Saturday, 30 March 2024

Islam di Amerika tak Seindah di Aceh

Islam adalah agama kedua terbesar di dunia, tercatat 22% populasi Islam dari seluruh Benua. Islam dikenal dengan agama yang indah dan damai, dikarenakan pada ajaran Islam sudah dijelaskan di dalam Al-qur’an dan Hadist bagaimana tatacara hidup yang baik dan teratur, seperti diajarkannya cara berakhlak mulia, baik terhadap yang lebih tua, yang lebih muda maupun yang sebaya.
Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk muslim terbanyak, tercatat 88.1% populasi penduduk beragama Islam. Aceh adalah salah satu wilayah yang berada di Indonesia di bagian ujung barat. Provinsi Aceh memiliki mayoritas penduduk 99% beragama Islam, bahkan Aceh mempunyai peraturan khusus untuk mengatur syari’ah Islam di wilayahnya sendiri. Di Aceh sejak dulu sudah berjalan kegiatan-kegiatan religius seperti membayar zakat, yaitu membagikan sedikit harta mereka sebanyak 2.5% kepada masyarakat kurang mampu, hal ini diyakini umat Islam bahwa, zakat adalah hal yang wajib dilakukan, karena dengan zakat dapat membersihkan harta yang mereka miliki dan dapat membantu orang yang membutuhkan.
Kegiatan lainnya juga dilakukan seperti berpuasa pada bulan Ramadhan, umat Islam Aceh sangat antusias dalam melakukan ibadah di bulan suci ramadhan, hal ini bisa dilihat di masjid-masjid dilakukannya tadarus Al-qur’an dari sesudahnya Shalat Tarawih hingga subuh tiba.
http://cdn2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/masjid-raya_20150617_224021.jpg
 
Islam adalah agama yang damai, dan toleran, begitu yang dirasakan oleh penganut agamanya. Namun agama Islam di Amerika saat ini sedang terancam, tampak setelah kemenangan Donald Trump sebagai Presiden baru Amerika serikat yang menganggap Islam adalah agama terorisme. Ada perjanjian-perjanjian Donald trump yang menimbulkan kontroversi terhadap umat Islam Amerika, diantara janjinya yaitu Larangan umat Islam untuk masuk ke Amerika dan mengawasi serta menutup masjid di Amerika Serikat. Akibat dari itu, warga muslim AS melakukan turun aksi agar peraturan itu ditiadakan.
Baru-baru ini Tokoh Muslim mengkecam Donald Trump dikarenakan Departemen Luar Negeri AS, secara resmi mengeluarkan larangan sambutan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1438 H. Sebelumnya penyambutan datangnya bulan ramadhan sudah dilakukan selama 18 tahun oleh Menteri Luar Negeri AS.
http://cdn2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/masjid-raya_20150617_224021.jpg
Menteri luar negeri biasanya memberikan sambutan tentang makna Ramadhan. Namun, Rex Tillerson (menteri luar negeri AS yang baru)  menolak dengan tegas untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Kebijakan itu dilakukan karena Sikap Donald Trump yang tidak bersahabat dengan Islam. Akan tetapi untuk menghindari konflik, pada akhirnya Tillerson mengeluarkan pernyataan pada hari jumat 26 Mei untuk menyambut dimulainya Ramadhan. Ia menyebut bulan ini sebagai bulan yang penuh penghormatan, kemurahan hati, dan refleksi diri. "Yang terpenting, ini adalah waktu yang tepat bagi keluarga dan teman untuk berkumpul dan memberi sedekah kepada orang-orang yang kurang beruntung," kata dia.
Karena itu kita patut bersyukur lahir di Indonesia terutama orang Aceh karena dilahirkan di tempat yang berstatus islami, tidak ada tindak diskriminasisehingga dapat selalu melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman. Dan semoga populasi umat Islam di dunia selalu meningkat dari masa kemasa, dan umat Islam selalu di akui oleh semua pihak. (Akmaludddin )

#islamic #aceh #amerika #muslim  #syariatislam

No comments:

Post a Comment