami??” gitu pertanyataan .  akhirnya saya pindah ke grup hijrah lain karena ternyata usia para anggota anak SMP wkwwk. Dan di grup lain kembali kendala muncul yaitu penggunan Istilah Ukh .
Alasan saya benci dipanggil ini pertama karna pengggeseran makna so pls dont call me ukh terserah asal bahasa yang bermakna baik, tapi saya tidak suka. Bagi saya singkatan ukh terkesan pengucapan selayaknya unch. Yang mana unch sendiri mempunyai arti yang cukup jorok yaitu berjurus selangkangan manusia dalam bahasa slang atau bahasa gaul bule.  Jadi itu dasar pertama saya benci di panggil ukh, Dan kedua sekalipun dengan tulisan lengkap saya juga akan merasa tak jaman, karena lazimnya kata tersebut bagi saya terkesan agamis jadi saya pribadi melihat kata tersebut cukup sulit dipakai oleh sembarang orang. Maksutnya gimana sih ?? Iya maksutnya orang yang panggil ukti harus sesuai dengan karakternya , jangan sampai panggil ukhti sedangkan dari sikap gak terkontrol   atau pada satu kondisi orang yang coment ukti yang sabar ya tapi profil aja gak pakek jilbab, jadi rasanya gimana gitu.  
Mungkin kalau lihat anak pondok diwajibkan bahasa arab ya wajar panggil ukti ana, wong pondok kan ada minggu bahasa tapi kalau orang disekitaran luar dalam artian baru mulai.  lucu aja sih , soalnya pengamalaman pribadi kala asrama dulu wkwkw,  tapi saya gak membantah atau gak ngelarang, bagus malahan selama kalian imbangin dengan alat kontrol dalam perbuatan gitu, seperti kalau ngomong ukti ana,  jangan duduknya capslock, tertawa sampai muncrat atau latah di fb semisalnya.  Intinya berwibawa sesuai perkataan sih kalau menurut saya. Oya jangan panggil ukh ya
  

15 comments:

  1. Saya sepaham sama mbak. Sama kayak saya nggak suka dipanggil "Umi", "ummu", "bunda", terlalu bersahaja dan penuh wibawa di jiwa emak-emak yg kadang gak kontrol ini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi saya jg kdang lucu kalau lihat teman panggil ummi krn lihat dia karakter agak tomboy. Tapi ketika lihat anak kalem panggil ibunya ummi males idaman jadi pengen bgtu jg😁. Intinya sih sesuai porsi orgnya menurut saya

      Delete
  2. Ini menarik sekali! Sekarang dengan perkembangan teknologi memang cukup sedih melihat banyak pergeseran makna terjadi.... :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya krn panggilan adalah nama lain dari doa. Teman saya ada nama satria tapi krn senior dipanggil sat aja alhasil byk adik leting panggil bangsat pdhal org tua sebelih kambing kasih nama. Eh malaj jadi pergeseran makna yg mengecewakan dh

      Delete
  3. padahal kalo di pesantren sendiri, jarang yang menggunakan serapan bahasa arab ukhti, akhi, hanya untuk asatiz saja, biasanya malah panggilan lokal, kang atau ning, ya bagusnya sih jangan di singkat juga..ukh...emang kedengerannya agak aneh menurut saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia umumnya jg masa MOS begitu terakhir jg ngomong bhsa lokal.. Saya jg rada aneh kdang perhatiin walau bukan dituju kesaya

      Delete
  4. Nce blog dear. I am following you and I hope you follow back too 😊

    ReplyDelete
  5. Kalau "Adoe" bagaimana melafalkannya? Apakah normal klo yg belum saling kenal menyapa "Adoe" untuk yg usianya kira2 dibawah Kita. Seperti di Palembang, "Yuk" dan "Cek" sama2 bermakna kakak perempuan tapi dari tingkat keakrabannya beda ya? seperti "Mas" dan "Kangmas" mungkin :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kbetulan saya bukan orang palembang jadi kurang tahu jg, 😁

      Delete
  6. Iyaa... 'amatuha ... Jika ukhti d larang... I call u 'amatuha ... So ??? Yajuzz ????
    .hehe... Pajan post lom

    ReplyDelete
  7. Iyaa... 'amatuha ... Jika ukhti d larang... I call u 'amatuha ... So ??? Yajuzz ????
    .hehe... Pajan post lom

    ReplyDelete
  8. Memang rasa dan telinga orang beda-beda sih ya, nyaman di orang belum tentu nyaman di kita, hehe..

    ReplyDelete
  9. Ukhty itu artinya Saudara perempuan..jadi bukan hanya utk yg berkarakter alim saja kak hehe, afwan. Muslimah yg belum nutup auratpun tdk masalah klo kita panggil ukhty,kan sama saja kita panggil dia Saudadi perempuan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener mbak, ukthi sebenrya serapan kakaq atau saudara perempuan, tapi konteks yang ingin saya tegaskan ialah hari ini banyak sekali orang yang memplesetkannya untuk sindrian atau sarkas jadi kesannya kata ini terlalu diremehkan apalagi yang meanggil singkat karena bisa bermakna lain yg berkonotasi negatif. makanya saya krg suka di panggil begitu kecuali konteksnya lingkunganya memang di asrama, atau pesantren,

      Delete