Sunday, 25 November 2018

Inia dengan fakta nyelenehnya

November 25, 2018 0



Fakta tentang saya bukan lah tema yang mudah bagi saya pribadi . Sejujurnya saya melihat kondisi tema hari ini terbilang cukup sulit karena saya tidak tahu harus menulis apa. Haruskah saya menulis kelemahan saya dalam artian fobia, atau fakta secara umum semisal saya cat lover gitu?. Hmm bingung jadinya. Alhasil saya memilih menulis fakta nyeleneh yang bisa menghibur pembaca selaku pengunjung blog ini aja deh, kan gak mungkin bongkar kartu as sendiri hehe. Semisal caption ig saya bunyinya begini “ Don’t let people know too much about you” apalagi sosial media yang kebenaranya tidak semua mau tahu kebenarnya hingga peduli selayaknya ketik Aamiin untuk masuk surga haha. Oya untuk persoalana Fobia saya kasih Bocoran kalau saya paling fobia sama cowok Lebay, plus yang murah kata dengan gombalan, langsung saya blokir hihi. Emang ada begitu ? entah mungkin saya pertama, yang takut atau sebenarnya geram sama cowok kurang berkelas gitu wkwkw.
 So mari bertualang dengan 5 fakta nyeleneh tentang saya eng ing eng....
·         
  •        Sempat menjadi kutu Buku


SMA saya pernah menabrak TV dikantin karena seriusnya membaca sambil berjalan, dan itu sakit banget serius karena tv nya slim. Hebatnya lagi istilah jera seakan tak mempan bagi saya. Walau sudah nabrak tv, kesandung pembatas pintu saya selalu membaca dalam setiap kesempatan entah berjalan, bahkan di dikamar mandi pun jadi hehe, eh itu dulu ya. Dulu juga bahkan masuk nominasi paling rajin ke perpus waktu SMA. Tapi apa daya hari ini saya merasa Hp menggrogotiku hikshiks. Kadang rindu baca lupus, sembari berleha-leha, atau mengoleksi buku bekas selayaknya bobo dan hingga donal bebek dan komik misteri. Apalagi ingat kala SD bisa beli majalah dengan harga 1000 hingga 2000. Ya ampun jadi Kangen masa kerajinan dulu. 

  • ·         Kidal yang o2n dalam hitungan


Pernah tempo dulu kala mengikuti wawancara seorang sesama peserta bertanya kepada saya, “Dek kidal ya? Iya kak, pinter matematika dong,? Eh mana ada kata kalau gitu Fisika? Nah itu apalagi kak? Berarti kimia? Seketika ketawa saya meledak. Saya pernah tidak remedial kimia dengan nilai 78, dan itu rekor paling wow untuk saya. Bagi saya Mipa itu imbarat bom yang menakutkan, memang saya suka Fisika tapi saya paling lelet dalam hitungan hmm orang bilang kalau kidal itu pinter hitungan ? Saya tidak sepenuhnya setuju walaupun semua kenalan saya yang kidal dalam hitungan cukup wow, contoh guru matematika Smp yang kidal, dan adik leting saya yang juara osn kimia juga kidal! lah saya ? hmmm imbarat rempah-rempah yang tiada bernilai.

  • ·         Miss baper yang sok tegar.


Sejujurnya saya orang yang sangat felling, tapi saya paling tidak bisa meneteskan air mata didepan orang, lebih tepatnya saya tidak suka cengeng terlihat lemah dan manja. Jadi kadang lihat orang yang berlawanan sikap dengan saya  suka kerut kening, nonton gini aja nangis, diacara motivasi nangis ,diputusin juga nangis, kayak saya dong mati kucing, ayam nangis, kadar bapernya sesuai eh. Dikondisi lain saya pernah bebasin seekor tikur yang terperangkap dalam jebakan tikus karena tidak tega lihatnya, kasian mungkin ada keluarga dirumah yang sedang menunggu hihiks.

