Perjalanan
menuju ke tempat ini memanfaatkan google maps. Mei selaku teman perjalanan saya
kali ini membawa si bontot dalam keluarganya yang terlihat kebingungan. Sepertinya lebaran
memang bagusnya gabut ke laut atau cari suasana baru selain dapur dan ruang
tamu melulu. Kami tidak menyangka ternyata masyarakat juga banyak yang berlarian ke laut kala
lebaran. Suasana terlihat ramai Ketika google maps akhirnya menunjukan estimasi
yang telah sampai dengan Jarak kisaran 35 menit dari Banda Aceh ”eh kalau kesini saya tahu sudah pernah dulu” kata Mei terlihat
tidak suprise lagi. Pernyataan ini
membuat saya bingung sekaligus salut, ini anak banyak banget tahu tempat baru tapi
postingan igehnya kosong selalu. Tiba-tiba saya merasa seperti orang yang baru
turun dari gunung.
Kami
meraba raba mencari tempat yang di
maksud sampai akhirnya sadar, ternyata tempatnya berseberangan dengan tempat
kami berada yang ditutupin oleh penginapan. Tembok tinggi yang menutupi bangunan
tersebut sempat membuat saya kelelahan karena memutar mencari tempat yang di tuju hingga akhirnya... kami disambut dengan tulisan welcome to sophie library
sunrise tempat ini berlawanan dengan penampakan sebelumnya, kali ini tempatnya kosong saya tidak menyangka. Kami
tiba disaat teriknya siang menyambut, suasana hening hanya ada satu orang yang duduk
di depan pintu sembari membaca buku dengan minfulness, terlihat seperti posisi
saya layaknya bayangan yang benar-benar tidak dilirik kala sampai waktu itu. Padahal perut
saya sudah minta haknya, karena saya tidak makan dari pagi di rumah efek 50 hari rendang
yang membuat saya jenuh. "Ini harus pesan
ke tempat berarti, selayaknya pantai normal daerah sini ya? Saya berbicara
dengan Mei selayaknya mengkonfiramsi sekalipun sama-sama perdana kesini. Kami mendatangi
kakak yang sedang di mabuk buku tersebut. Ia terlihat kebingungan kala kami
berkata mau pesan, terlihat seperti bukan tuan rumah karena kemudian ia pamit
sebentar untuk menemui orang lain.
Akhirnya saya masuk kedalam mengintip beragam
sajian buku yang menarik penglihatan. Tempat ini di penuhi bukan saja buku tapi beragam hal menarik yang membuat tempatnya terlihat unik, dipojok kiri, kami langsung melihat seperangkat d perlatan musik yang membuat ornamen tempat ini menjadi lebih antik, beragam cd dan kaset jadul dengan lagu lawas tersusun rapi di atas sebuah rak yang bertampingan dengan drumb. disampingnya lagi sambutan sebuah kursi hijau dengan rak buku yang kaya akan buku-buku best seller. kami bukan saja menemukan buku yang bisa dibaca tapi sebuah rak yang bukunya tersampul rapi alias diperjual belikan juga.
Tiba-tiba dalam lamunan saya seorang anak kecil dengan rambut poninya muncul menyapa kami yang sedang di buat takjub pada tempat ini. "Halo kak tempatnya baru dibuka hari raya ke 3 ya tapi kalau mau baca-baca aja gapapa" oh iya dek, hati saya langsung berguman ini pasti "sophie" nama dari anak owner yang menjadi pecetus lahirnya tempat ini. Ia terlihat hampir setinggi saya sekarang. Setelah mengikuti perkembangan di instagram dari dua tahun yang lalu, saya melihat diri semakin kerdil ketika berhadapan dengan anak yang berumur dibawah 12 tahun. Saya sendiri mulanya tahu tempat ini dari reels instagram @sophies_sunset_library yang menunjukakn kak raihan selaku ibu dan owner dari "Sophie's library sunset" sedang mengulas buku menarik di instagram. Hal inilah membuat saya mengikuti akun ini. Banyak kegiatan yang si bagikan di instagram yang membuat tempat ini menjadi wislisht saya selayaknya bookshop, workshop dan beragam event menarik yang cukup aktif dibagikan di instagram dan salah satu yang membuat saya sampai kesini kala lebaran ialah karena stori yang menunjukan info hari raya 2 dibuka, tapi entah kenapa, ternyata berubah jadi hari ketiga. Entah saya melewatkan story terbarunya.. entahlah menurut saya bukan persoalan besar karena itu hasil reposan juga. Hati saya tidak peduli perihal tersebut lebih ke perasaan puas akhirnya sampai juga kesini sekalipun gak bisa makan.
Sophie’s Sunset Library adalah salah satu tempat wisata pinggir laut dengan konsep ruang baca yang dicetus oleh pengiat literasi kak raihan pada tahun 2022. Tempat ini menghadirkan beragam karya sastra yang populer entah terjemahan atau asli. Saya menemukan paket harry potter dengan jilid lengkap hingga novel hunger games disini. Buku wishlist juga bisa temukan dengan mudah disini seperti "saya bukan sarjana kertas, filosofi teras dan buku sejarawan aceh yang kini bikin saya penasaran. Sejujurnya tempat ini berasal dari perpustakaan pribadi yang berhasil disulap jadi layaknya cafe nongki. Bukan sekedar menawarkan buku dan alat musik, tempat ini juga menyewakan tenda camp jikalau tertarik untuk camp di tepi pantai, ditambah lagi disini ada area bermain untuk untuk layakya permainan tradisional congklak, dan buku khusus untuk anak-anak juga. Kitapun bisa memainkan alat musik dengan meminta izin terdahulu layaknya gitar ukele dan alat musik lainnya. Bahkan untuk prawed dengan konsep vintage ala si hobi baca, tempat ini menawarkan sesi photo dengan donasi 100 ribu yang uangnya digunakan lagi-lagi untuk membeli buku baru yang bakal meramaikan koleksi disitu. oya kita hampir lupa pantainya kan?
Penampakan Pantai di depannya bangunan sophie's library sunset |
No comments:
Post a Comment