Wednesday, 21 November 2018

Tema favorit yang bikin betah di blog

November 21, 2018 2

Blog selalu  menjadi andalan saya kala ingin mencari suatu topik dengan gratis, yups ia selalu menyajikan beragam hal unik untuk dinimati dalam waktu yang cepat. Berbeda dengan buku yang terbilang tebal. Blog bisa diakses dengan mudah bermodalkan kuota terutama era free Wifi , Dan hal inilah yang membuat saya betah dengan dunia blogging. Terutama kita bisa degan mudah mengakses tema yang sedang kita inginkan atau kita sukai.


Nah berbicara dengan tema. Ada beberapa teman yang bikin saya betah berlama –lama  diblog, adapun teman tersebut ialah
1.    Travelling
Perjalanan selalu mengirim saya ke alam imajinasi yang tinggi, bagi saya topik ini menjadi salah satu topik favorit kala berseluncur disosial media. Saya suka menyimak pengalaman orang dalam perjalanannya, karena hal tersebut bisa membangkitkan semangat saya dalam menceklish tempat yang ingin saya kunjungi. Dilain kondisi tema travelling membantu saya mengenali alam atau tempat baru hingga kondisi pantangan ditempat tersebut sudah saya sadari
2.    Personal exprience
Konteks ini menjadikan pembalajaran yang cukup menarik, saya tertarik pada banyak hal, terutama pengalaman orang terhadap sesuatu yang dia alami dan berkesan untuk dikenang. Kadang saya juga suka menyimak pengalaman orang kala mengikuti sebuah kegiatan, mulai dari training, interview atau segala hal yang saya percaya akan saya lewati juga suatu hari kelak
3.    Feature
Tema ini sangat saya gemari karena bisa menjadi inspirasi dan wawasan dalam menulis cerita. Bagi saya feature selalu menjadi santapan kala bad mood untuk memunculkan semangat menulis. Bahkan ia menjadi salah satu tugas wajib saya kala dunia kampus sekarang. Karena faktanya tugas jurnalistik tidak pernah jauh dengan kata tersebut
4.    Sosia media
Faktor saya tertarik dengan persoalan ini ialah karena saya maniak sosmed. Tidak bisa dipungkiri sebagai anak komunikasi saya dituntut untuk selalu update berita terbaru di sosial media, dan pada kasus lain ini juga menjadi salah satu bagian yang saya favoritkan karena beberapa hobi saya lahir dari sosial media.
5.    Pendidikan
Nah untuk yang satu ini karena memang saya tertarik dalam ranah pendidikan. Bagi saya pendidikan adalah bagian penting dalam pembalajaran dunia nyata hingga dunia maya alhasil saya selalu mengikuti persoalan pendidikan, semisal beasiswa gitu. Hmm entah ada yang  gak tertarik tema ini,
6.    Campuran
Nah untuk kondisi ini menjadi salah satu selingan yang menghibur kala suntuk dengan hal yang monoton

#H2 #Bpn30daychallenge #Temayangdisukai #BPN


Tuesday, 20 November 2018

Kenapa Menulis di Blog?

November 20, 2018 3

Selamat malam Readers. Kali ini ada topik yang ingin saya ulas dalam ajang mengikuti Tantangan dari Blogger perempuan network yaitu “ BPN  30 Day Blog Challenge yang diselenggarakan mulai dari hari ini  dengan tema pertama yaitu “Kenapa menulis di Blog?” . Hmm cukup menarik untuk mengawali sebuah tulisan. Sebelumnya, saya sudah pernah membahas alasan memilih menulis diblog pada post a little about me, Tapi malam ini saya ingin membahas secara lengkap, karena kemarin iklan lewat untuk alasan saya memilih menulis di blog hehe.


Menulis itu kebutuhan!
Sesuai dengan kalimat pembuka di blog saya, “ Menulislah bahkan jika tidak mampu membacalah! karena hari ini kosakata menunjukan kualitas siapa kita. Alhasil saya menjadikan menulis sebagai kebutuhan untuk membantu saya menata bahasa supaya lebih baik, dan juga membantu saya untuk belajar mengekspresikan diri melalui kata-kata. Hemat saya, keinginan yang harapkan ialah saya bisa menjadikan tulisan sebagai salah saranan wajib untuk belajar banyak hal hingga merefleksikan diri saya.