  • ·         Makhluk paling santai versi teman-teman


·         Sebenarnya saya tidak terbilang makhluk santai, tapi lebih tepatnya pejuang deadline, pada pada satu kondisi saya terbilang cukup santai, besok persentasi subuhnya buat makalah. Ikut lomba malam ini deadline malam ini kirim, hihi makanya poat blog ini kelarnya malam. Mungkin maksut teman saya santai ialah kala sedang belajar saya tidur diruang sebenarnya bukan tidak menghormati dosen/guru, cuma kalau tidur saya gak bisa tahan ya lepasin aja, makanya saya mudah tidur dimana saja, kecuali ketika berbicara isomnia, bahkan SMA saya digelar Yume yang dalam bahasa jepang berarti Mimpi.  

  • ·         Mimpi penulis yang benci Menulis


Konsep ini cukup memprihatinkan sejujurnya saya mempunyai mimpi yang mulia menjadi penulis dari buku-buku yang saya nikmati, tapi apa daya saya sangat tidak suka menulis, dulu saya hampir dirobek catatan karena cuma enam halaman dari berapa bab yang sudah dilewati aish, saya hanya menulis kala mood memegang pulpen muncul karena persoalan saya ialah menulis dengan menekan keras pulpen sehingga sering membuat tangan saya lembam dan luka, alhasil saya benci menulis., eh menulis ya bukan mengetik, makanya ngeblognya tetap rajin hehe.  Walau bagaimanapun saya tetap menyisihkan kesempatan untuk mengetik novel dan berharap suatu hari bisa dimuatkan, soalnya itu salah satu target saya, dibukukan buku. Semoga sesegara mungkin tercapai. Aamiin. 

Well terimakasih mau membaca fakta nyeleneh Inia yang kurang faedah untuk diketahui hehe..

