Stop Bullying : suatu hari kata-kata mu akan membunuh seseorang
Inia lutarfus
October 14, 2018
4
Hello darknes, my old friend. I have to talk with you again
Ini tentang kosakata yang haram
dipraktekan tapi ramah ditemukan. Kosakata
yang cukup sensitif tapi banyak dianggap remeh hingga bersikap pasif. Kosakata yang sudah banyak yang tahu, tapi
secara tak sadar malah menjadi pelaku. Sekali lagi, ini tentang kata tak baik
apabila dipraktekan tapi selalu ditemukan. Sebutlah namanya Bullying
Istilah Bullying sudah menjadi tradisi
bagi kita hari ini, kata sensitif ini dianggap normal sebagai bahan candaan atau
faktor kepuasan dengan korban sebagai pelampiasan. Bully berarti tindakan menyakiti orang lain baik
perbuatan maupun perkataan, kita semua tahu secara definisi tapi secara tak
sadar kita malah menjadi pelaku, pernahkah terlintas demikian?? Nyatanya kita
cukup pasif dalam milirik isu ini, padahal semua orang pernah menjadi korban hingga
pelaku, tapi terkadang kita malah menikmati posisi sebagai pelaku tanpa sadar
itu. Semisal ketika ketika kondisi pembulian yang maraknya menbanjiri sosial
media kita malah ikut tertawa dengan react coment, atau like, sekalipun tidak
ikut mengomentari tapi kita telah melakukan bully non verbal. Atau kala kondisi
disekolah ketika teman mendapat bully kita mengabaikan kala dia menjadi tontonan
dan mengaggap hal tersebut dengan candaan itu sama hal nya demikian.
Adapun bullying sendiri terbagi menjadi
beberapa jenis, yaitu :
1.
Bully
relasional (Bahasa tubuh, sikap kasar, pengabaian, pengecilan, helaan nafas,
pandangan agresif cibiran hingga tawa ejek)
2.
Bully
non verbal (Menonton aksi bullying, mengancam, mengirim surat kaleng, melihat
sinis)
3.
Bully
verbal (Mnengancam, menfitnah, julukan, nama, pernyataan bernuansa ajakan
seksual)
Hari
ini bullying menjadi santapan sosial media, karena nyata ini bahkan menjadi
salah satu metode ampuh dalam meningkatkan trafik kunjungan pada akun di sosial
media, semisal contoh yang pernah cukup mengguncangkan dunia maya yaitu kasus
Bowo dan Nuraini.
Memang
secara perbuatan mereka memprihatinkan, tapi bukan berarti membully mereka,
apakah dengan membully akan mengubah dia menjadi baik ? tentu saja tidak,
disini saya tidak pro dengan Bowo atau membela Nurani tapi saya hanya berdiri
membela ketidakadilah netizen yang menghakimi anak- anak yang kurang paham, padahal kalian bisa menasehati atau jikalau tidak mempan, buat ranting dia turun dengan menghindari berita tentang dia. bukan malah mengometari, nyatanya kasus anak ini menjadi kepuasan untuk menghujat, dilain pihak cewek
goyang di bigo live kalian puji bukan mengatai! Ah kalian pilih kasih bung, apa
karena faktor kalian suka lihat yang buka bukaan .. ? hmmm kalian lebih tahu
itu!
Dilain
pihak kebanyakan alasan bully yang saya dapati di komentar, alasan yang
mengatasnamakan orang bego dibikin viral orang pinter malah gk dihargai,
indonesia krisis moral! Well well well, you know man? Actually you did it,
ketika orang berengsek berlagak intelek, entahlah apa yang pantas saya katakan,
sejujurnya kalian lah yang membuat dia terkenal, kalian hujat dan bullying dia maka
secara langsung kaliaan buat orang tahu dia, semakin banyak yang membully dia
semakin naik ranting dia. Jadi nya ketika sering komen tentang mereka maka akan
banyak akun yang menyarankan atau memunculkan berita dengan kasus sama, alhasil
semua beranda lu penuh dengan dia. Dan sekarang lu bilang dia hits? Gue malah
hampir gk pernah nongol berita begituan, exactly karena cara gue menanggapinya
beda. Media sosial akan memprediksikan berita yang akan menarik banyak komentar
sehingga akan menampilkan berita yang sedang diminati, dan itu membuat
interaksi semakin meningkat jadi semakin famous akun itu, dan bodoh amet isinya
bully atau apapun itu yang penting rating bro. Sampai lahirlah akun palsu bowo nurani
dll. (Disinilah saya bersyukur jadi anak komunikasi jadi sudah paham sistem media bekerja bagaimana, Sampai Tv noh yang sering menyeleweng juga.)hmm Lah terakhir kok bahas
bowo yak??. Enggak itu Cuma contoh yang terpaksa karena terlanjur viral sama
netizen yang kurang bijak.
Terlepas dari sosial media lingkungan
kita pun sering kita dapati perihal demikian, semisal contoh sekolah, Omg, gue
pernah perhatiin kasus teman gue yang mendapat bullying lumayan parah, padahal
gue selalu nasehati tapi mungkin pengen langsung dinasehatin sama tuhan kali
yak... dia selalu beralasan bercanda, padahal jelas cowok itu pernah curhat. Ya
Ampun intinya say good or silent.
Ingat suatu hari kata-kata mu bisa
menjadi salah satu penyebab kematian seseorang, kita memang tidak secara
langsung mengatainaya, tapi kondisi kita melihat bukan melerai ( menasehati )
menjadi sanksi atas sikap buruk mu yang menzalimi orang lain. Jadi mulai sekarang
jadilah agen pemberantas bullying karena sejatinya, manusia tertawa bersama,
bukan mentertawai yang lain bersama. ok?
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kaum lelaki dan perempuan mengolok-olok yang lain, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah kefasikan sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kaum lelaki dan perempuan mengolok-olok yang lain, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah kefasikan sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
#hjks2018