Menulis itu passion saya
Sejak kecil saya sudah biasa berurusan dengan tulisan, masa kecil saya banyak dihabiskan dengan membaca dan menulis (cailah kerajinan)  bisa dikatakan saya penikmat majalan bobo, kreatif, hingga lupus (Nostagic time) intinya saya selalu menepatkan diri saya dari kecil dengan tulisan. Dan seperti kata orang, hobi  membaca melahirkan hoby menulis. Dan saya sangat setuju! betapa aplikasi pikiran dalam sebuah tulisan sangat diperlukan. Hal inilah yang melatarbelakangi saya untuk gemar menulis. Alhasil saya mulai menulis dari hal paling kecil yaitu “Diary” hal kecil yang berkesan untuk dikenang saat kini.
  Dalam sebuah buku yang pernah saya baca disebutkan “Diawal kau yang membentuk kebiasaan positif. Selanjutnya kebiasaan yang membentuk dirimu” tentu saja itu memotivasi saya, karena hoby membaca cukup membantu menjernihkan kepala saya dari setiap tanda tanya yang lahir kala isomnia tiba, hal ini membuat saya mencoba meningkatkan tulisan saya lebih  dari sekedar "Curhatan receh ala inia:. Dan Akhirnya lahirlah blog ini untuk membantu saya lebih giat lagi.

Alasan memilih blog.

Banyak teman saya hingga hari ini masih memakai metode manual, yaitu menulis di buku dengan alasan, kala ide datang mereka dengan mudah menumpahkan pada selembar kertas di binder atau buku usang. Tapi kenapa saya memilih Elektirk? Bisa dikatakan Blog adalah salah satu sarana yang paling efektif dalam mencukung Hobi saya. Faktor hobi browsing membuat saya betah berlama -lama disosial media. Saya suka chating, nonton youtube hingga membaca artikel, dilain pihak saya melihat peluang menulis di blog juga lumayan besar. Yups setelah saya membaca cerita orang. Saya melihat bagaimana orang yang bersifat introvert bisa berhasil di sosial media, atau mereka yang berawal nulis diari di blog bisa jadi “Wah” alias penulis hari ini,  contohnya Bang Radit hehe.
Pada kondisi lain, menulis diblog juga membantu meningkatkan semangat menulis kita karena ada nya suport antar sesama blogger, mulai membantu komentar, mengkritik tulisan kita dalam artian membangun, hingga membagikan tulisan kita. (Bahagia banget dapat dukungan gini) karena tempo menulis di buku atau diari entah puisi atau apapun ya sekedar lewat gitu. Alhasil saya betah menulis di blog hingga hari ini.
  
#H1  #kenapamenulisdiblog  #BPN30DayBlogChallenge 


Friday, 16 November 2018

Suka duka menjadi anak komunikasi Ala Inia

November 16, 2018 1


   Hallo Readers, Hari ini saya ingin sedikit berbagi suka duka menjadi anak komunikasi yang mulai saya rasakan menjelang semester  tua.  Yups  kata orang kita akan merasa suka dukanya ketika kita telah menelan banyak semester pada jurusan itu. Actually saya merasakannya, bagaimana suka duka menjadi anak komunikasi khususnya komunikasi penyiaran islam (Baca : Kpi ), yang notabennya kalau lulus jadi Dai hmm hmm hmm. Mungkin kalian juga belum pernah dengan jurusan ini kalau saya tidak menyebut kata komunikasi. Tapi memang realita berkata demikian, faktanya anak Uin yang notaben jurusan kampus IAIN aja belum tentu tahu apa itu KPI ( Mohon bersabar ini ujian)

    Well kalau kalian belum tahu , Jurusan KPI itu adalah jurusan  komunikasi versi universitas islam, jadi kalau di kampus umum disebut jurusan komunikasi sedangkan kampus islam disebut KPI, lantas bedanya dimana ? ya itutu bagian agamanya yang menjadi plus selebihnya sama kok, kalau ada tambahan lain bagian penyiarannya. Ya pasti kita belajar komunikasi modern teori laswell juga sama seperti anak komunikasi umumnya.