#H6 #blogger @bpn #bpn30daychallange #faktatentangsaya

Saturday, 24 November 2018

Media sosial dan realitaku hari ini

November 24, 2018 1
Berbicara media sosial maka tidak ada akan cukup tempo untuk saya  secara pribadi menulisnya. Well bagi saya media sosial itu cukup luas untuk diulas. Terutama faktor saya sebagai anak komunikasi yang dipenuhi dengan rambu rambu sosmed. Hmm sebenarnya sih tidak perlu menunggu menjadi anak komunikasi, lebih tepatnya ini sekedar basa basi pembuka artikel hehe. Well intinya saya maniak sosmed hoho
Media sosial atau sosial media ?
Dulu pernah kepikiran perihal ini. Sosmed atau medsos sih? Karena antara berita satu dengan berita dua berbeda, padahal itu bukan dari blog kayak abal abal gitu, lebih tepatya berita yang harusnya memahami kaidah jurnalistik, alhasil pernah bingung tapi setelah browing sana sini akhirnya dapat deh, Dan faktanya ternyata berbeda lho, ia beda tulisan hehe, sosmed atau yang kita kenal dengan istilah sosial media sebenarnya adaptasi langsung dari bahasa inggris yang terkadang bikin kita ketukar dengan bilang sosial media, karena aslinya social media (hmm mungkin anak jaksel yang mulai istilah ini?) dan media sosial adalah arti dalam bahasa indonesia. Jadinya social media kebaca jadi sosial media dengan kata lain diindonesiakan padahal sosial media kalau diartikan dalam bahasa indonesia baca nya media sosial, ia bahasa inggris kan dibaca kebalik. Terus mana yang betul ini? Yang pasti Media sosial lho, made indonesia.
Media Sosial antara Bullying, Hoax dan Sensasi
Saat ini media sosial menjadi salah satu sarana unjuk diri yang tidak terbatas, bahkan sekalipun ada UU IT . Kita bisa menemukan beragam jenis Hoak yang bermekaran kala Pilkada misalnya, atau Bullying yang kebangetan contonya Hingga jenis sensasi yang mendobrak popularitas. Bisa dikatakan netizen hari ini kurang bisa berpikir sehat di sosial media, Alhasil dampak kepada semua. Keributan di komentar, sensasi kebangetan, giliran viral malah ngatain, padahal tanpa sadar dia yang bikin viral. Hoho indonesia orangnya lucu-lucu.
REALITA KU HARI INI
Namun terlepas dari segala sifat negatif sosial media pada dasarnya menyajikan hal positif yang kurang dimaksimalkan manfaatnya oleh netizen hari ini. Dan Saya secara pribadi menyadari betapa manfaat media sosial mempermudahkan saya pada berbagai hal, semisal browsing beasiswa, info lomba hingga belajar dan berpenghasilan melalui media sosial.  Wow (Emang udah berapa kali gaji dari blog ini ? wkwkw kata-kata yang haram untuk ditanyakan.) Media sosial nyatanya sudah menjadi bagian penting bagi saya, dan tanpa sadar saya mulai menjadi maniak sosmed hoho dan ini yang cukup memprihatinkan, saya menyadari hal tersebut setelah saya melihat target buku bacaan saya yang tidak kelar, padahal dulu saya menghabiskan satu buku satu hari, dan sekarang hikhiks, saya kadang harus menghabiskan seminggu atau tanpa sadar ada yang sebulan. Bagi saya ini prestasi paling buruk dari dampak media sosial untuk saya. Saya menyadari hal ini akhirnya mencoba mengurangi kadar kepada medsos, tapi memang cukup sulit, dan bersyukurnya pada kondisi interaksi , saya lebih suka face to face jadi dampak dari gadget menjauhkan yang dekat gak mempan bagi saya. Dulu kala SMA suka chatingan tapi hari ini, jarang banget, hehe bersyukur pada satu kondisi walau pada sisi lain saya merasa prihatin. Dilain pihak kehidupan saya di sosmed yaitu pada kegiatan browsing, selayaknya berita, artikel, dan youtube dan yang pasti isinya berita dan pendidikan yang bermutu bukan lambe lumrah yak wkwkw. Jadi saya merasa bisa meminimalisir perlahan dampak negatif yang sering didapatkan. Nah kalau kalian gimana? 
Pada akhir kata saya cuma ingin berpesan kepada para netizen, bijaklah dalam menggunakan medsos hari in.
#H5 #bpn #bpn30daychallenge

Friday, 23 November 2018

BPN bikin betah ngeblog

November 23, 2018 4
Semula, Istilah ngeblog tak seramai kosakata hari ini. Nyatanya bergabung dengan salah satu Komunitas blogger membuat saya akrab dengan istilah tersebut. Ya sebut saja namanya Bpn alias blogger perempuan network. Nah untuk yang belum tahu BPN merupakan salah satu situs jaringan khusus blogger perempuan yang didirikan pada awal tahun 2015 oleh inspirasi tiga perempuan kreatif dengan keahlian dalam dunia online. Dan hari ini kita bisa melihat Wadah ini berhasil berkembang cukup baik, dengan anggota yang lebih dari 4000 orang dalam kurun waktu 3 tahun, wow Berkat mereka kini banyak orang yang ikut berkiprah diduniah online dan termasuk saya hari ini yang kembali aktif hehe. Tempat ini telah menjadi salah satu wadah yang membantu dan memotivasi saya untuk kembali bergerak di dunia blogging. Yang mana sebelumnya saya pernah krikrik di blog, alias pasif melirik blog hihi.
Hari ini banyak komunitas yang bergerak dibidang blog, dan diantara sekian banyak, saya paling betah berada pada BPN alasannya simple, setiap hari saya mendapat update terbaru. Dan cukup aktif dalam pergerakanya. Jadi bisa dikatakan BPN cukup memotivasi saya untuk rajin post setelah memerhatikan para member yang selalu update setiap hari. Saya juga menyadari setelah bergabung di BPN saya juga mempunyai banyak teman dari kalangan blogger, dan pengetahuan baru prihal blogger seperti halnya topik yang banyak minati hingga lomba yang selalu berlanggangan datang ke email. dan juga perihal penghasilan yang ternyata tidak hanya dari si mbah adsense lho. Huhu telat kamu nak.
Pada Awalnya, saya bergabung DI BPN hanya sekedar untuk menambah pertemanan sesama blogger perempuan alias Blogwalking atau BW soalnya ketika bergabung pada blogger yang umum banyak hal yang bikin berkerut kening, ya selain ketakutan jingling, dan juga faktor kala saya bertanya yang respon kadang kurang jadi saya BAPER dan keluar dari Grup WA wkwkw. Habisnya masak dari 50% yang read gk ada yang paham, atau minimal walau gk paham kan respon aja, serasa butiran debu deh jadinya digrup. Alhasil karena gak betah cari blogger sesama perempuan biasanya kalau sesama wanita lebih memahami gitu eyak. Dan tanpa sadar saya mendapatkan lebih setelah bergabung di BPN (jadinya nyaman deh) saya mendapat banyak hal baru yang selalu membuat saya betah didunia blogging. Pengetahuan, tips trik dan yang pasti network yang tidak terbatas.Hmm akhir kata BPN berhasil bikin saya betah ngeblog lagi hingga hari ini. Trimakasih BPN

