Pengalaman mengikuti board game for peace
Inia lutarfus
October 08, 2018
3
Kita melupakan sebuah cerita sampai sebuah kenangan kembali mengingatkannya. Salam And Welcome back on my blog. Nah special hari ini saya ingin berbagi cerita atau tepatnya pengalaman saya dalam mengikuti kegiatan Board game for Peace yang diselenggarakan pada tanggal 14 hingga 16 september kemarin. Faktor Rindu atau nuansa betah membuat saya ingin nostalgic, dan menyebarkan kepada kalian semua. (bilang aja mau curhat) Bagi yang belum tahu board game for peace ini adalah sebuah kegiatan yang di ciptakan untuk menyebarkan kedamaian dalam bentuk permainan Papan. Jadi kalau bahasa singkatnya sejenis training dalam menciptakan benih-benih kedamaian yang lebih mudah diterima oleh generasi milenial gitu.
Dan bagi kalian yang tertarik
mengikutinya ada dua tahap yang harus kalian lewati, yaitu tahap pertama yaitu
pengisian form, dan berlanjut ketahap ke dua yaitu interview. Untuk tahap pertama
isinya sama dengan form umumnya, yaitu
nama, alasan kamu ingin menjadi agen perdamaian, alasan mereka harus memilih
kamu, mengapa tertarik pada kegiatan ini, hingga pandangan kamu melihat kondisi
indonesia sekarang. Dan untuk tahap kedua yaitu interview. Ditahap interview
kalian bakal dihubungi melalui WA, dan pertanyaan dalam wawancara yang saya paling
saya ingat yaitu seputar pengalaman tentang persoalan keragaman yang pernah
dialami, beserta cara kamu menanggapinya. Itu aja sih yang saya ingat hehe.
Dan setelah mendapat konfirmasi kelulusan,
taraa.. cerita tentang pengalaman dalam mengikuti game boar foe peace pun dimulai....
Hari
pertama...
Hari pertama
tiba saya disana pada jam 08:00 dan langsung melakukan registrasi dan setelah melakukannya
kami mendapatkan hadiah menarik, berupa buku flash hingga 2 jenis board game
yang akan kami mainkan dihari kedua. Dan berlanjut dengan sarapan pagi. Saya
masih sangat ingat dihari pertama mendapat sarapan nasi kuning, hoho soalnya
terakhir makan nasi kuning waktu Sd ulang tahun teman. (tumben gk pikun) dan berlanjut dengan pre test, nah pre test ini berfungsi untuk melihat tingkat
pemahaman kita tentang materi yang akan disampaikan nanti. Jadi bisa dikatakan
kadar ukur sebelum dan sesudah mengkuti kegiatan ini, sejauh mana sih kalian
paham. Setelah itu, pembukaan dimulai hingga berlanjut dengan agenda orientasi
dan Eng ing eng, materi pun bermunculan, diawali tentang materi memahami ekstrimisme kekerasan
dan berlanjut mengenal 12 nilai kedamaian. Hingga nonton film bareng.
Menariknya
selain sesi materi kami juga di hadiahkan bintang tamu yaitu calon mantan
(bahasanya puyeng) intinya orang yang akan bergabung isis tapi gk jadi karena
faktor kerekatan dengan orang tua, dan
juga pengalaman dari salah seorang korban yang sudah pernah bergabung dengan Isis,
tapi kalau dari cerita beliau datang untuk keluarga jadi ketika dari pihak isis
menjemput ia untuk latihan, beliau menghindar apalagi apa yag dijanjikan tidak
sesuai dengan yang ditampilkan, (ngeri pengalamannya, karena sudah pernah
melihat langsung bagaimana kondisi disana.) Pokoknya gak rugi dengar cerita
mereka, ditambah lagi dengar cerita mantan korban Bom hotel x yang kini
bersahabat dengan mantan teroris. Takdir gk bisa ditebak ya. Hmmm hmm hmm (intro
sabyan).
Salah satu pemateri yang sudah pernah langsung berinteraksi dengan Is1s |
Hari
kedua...
Hari kedua
kami pun memulai materi sebelum berlanjut dengan board game yang telah
diberikan. Materi hari kedua juga tak kalah cukup menarik semisal yang paling
berbekas yaitu tentang video yang berceritakan kejadian teror berupa penembakan
brutal yang dilakukan oleh salah seorang siswa yang berusia 17 tahun di
sekolahnya. Jadi dari video nya kita di
disihir sehingga terfokus pada kisah perkenalan seseorang yang tidak sengaja
karena rasa bosen mencoret meja diperpus, tanpa sadar kita tidak melirik kearah
lain yang ternyata pelaku sedang mengakses cara pembelian pistol, hingga
pembulian dan jenis keanehan lain, dari materi itu yang cukup saya ingat kalau
kita kurang peka terhadap sekitar dan melirik apa yang menyenangkan mata saja.
Itulah kenapa menjadi dektetif empaty itu memang kebutuhan sebenarnya, karena
setiap saat masalah bisa datang dari orang yang menabung masalah hiks hiks, semoga
dijauhkan ya Allah.
Board game for peace, lets play..!! |
Hari
ketiga...
Dan dihari ketiga kembali kami bermain game,
setelah belajar dihari kedua. akhirnya sudah cukup paham, dan sejujurnya
permainan ini cukup menarik bukan sekedar menunggu keberuntungan karena kami
harus berpikir keras, jadi permainan ini selayaknya kalian main zahura, ada
alien yang yang bisa datang kapan saja, kalian harus menang tanpa boleh mati
seorang pun, jadi walau bersaing kalian harus tetap saling melindungi gitu,
sama kayak zahura atau zumanji walaupun kalian bersaing siapa cepat sampai
finish tapi tetap harus saling melindungi agar tidak dibunuh sama pemburu atau
kalau dizahura sama alien itu hehe. Dan juga satu versi board game lagi,
tentang sistem hmm susah jelasin yang kedua soalnya saya kalah melulu wkwkw.
Dihari ketiga kami juga kembali melakukan test untuk melihat sejauh mana
pemahaman yang didapat setelah materi dari hari pertama. Yoyo kami juga
bergabung dengan anak SMA yang mulanya berbeda ruang. Ya kalau yang belum tahu
ada dua kategori lho yang bisa berpartisipasi, yaitu mahasiswa, dan siswa. Jadi
ada kisaran 60 orang peserta kalau gk pikun saya. Hmm hmm hmm, intro sabiyan
lagi .
dengan teman sekamar... |
Sesi dengan teman baru dan pengalaman baru |
Selain mempunyai pengalaman tentunya
kegiatan ini menambah link pertemanan saya dari berbagai latar kalangan,
semisal dari berbeda agama, hingga etnis dan ini cukup mengajari saya beda is
not bad. Saya juga belajar karakter orang baru dengan pola pikir yang
bervariasi. Tentu cukup berkesan karena ini membuat saya lebih kaya pengalaman
dalam membaca kondisi sebelum bertindak. Well ini pengalaman ku. kutunggu
pengalaman mu ditahun selanjutnya ya Dan. salam damai, from peace generation.
#Meyakinimenghargai #peacegeneration
#boardgameforpeace
.