    Sejenak saya berpikir, menjadi mahasiswa komunikasi bukanlah target saya, bahkan sedikitpun tidak terlintas dalam benak kala berakhir menjadi anak komunikasi lantas ini terjadi begitu saja, apakah ini takdir?  Lebih tepatnya demikian. Semua itu bermula karena faktor tidak mendapat restu dari orang tua keluar daerah dan berimbas di Kampus di Aceh tidak ada jurusan Hi (Hubungan international) Akhirnya saya malah nyasar ke Ekonomi karena merasa buntu ditambah rayuam kakak ke Jurusan Ekp yang notabennya  paling Wah untuk jurusan Sosial di kampus daerah saya. Akhirnya saya memilih itu dan lulus. Tapi ujian pun kembali berlanjut, Saya yang terbilang slow sangat dalam hitungan akhirnya menyadari ternyata salah jurusan katakanlah demikian, hal ini cukup menampar saya dari zona nyaman, merasa layakknya SMA yang berpacu dengan Hitungan dan itu membuat saya tak tahan. Satu tahun hilang percuma berlanjut dengan Tes SBMPTN lagi dan akhirnya Lahir lagi sebagai Maba di Kampus seberang dengan Jurusan KPI.  Dengan Harapan kalau gak jadi Atase jadi penulis lah. Dan kini setelah saya pikir , ternyata jadi penulis gak perlu harus jurusan Komunikasi deh, haduh intinya takdir. Hihi mau nyesel tapi percuma. Lantas kala menjadi Anak KPI apakah anak penyesalan lagi? Sepertinya menyesal Kosakata yang cukup ramah dalam lingkungan saya, Tapi saya membuang stigma tersebut untuk bisa bertahan hingga akhir. Ingat!! “Kamu bisa berpikir positif selayaknya kamu berpikir negatif” saya selalu memegang qoutes tersebut untuk bisa bertahan setelah lima semester berlalu. Dan hal tersebut selalu menjadi “kartu As” saya kala lelah, terjatuh dan tak bisa bangkit lagi (udah kayak lagu aja dah). nyatanya semua ada plus minusnya, jadi tergantung kita ingin condong kemana.

Dan  yang membuat saya bertahan di Jurusan ini setelah lima semester berjalan. Adalah usia, dan juga kesempatan yang saya dapatkan. Hmm  Kasian uang gonta ganti jurusan ingat emak babe dirumah masih nanggung belum kerja hiks hiks. Tentu saja banyak  suka duka telah saya lewati hari ini. Namun selayakanya hukum psikolog, saya akan menjatuhkan sebelum menaikan lagi, alhasil saya akan berbagi Duka dan berlanjut Suka nya menjadi anak Komunikasi ala Inia.

Adapun DUKA Menjadi Anak Komunikasi ialah


  • ·         Sering berkotak katik dengan tugas menulis.              
Mungkin sempat mikir namanya juga mahasiswa yang banyak nulis lah, tapi perbedaanya cukup terasa kala saya berstatus mahasiwa ekonomi, persentasi buat makalah yang sama aja, tapi kala berbicara jurnalistik, hoho tidak semudah itu marimar. Sekarang saya sedang semester lima dan setiap minggu harus mengumpulkan opini, artikel hingga feature karena ada Mata kuliah menulis dan mengedit, belum lagi cari bahannya yang terbilang sulit, harus survey ketempat hubungi narasumber hingga berlanjut tahap eksekusi dengan tulisan baik dari EYD hingga gaya penulisan yang terbilang kacau. Dua kali di hantam kacau dah. Itupun belum tentu bisa dipublish. Kudu kuat

  • ·         Dituntut untuk bisa berbicara di depan.
Sama halnya persentasi dituntut berbicara didepan, TAPI, hmm kondisi disini terasa berbeda, karena ada mata kuliah yang secara khusus mengajari kita berbicara mulai dari Publik speaking hingga retorika (seni berbicara layaknya pidato) kalian juga akan mendapati Mata kuliah MC dan keprotokolan, jadi kalau kalian berpikir masuk Ke Komunikasi berharap hanya untuk bisa nulis maka salah besar, karena Mk disini seimbang antara menulis dan berbicara. Belum lagi praktek jadi penyiar berita. Aduh udah saya ngomong ngelogat didepan kamera lagi direkam (kalau keingat suka ketawa suram sendiri. )

  • ·         Berkutat banyak dengan media.
Nah sebagaimana kita tahu jurusan ini memaksa kita untuk selalu up to date, jadi nya segala teknologi dituntut untuk bisa kita kuasai banyak hal, baik dari desain grafis, animasi, media 3D hingga siaran radio dan Tv. Dan itu sangat menyebalkan bagi saya.   Belum lagi tugas membuat video, pertama saya tidak suka tampil didepan kamera dan kedua saya tidak bisa edit atau paham cara pengambilan gambar yang baik, jadi dua kali mata kuliah yang menuntut saya untuk membuat video entah feature atau jenis bebas, dan keduanya membuat saya stres pertama karena saya tidak paham edit video dan kedua saya harus bergantung ke orang dan serius bergantung ke orang itu sangat menyebalkan, tapi apa daya kita yang awam jadi begini nunggu dia bilang atuh.