#H3 #BPN #bpn30daychallenge #alasanbergabungbpn

Thursday, 22 November 2018

Esensi dari nama sebuah blog

November 22, 2018 3

Bagi saya nama lebih dari sekedar panggilan, ia mempunyai makna dan doa yang diselipkan dari kata tersebut. Itulah kenapa saya sangat berinisiatif mempunyai nama yang esensinya paling wow entah nama buku, anak kelak hingga Blog. Tapi lucunya, entah kenapa bisa berakhir menjadi “Inialutarfus poe” hmm gak keren banget akhirnya hoho.

Setelah merenung sejenak, akhirnya saya kembali menemukan titik balik dari lahirnya blog ini dengan nama Inialutarfus poe. Saya sadar Nama Inialutarfus poe ini bermula ketika saya Kelas satu SMA yang mana kala itu secara tak sadar memerhatikan bet nama saya dari cermin dengan tulisan yang terbaca dari belakang Inia Lutarfus (Sufratul aini). Alhasil saya melihat nama tersebut terlihat keren. Inia lutarfus. Saya menyadari nama tersebut masih mempunyai hubungan dengan nama asli saya yaitu Sufratul ini dan itu terbilang unik karena memang nama ini tidak saya dapati di pencarian google dan respon teman yang mendengarnya seperti nama ilmiah jadi susah di dilupakan karena aneh atau sebaliknya hehe. entah komentar macam apa yang telah saya dapatkan dulu, tapi yang pasti saya menyukai nama Inia lutarfus tersebut. Alhasil ia menjadi nama pena saya kala SMA.
Lahirnya Blog ini yaitu kala saya kelas dua SMA saya kembali membuat blog baru dengan nama tersebut. Tapi sejujurnya saya sudah pernah membuat blog dengan banyak nama mulai serba-serbi, harian afra dll itu bahkan saya lupa dengan pasword blog karena itu sangat lampau yaitu kala sayaa kelas 2 SMP hmm. Saya yang sudah merasa nyaman dengan nama tersebut akhirnya berinisiatif menjadikan nama tersebut sebagai nama blog. Dan taraa lahirlah nama blog “Inialutarfus Poe”.
Nah lantas Poe itu apaan ? untuk kata poe sendiri mempunyai makna yaitu punya, dari bahasa Aceh ( kebetulna saya orang Aceh) entah betul tulisannya begini hadeuh. Dan pada satu konteks saya masih belum pakek domain alias blogspot. Alhasil lebih mudah untuk meletakkan makna jikalau mengunakan Poe disitu, yaitu Inialutarfus poe blogspot.com atau inia lutarfus punya blog bisa disebut juga sebagai inia yang punya blog ini gitu. Hehe Inilah esensi dari nama blog saya yang mungkin terbilang nyeleneh, kalau kalian gimana?
#H3 #BPNDAYCHALLENGE #BPN
#kenapamemilihnamablogyangsekarangdigunakan




Wednesday, 21 November 2018

Tema favorit yang bikin betah di blog

November 21, 2018 2

Blog selalu  menjadi andalan saya kala ingin mencari suatu topik dengan gratis, yups ia selalu menyajikan beragam hal unik untuk dinimati dalam waktu yang cepat. Berbeda dengan buku yang terbilang tebal. Blog bisa diakses dengan mudah bermodalkan kuota terutama era free Wifi , Dan hal inilah yang membuat saya betah dengan dunia blogging. Terutama kita bisa degan mudah mengakses tema yang sedang kita inginkan atau kita sukai.


Nah berbicara dengan tema. Ada beberapa teman yang bikin saya betah berlama –lama  diblog, adapun teman tersebut ialah
1.    Travelling
Perjalanan selalu mengirim saya ke alam imajinasi yang tinggi, bagi saya topik ini menjadi salah satu topik favorit kala berseluncur disosial media. Saya suka menyimak pengalaman orang dalam perjalanannya, karena hal tersebut bisa membangkitkan semangat saya dalam menceklish tempat yang ingin saya kunjungi. Dilain kondisi tema travelling membantu saya mengenali alam atau tempat baru hingga kondisi pantangan ditempat tersebut sudah saya sadari
2.    Personal exprience
Konteks ini menjadikan pembalajaran yang cukup menarik, saya tertarik pada banyak hal, terutama pengalaman orang terhadap sesuatu yang dia alami dan berkesan untuk dikenang. Kadang saya juga suka menyimak pengalaman orang kala mengikuti sebuah kegiatan, mulai dari training, interview atau segala hal yang saya percaya akan saya lewati juga suatu hari kelak
3.    Feature
Tema ini sangat saya gemari karena bisa menjadi inspirasi dan wawasan dalam menulis cerita. Bagi saya feature selalu menjadi santapan kala bad mood untuk memunculkan semangat menulis. Bahkan ia menjadi salah satu tugas wajib saya kala dunia kampus sekarang. Karena faktanya tugas jurnalistik tidak pernah jauh dengan kata tersebut
4.    Sosia media
Faktor saya tertarik dengan persoalan ini ialah karena saya maniak sosmed. Tidak bisa dipungkiri sebagai anak komunikasi saya dituntut untuk selalu update berita terbaru di sosial media, dan pada kasus lain ini juga menjadi salah satu bagian yang saya favoritkan karena beberapa hobi saya lahir dari sosial media.
5.    Pendidikan
Nah untuk yang satu ini karena memang saya tertarik dalam ranah pendidikan. Bagi saya pendidikan adalah bagian penting dalam pembalajaran dunia nyata hingga dunia maya alhasil saya selalu mengikuti persoalan pendidikan, semisal beasiswa gitu. Hmm entah ada yang  gak tertarik tema ini,
6.    Campuran
Nah untuk kondisi ini menjadi salah satu selingan yang menghibur kala suntuk dengan hal yang monoton

#H2 #Bpn30daychallenge #Temayangdisukai #BPN


Tuesday, 20 November 2018

Kenapa Menulis di Blog?

November 20, 2018 3

Selamat malam Readers. Kali ini ada topik yang ingin saya ulas dalam ajang mengikuti Tantangan dari Blogger perempuan network yaitu “ BPN  30 Day Blog Challenge yang diselenggarakan mulai dari hari ini  dengan tema pertama yaitu “Kenapa menulis di Blog?” . Hmm cukup menarik untuk mengawali sebuah tulisan. Sebelumnya, saya sudah pernah membahas alasan memilih menulis diblog pada post a little about me, Tapi malam ini saya ingin membahas secara lengkap, karena kemarin iklan lewat untuk alasan saya memilih menulis di blog hehe.