Dan selanjutnya Suka Menjadi Anak komunikasi


  • ·         Tulisan kalian jadi lebih Baik
Sebaliknya dari persoalan menulis, untuk kalian yang suka menulis maka jurusan komunikasi adalah salah satu wadah yang cukup membantu karena faktor kalian selalu belajar menulis dan juga penghubung dengan media cetak jadi lebih mudah, dilain pihak, dengan menulis akan membantu kalian lebih mudah dalam penyusunan Skripsi kelak karena kalian belajar menulis yang baik lebih awal dari jurusan lain. Belum lagi semisal dosen memberi tantangan untuk tugas dimuatkan di media, akan kerasa menariknya jika sampai dimuat. Bahagia gimana gitu

  • ·         Bisa berbicara didepan umum
Untuk orang yang pendiam mungkin akan terasa tersiksa pada persoalan ini tapi memang faktanya ini akan membantu kalian dalam menata bahasa, kalian juga akan mendapat Nilai Plus pada Cv ketika ingin mengikuti recruitment penyiar Radio karena faktor kalian sudah melewati masa itu, biasanya kala mata kuliah ini kalian akan study tour ke tempat penyiaran hinga stasiun Tv jadi cukup mempermudah memahaminya, kalau kalian berbakat link dari dosen ke media akan sangat bermanfaat.

  • ·         Banyak Jalan-jalan
Yuhuu the most i love. Ini merupakan salah satu hobi yang bisa terealisasi dari kuliah. Jurusan komunikasi sangat menuntun kita untuk jalan-jalan entah efek tugas liputan hingga tugas praktek ke lapangan selayaknya praktek photografi yang menuntut tempat yang kece, atau tugas video yang meminta tentang objek tertentu hingga sejenis study tour ke stasiun Tv dan percetakan untuk melihat prosesnnya. Dan itu sangat menarik.

  • ·         Lebih uptade dan kritis dalam menalah info dari media
Nah ini yang paling penting, ketika menjadi anak komunikasi kita selalu dimita untuk update info terbaru dan juga dituntut untuk cek ricek segala info, karena era sekarang Hoax semudah berkata hey tayo maka jangan heran kita bisa dengan mudahnya menerima berita hoax. Dilain pihak Kita juga Lebih paham bagaimana kinerja media dalam  pendidikan, ekonomi hingga industri politk (ini demen amat deh) Manfaat media yang disalah gunakan. Hingga dampak Netizen dari penyalahgunaaan media. pokoknya sangat bermanfaat untuk kondisi ini terutama karena kita pada era yang tidak jauh dengan teknologi modern yang mana media sebagai salah satu makanan siap saji kita hari ini.

Dan tanpa sadar tiga halaman telah berlalu hanya untuk untuk menyampaikan dua point tersebut . Suka dan Duka menjadi anak komunikasi. Jadi cukup disini semoga dilain waktu mendapat kesempatan untuk bercerita lagi.








Friday, 9 November 2018

Beginilah Tips menghafal Quran terbaik

November 09, 2018 4


Assalamualaikum, and welcome back on my blog. Nah lama bagi saya tidak update artikel islami. Dan akhirnya kembali saya update post edisi muslim, berhubung kemarin saya  sudah nulis tapi baru teringat. Alhasil terealisasikan hari ini. 

untuk kali ini saya ingin membahas beberapa metode hafalan ala saya dari beberapa versi yang saya temukan, baik dari syekh palestina yang saya lupa nama beliau kala kegiatan seminar bertajuk palestina, hingga metode hafalan versi teman saya yang hafiz 30 juz, tapi saya bukan hafizah ya, saya juz 30 aja dulu  hehe.  intinya saya ingin berbagi resep ala Hafiz,  dari pengalaman mereka yang saya dengar jadi semoga bermanfaat.


  • Membaca arti hingga Asbabul nuzul sebelum menghafal atau meminta ustad menjelaskan makna ayat sebelum memulai. 

Nah pertama yang paling perlu kita pelajari sebelum mulai menghafal ialah, memahami tentang ayat tersebut, baik dari arti hingga asbabun nuzulnya, hal ini sangat membantu kita untuk mengingat ayat tersebut yang dibantu dari pemahaman tentang dasar ayat tersebut. 


  • Menyebut urutan ayat setiap membaca ayat keberapa
Pernahkah kita memperhatikan orang yang bisa membaca surah dengan posisi ayat dari bawah keatas? Hal ini ternyata berawal dari hafalan per ayat yang selalu dimulai dengan menyebut kan no ayatnya, sehingga ketika diacak tetap mengingat urutan no ayat tersebut. Misal : “Al baqarah ayat 5 (membaca ayatnya ). Kita bisa memilih membaca no ayat terlebih dahulu atau membaca ayat terlebih dahulu dilanjutkan dengan urutan no ayat, ini bisa disesuaikan sebagaimana nyaman dalam mengingatnya.



  • Menghafal dan murojaah bersama
Pertama ialah memulai membaca bersama teman teman secara serentak, hal tersebut cukup ampuh, bisa dibaca hingga berulang kali sebelum dilanjutkan dengan mencoba menghafal dan apabila sudah mulai diperkuat dengan saling menyambung ayat untuk mengukur tingkat hafalan yangsudah dijangkau.


  • menghafal 1 ayat lebih dari pojok guna mudah mengingat lanjutan
Nah untuk hal ini sangat ampuh untuk kita yang mempunyai kebiasaan sering lupa ayat lanjutan dihalamanya selanjutnya. Dengan menhafal satu ayat halaman selanjutnya kita terikat terus dengan halaman selanjutnya



  • Tiap Ba’da subuh dalam sekali duduk sambil mendengar irama qari melalui handset jari menunjuk kemushaf selama satu jam
Metode ini berguna untuk mengulang hafalan yang ampuh, anda juga bisa menyesuaikan dengan tempo irama yang disukai. 



Untuk mengulang dibacakan dalam setiap shalat 
Selain dengan mendengar rekaman pastikan kita juga mempraktekan nya dalam kehidupan sehari-hari, dan salah satu cara praktek yang paling bagus ialah mengulang dalam hafalan shalat wajib, sehingga selalu terpakai ayat tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 


  • Setiap 10 ayat langsung diamalkan dalam kehidupan sehari hari 
Ini juga shalat satu metode untuk menjaga hafalan selain mengulang dalam shalat, dengan mengamalkan nya 10 ayat sehari-hari maka akan menjadi kebiasaan baru yang semakin membantu mengingat hafalan, karena langsung teringat dengan ayat tersebut jika bertindak dengan penyimpangan. 


  • Jaga sikap, lisan, mata hingga pendengaran 
Perihal ini mengarahkan untuk menjaga hafalan, karena tipikal kemampuan orang cukup beragam dalam mengingat, ada yang mudah hafal tapi cepat lupa, ada juga yang susah menghafal tapi juga susah untuk lupa hingga ada yang susah menghafal dan mudah lupa, disinilah sikap membantu, ketika menjaga lisan hingga sikap, maka kemampuan ingatan akan membantu karena kecerdasan otak juga mempengaruhi, bahkan pada kondisi tertentu perbuatan mampu membuat  otak mencuit Oleh karena itu menjaga akhlak akan membantu hafalan juga. 

Thursday, 1 November 2018

Refleksi Dibalik kokohnya “Bangkai Penguasa Lautan”

November 01, 2018 4
    
Tsunami 2004 cukup menghancurkan segalanya. Troma  berkepanjangan, hingga korban yang tak terkira cukup menyita mata dunia. Tak sedikit terluka fisik, dan tak kalah banding yang terluka psikis. Kala itu rumah rata dipukul air dengan meninggalkan bekas yang tidak terkira. Anak menjadi yatim istri menjadi janda bahkan tak sedikit yang yang hilang tanpa kabar hingga kini, entah masih hidup atau meninggal tanpa sempat ditemukan lagi. Kala itu hari sangat  duka, Yang mana menghasilkanya korban yang tak terduga. Betapa nyawa layaknya buih hilang begitu saja.                   
            14 Tahun telah berlalu. Namun cerita duka dan troma masih membekas untuk Rakyat Aceh, khususnya yang berlokasi dikawasan pinggiran laut, salah satu tempat dengan lokasi terparah adalah Lampulo, tempat ini bahkan menjadi salah satu situs bersejarah selain kapal Apung. Hal  tersebut karena faktor gelombang tsunami yang menyeret sebuah perahu sejauh satu km hingga berada tepat diatas salah satu  rumah warga hingga kini.
        Desa Lampulo adalah lokasi situs bersejarah ini berada. Tempat ini bahkan menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungin oleh turis, baik dari luar kota hingga luar daerah. Menurut Widya selaku penjual dan juga bagian informasi, kedatangan turis tidak bisa diprediksi juga kebiasaan mereka datang dalam bentuk rumbongan tour. Dan Menariknya, ketika kita mendatangi tempat ini kita bisa langsung bertemu dengan beberapa korban yang selamat dari tempat ini, salah satunya Bu Yani, kita bisa menanyakan langsung kepada mereka dan bahkan ada beberapa dari mereka juga menulis buku tentang kisah kelam Tsunami dulu. Mulai dari yang tersangkut dipohon Kelapa hingga yang terselamat didalam perahu, semua buku tersebut dijual dilokasi dan juga di kapal apung. 