Menulis itu kebutuhan!
Sesuai dengan kalimat pembuka di blog saya, “ Menulislah bahkan jika tidak mampu membacalah! karena hari ini kosakata menunjukan kualitas siapa kita. Alhasil saya menjadikan menulis sebagai kebutuhan untuk membantu saya menata bahasa supaya lebih baik, dan juga membantu saya untuk belajar mengekspresikan diri melalui kata-kata. Hemat saya, keinginan yang harapkan ialah saya bisa menjadikan tulisan sebagai salah saranan wajib untuk belajar banyak hal hingga merefleksikan diri saya.

Menulis itu passion saya
Sejak kecil saya sudah biasa berurusan dengan tulisan, masa kecil saya banyak dihabiskan dengan membaca dan menulis (cailah kerajinan)  bisa dikatakan saya penikmat majalan bobo, kreatif, hingga lupus (Nostagic time) intinya saya selalu menepatkan diri saya dari kecil dengan tulisan. Dan seperti kata orang, hobi  membaca melahirkan hoby menulis. Dan saya sangat setuju! betapa aplikasi pikiran dalam sebuah tulisan sangat diperlukan. Hal inilah yang melatarbelakangi saya untuk gemar menulis. Alhasil saya mulai menulis dari hal paling kecil yaitu “Diary” hal kecil yang berkesan untuk dikenang saat kini.
  Dalam sebuah buku yang pernah saya baca disebutkan “Diawal kau yang membentuk kebiasaan positif. Selanjutnya kebiasaan yang membentuk dirimu” tentu saja itu memotivasi saya, karena hoby membaca cukup membantu menjernihkan kepala saya dari setiap tanda tanya yang lahir kala isomnia tiba, hal ini membuat saya mencoba meningkatkan tulisan saya lebih  dari sekedar "Curhatan receh ala inia:. Dan Akhirnya lahirlah blog ini untuk membantu saya lebih giat lagi.

Alasan memilih blog.

Banyak teman saya hingga hari ini masih memakai metode manual, yaitu menulis di buku dengan alasan, kala ide datang mereka dengan mudah menumpahkan pada selembar kertas di binder atau buku usang. Tapi kenapa saya memilih Elektirk? Bisa dikatakan Blog adalah salah satu sarana yang paling efektif dalam mencukung Hobi saya. Faktor hobi browsing membuat saya betah berlama -lama disosial media. Saya suka chating, nonton youtube hingga membaca artikel, dilain pihak saya melihat peluang menulis di blog juga lumayan besar. Yups setelah saya membaca cerita orang. Saya melihat bagaimana orang yang bersifat introvert bisa berhasil di sosial media, atau mereka yang berawal nulis diari di blog bisa jadi “Wah” alias penulis hari ini,  contohnya Bang Radit hehe.
Pada kondisi lain, menulis diblog juga membantu meningkatkan semangat menulis kita karena ada nya suport antar sesama blogger, mulai membantu komentar, mengkritik tulisan kita dalam artian membangun, hingga membagikan tulisan kita. (Bahagia banget dapat dukungan gini) karena tempo menulis di buku atau diari entah puisi atau apapun ya sekedar lewat gitu. Alhasil saya betah menulis di blog hingga hari ini.
  