            Saat ini  Bangkai penguasa lautan tersebut telah menjadi ikon bagi daerah tersebut, nyatanya kala tsunami perahu ini berhasil menyelamatkan 59 orang, bahkan salah satu nya adalah nelayan yang masih tertidur didalam perahu tanpa sadar, beberapa saksi mata juga melihat buaya dengan ukuran sedang kala air kembali surut dari atas perahu. Banyak hal membuat kita merenung ketika mendengar cerita langsung dari korban. Memang tempat ini cukup menarik untuk menjadi wisata rohani. Disana juga kita bisa mendapatkan banyak hal mulai dari photo yang dijual, dan yang terpampang secara gratis seperti gambaran photo kala tsunami yang mana hanya menyisahkan satu rumah yang masih berbentuk. Kita juga bisa melihat nama para korban di rumah yang disulap menjadi museum kini. Selain menjual buku dan photo, disana juga tersedia  jajanan hingga  aksesoris khas aceh yang dijual dengan harga dan variasi model.
            Setelah Tsunami daerah Lampulo cukup terkenal terutama lokasi tersebut, akhirnya banyak yang memulai usaha untuk menambah pemasukan dari kedatangan para turis, seperti Bu yani, yang mulanya Ibu Rumah Tangga akhirnya membuka usaha sampingan. Bagaimanapun hidup terus berjalan jadi kita harus tetap melihat kedepan. Begitulah seharusnya. Tempat ini cukup menjadi sarana muhasabah untuk meningkatkan ketakwaan dan kesadaran bahwa dunia hanya sementara.
            Ketika mendengar Gempa dan Tsunami di Palu, maka langsung terlintas dibenak kita dengan kejadian Tsunami Aceh dulu, banyak hal yang membuat kita merenung dan muhasabah akan kasus dihari ini. Dan Bagi saya mengunjungi tempat ini adalah salah satu bentuk refleksi terhadap bencana di Palu, karena duka mereka hari ini adalah kisah kita tempo dulu .
           



Sunday, 14 October 2018

Stop Bullying : suatu hari kata-kata mu akan membunuh seseorang

October 14, 2018 4


Hello darknes, my old friend. I have to talk with you again
Ini tentang kosakata yang haram dipraktekan tapi ramah ditemukan.  Kosakata yang cukup sensitif tapi banyak dianggap remeh hingga bersikap pasif.  Kosakata yang sudah banyak yang tahu, tapi secara tak sadar malah menjadi pelaku. Sekali lagi, ini tentang kata tak baik apabila dipraktekan tapi selalu ditemukan. Sebutlah namanya Bullying

Istilah Bullying sudah menjadi tradisi bagi kita hari ini, kata sensitif ini dianggap normal sebagai bahan candaan atau faktor kepuasan dengan korban sebagai pelampiasan.  Bully berarti tindakan menyakiti orang lain baik perbuatan maupun perkataan, kita semua tahu secara definisi tapi secara tak sadar kita malah menjadi pelaku, pernahkah terlintas demikian?? Nyatanya kita cukup pasif dalam milirik isu ini, padahal semua orang pernah menjadi korban hingga pelaku, tapi terkadang kita malah menikmati posisi sebagai pelaku tanpa sadar itu. Semisal ketika ketika kondisi pembulian yang maraknya menbanjiri sosial media kita malah ikut tertawa dengan react coment, atau like, sekalipun tidak ikut mengomentari tapi kita telah melakukan bully non verbal. Atau kala kondisi disekolah ketika teman mendapat bully kita mengabaikan kala dia menjadi tontonan dan mengaggap hal tersebut dengan candaan itu sama hal nya demikian.
Adapun bullying sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1.    Bully relasional (Bahasa tubuh, sikap kasar, pengabaian, pengecilan, helaan nafas, pandangan agresif cibiran hingga tawa ejek)
2.    Bully non verbal (Menonton aksi bullying, mengancam, mengirim surat kaleng, melihat sinis)
3.    Bully verbal (Mnengancam, menfitnah, julukan, nama, pernyataan bernuansa ajakan seksual)

            Hari ini bullying menjadi santapan sosial media, karena nyata ini bahkan menjadi salah satu metode ampuh dalam meningkatkan trafik kunjungan pada akun di sosial media, semisal contoh yang pernah cukup mengguncangkan dunia maya yaitu kasus Bowo dan Nuraini.
            Memang secara perbuatan mereka memprihatinkan, tapi bukan berarti membully mereka, apakah dengan membully akan mengubah dia menjadi baik ? tentu saja tidak, disini saya tidak pro dengan Bowo atau membela Nurani tapi saya hanya berdiri membela ketidakadilah netizen yang menghakimi anak- anak yang kurang paham, padahal kalian bisa menasehati atau jikalau tidak mempan, buat ranting dia turun dengan menghindari berita tentang dia. bukan malah mengometari, nyatanya kasus anak ini menjadi kepuasan untuk menghujat, dilain pihak cewek goyang di bigo live kalian puji bukan mengatai! Ah kalian pilih kasih bung, apa karena faktor kalian suka lihat yang buka bukaan .. ? hmmm kalian lebih tahu itu!

            Dilain pihak kebanyakan alasan bully yang saya dapati di komentar, alasan yang mengatasnamakan orang bego dibikin viral orang pinter malah gk dihargai, indonesia krisis moral! Well well well, you know man? Actually you did it, ketika orang berengsek berlagak intelek, entahlah apa yang pantas saya katakan, sejujurnya kalian lah yang membuat dia terkenal, kalian hujat dan bullying dia maka secara langsung kaliaan buat orang tahu dia, semakin banyak yang membully dia semakin naik ranting dia. Jadi nya ketika sering komen tentang mereka maka akan banyak akun yang menyarankan atau memunculkan berita dengan kasus sama, alhasil semua beranda lu penuh dengan dia. Dan sekarang lu bilang dia hits? Gue malah hampir gk pernah nongol berita begituan, exactly karena cara gue menanggapinya beda. Media sosial akan memprediksikan berita yang akan menarik banyak komentar sehingga akan menampilkan berita yang sedang diminati, dan itu membuat interaksi semakin meningkat jadi semakin famous akun itu, dan bodoh amet isinya bully atau apapun itu  yang penting rating bro. Sampai lahirlah akun palsu bowo nurani dll. (Disinilah saya bersyukur jadi anak komunikasi jadi sudah paham sistem media bekerja bagaimana, Sampai Tv noh yang sering menyeleweng juga.)hmm  Lah terakhir kok bahas bowo yak??. Enggak itu Cuma contoh yang terpaksa karena terlanjur viral sama netizen yang kurang bijak.

            Terlepas dari sosial media lingkungan kita pun sering kita dapati perihal demikian, semisal contoh sekolah, Omg, gue pernah perhatiin kasus teman gue yang mendapat bullying lumayan parah, padahal gue selalu nasehati tapi mungkin pengen langsung dinasehatin sama tuhan kali yak... dia selalu beralasan bercanda, padahal jelas cowok itu pernah curhat. Ya Ampun intinya say good or silent.  
Ingat suatu hari kata-kata mu bisa menjadi salah satu penyebab kematian seseorang, kita memang tidak secara langsung mengatainaya, tapi kondisi kita melihat bukan melerai ( menasehati ) menjadi sanksi atas sikap buruk mu yang menzalimi orang lain. Jadi mulai sekarang jadilah agen pemberantas bullying karena sejatinya, manusia tertawa bersama, bukan mentertawai yang lain bersama. ok?                                                                                                                             
  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kaum lelaki dan perempuan mengolok-olok yang lain, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah kefasikan sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

#hjks2018 

Monday, 8 October 2018

Pengalaman mengikuti board game for peace

October 08, 2018 3
Kita melupakan sebuah cerita sampai sebuah kenangan kembali mengingatkannya. Salam And Welcome back on my blog. Nah special hari ini saya ingin berbagi cerita atau tepatnya pengalaman saya dalam mengikuti kegiatan Board game for Peace yang diselenggarakan pada tanggal 14 hingga 16 september kemarin. Faktor Rindu atau nuansa betah membuat saya ingin nostalgic, dan menyebarkan kepada kalian semua. (bilang aja mau curhat) Bagi yang belum tahu board game for peace ini adalah sebuah kegiatan yang di ciptakan untuk menyebarkan kedamaian dalam bentuk permainan Papan. Jadi kalau bahasa singkatnya sejenis training dalam menciptakan benih-benih kedamaian yang lebih mudah diterima oleh generasi milenial gitu.
Pengalaman mengikuti board game for peace

            Dan bagi kalian yang tertarik mengikutinya ada dua tahap yang harus kalian lewati, yaitu tahap pertama yaitu pengisian form, dan berlanjut ketahap ke dua yaitu interview. Untuk tahap pertama  isinya sama dengan form umumnya, yaitu nama, alasan kamu ingin menjadi agen perdamaian, alasan mereka harus memilih kamu, mengapa tertarik pada kegiatan ini, hingga pandangan kamu melihat kondisi indonesia sekarang. Dan untuk tahap kedua yaitu interview. Ditahap interview kalian bakal dihubungi melalui WA, dan pertanyaan dalam wawancara yang saya paling saya ingat yaitu seputar pengalaman tentang persoalan keragaman yang pernah dialami, beserta cara kamu menanggapinya. Itu aja sih yang saya ingat hehe.
             Dan setelah mendapat konfirmasi kelulusan, taraa.. cerita tentang pengalaman dalam mengikuti game boar foe peace pun dimulai....
Hari pertama...
            Hari pertama tiba saya disana pada jam 08:00 dan langsung melakukan registrasi dan setelah melakukannya kami mendapatkan hadiah menarik, berupa buku flash hingga 2 jenis board game yang akan kami mainkan dihari kedua. Dan berlanjut dengan sarapan pagi. Saya masih sangat ingat dihari pertama mendapat sarapan nasi kuning, hoho soalnya terakhir makan nasi kuning waktu Sd ulang tahun teman. (tumben gk pikun)  dan berlanjut dengan pre test, nah  pre test ini berfungsi untuk melihat tingkat pemahaman kita tentang materi yang akan disampaikan nanti. Jadi bisa dikatakan kadar ukur sebelum dan sesudah mengkuti kegiatan ini, sejauh mana sih kalian paham. Setelah itu, pembukaan dimulai hingga berlanjut dengan agenda orientasi dan Eng ing eng, materi pun bermunculan, diawali  tentang materi memahami ekstrimisme kekerasan dan berlanjut mengenal 12 nilai kedamaian. Hingga nonton film bareng.
            Menariknya selain sesi materi kami juga di hadiahkan bintang tamu yaitu calon mantan (bahasanya puyeng) intinya orang yang akan bergabung isis tapi gk jadi karena faktor kerekatan dengan  orang tua, dan juga pengalaman dari salah seorang korban yang sudah pernah bergabung dengan Isis, tapi kalau dari cerita beliau datang untuk keluarga jadi ketika dari pihak isis menjemput ia untuk latihan, beliau menghindar apalagi apa yag dijanjikan tidak sesuai dengan yang ditampilkan, (ngeri pengalamannya, karena sudah pernah melihat langsung bagaimana kondisi disana.) Pokoknya gak rugi dengar cerita mereka, ditambah lagi dengar cerita mantan korban Bom hotel x yang kini bersahabat dengan mantan teroris. Takdir gk bisa ditebak ya. Hmmm hmm hmm (intro sabyan).
Salah satu pemateri yang sudah pernah langsung berinteraksi dengan Is1s

Hari kedua...
            Hari kedua kami pun memulai materi sebelum berlanjut dengan board game yang telah diberikan. Materi hari kedua juga tak kalah cukup menarik semisal yang paling berbekas yaitu tentang video yang berceritakan kejadian teror berupa penembakan brutal yang dilakukan oleh salah seorang siswa yang berusia 17 tahun di sekolahnya.  Jadi dari video nya kita di disihir sehingga terfokus pada kisah perkenalan seseorang yang tidak sengaja karena rasa bosen mencoret meja diperpus, tanpa sadar kita tidak melirik kearah lain yang ternyata pelaku sedang mengakses cara pembelian pistol, hingga pembulian dan jenis keanehan lain, dari materi itu yang cukup saya ingat kalau kita kurang peka terhadap sekitar dan melirik apa yang menyenangkan mata saja. Itulah kenapa menjadi dektetif empaty itu memang kebutuhan sebenarnya, karena setiap saat masalah bisa datang dari orang yang menabung masalah hiks hiks, semoga dijauhkan ya Allah.   
Board game for peace, lets play..!!
Hari ketiga...
             Dan dihari ketiga kembali kami bermain game, setelah belajar dihari kedua. akhirnya sudah cukup paham, dan sejujurnya permainan ini cukup menarik bukan sekedar menunggu keberuntungan karena kami harus berpikir keras, jadi permainan ini selayaknya kalian main zahura, ada alien yang yang bisa datang kapan saja, kalian harus menang tanpa boleh mati seorang pun, jadi walau bersaing kalian harus tetap saling melindungi gitu, sama kayak zahura atau zumanji walaupun kalian bersaing siapa cepat sampai finish tapi tetap harus saling melindungi agar tidak dibunuh sama pemburu atau kalau dizahura sama alien itu hehe. Dan juga satu versi board game lagi, tentang sistem hmm susah jelasin yang kedua soalnya saya kalah melulu wkwkw. Dihari ketiga kami juga kembali melakukan test untuk melihat sejauh mana pemahaman yang didapat setelah materi dari hari pertama. Yoyo kami juga bergabung dengan anak SMA yang mulanya berbeda ruang. Ya kalau yang belum tahu ada dua kategori lho yang bisa berpartisipasi, yaitu mahasiswa, dan siswa. Jadi ada kisaran 60 orang peserta kalau gk pikun saya. Hmm hmm hmm, intro sabiyan lagi .

dengan teman sekamar...
Sesi dengan teman baru dan pengalaman baru
            Selain mempunyai pengalaman tentunya kegiatan ini menambah link pertemanan saya dari berbagai latar kalangan, semisal dari berbeda agama, hingga etnis dan ini cukup mengajari saya beda is not bad. Saya juga belajar karakter orang baru dengan pola pikir yang bervariasi. Tentu cukup berkesan karena ini membuat saya lebih kaya pengalaman dalam membaca kondisi sebelum bertindak. Well ini pengalaman ku. kutunggu pengalaman mu ditahun selanjutnya ya Dan. salam damai, from peace generation.

            #Meyakinimenghargai #peacegeneration #boardgameforpeace
           

             
.