#H1  #kenapamenulisdiblog  #BPN30DayBlogChallenge 


Friday, 16 November 2018

Suka duka menjadi anak komunikasi Ala Inia

November 16, 2018 1


   Hallo Readers, Hari ini saya ingin sedikit berbagi suka duka menjadi anak komunikasi yang mulai saya rasakan menjelang semester  tua.  Yups  kata orang kita akan merasa suka dukanya ketika kita telah menelan banyak semester pada jurusan itu. Actually saya merasakannya, bagaimana suka duka menjadi anak komunikasi khususnya komunikasi penyiaran islam (Baca : Kpi ), yang notabennya kalau lulus jadi Dai hmm hmm hmm. Mungkin kalian juga belum pernah dengan jurusan ini kalau saya tidak menyebut kata komunikasi. Tapi memang realita berkata demikian, faktanya anak Uin yang notaben jurusan kampus IAIN aja belum tentu tahu apa itu KPI ( Mohon bersabar ini ujian)

    Well kalau kalian belum tahu , Jurusan KPI itu adalah jurusan  komunikasi versi universitas islam, jadi kalau di kampus umum disebut jurusan komunikasi sedangkan kampus islam disebut KPI, lantas bedanya dimana ? ya itutu bagian agamanya yang menjadi plus selebihnya sama kok, kalau ada tambahan lain bagian penyiarannya. Ya pasti kita belajar komunikasi modern teori laswell juga sama seperti anak komunikasi umumnya.

    Sejenak saya berpikir, menjadi mahasiswa komunikasi bukanlah target saya, bahkan sedikitpun tidak terlintas dalam benak kala berakhir menjadi anak komunikasi lantas ini terjadi begitu saja, apakah ini takdir?  Lebih tepatnya demikian. Semua itu bermula karena faktor tidak mendapat restu dari orang tua keluar daerah dan berimbas di Kampus di Aceh tidak ada jurusan Hi (Hubungan international) Akhirnya saya malah nyasar ke Ekonomi karena merasa buntu ditambah rayuam kakak ke Jurusan Ekp yang notabennya  paling Wah untuk jurusan Sosial di kampus daerah saya. Akhirnya saya memilih itu dan lulus. Tapi ujian pun kembali berlanjut, Saya yang terbilang slow sangat dalam hitungan akhirnya menyadari ternyata salah jurusan katakanlah demikian, hal ini cukup menampar saya dari zona nyaman, merasa layakknya SMA yang berpacu dengan Hitungan dan itu membuat saya tak tahan. Satu tahun hilang percuma berlanjut dengan Tes SBMPTN lagi dan akhirnya Lahir lagi sebagai Maba di Kampus seberang dengan Jurusan KPI.  Dengan Harapan kalau gak jadi Atase jadi penulis lah. Dan kini setelah saya pikir , ternyata jadi penulis gak perlu harus jurusan Komunikasi deh, haduh intinya takdir. Hihi mau nyesel tapi percuma. Lantas kala menjadi Anak KPI apakah anak penyesalan lagi? Sepertinya menyesal Kosakata yang cukup ramah dalam lingkungan saya, Tapi saya membuang stigma tersebut untuk bisa bertahan hingga akhir. Ingat!! “Kamu bisa berpikir positif selayaknya kamu berpikir negatif” saya selalu memegang qoutes tersebut untuk bisa bertahan setelah lima semester berlalu. Dan hal tersebut selalu menjadi “kartu As” saya kala lelah, terjatuh dan tak bisa bangkit lagi (udah kayak lagu aja dah). nyatanya semua ada plus minusnya, jadi tergantung kita ingin condong kemana.

Dan  yang membuat saya bertahan di Jurusan ini setelah lima semester berjalan. Adalah usia, dan juga kesempatan yang saya dapatkan. Hmm  Kasian uang gonta ganti jurusan ingat emak babe dirumah masih nanggung belum kerja hiks hiks. Tentu saja banyak  suka duka telah saya lewati hari ini. Namun selayakanya hukum psikolog, saya akan menjatuhkan sebelum menaikan lagi, alhasil saya akan berbagi Duka dan berlanjut Suka nya menjadi anak Komunikasi ala Inia.

Adapun DUKA Menjadi Anak Komunikasi ialah


  • ·         Sering berkotak katik dengan tugas menulis.              
Mungkin sempat mikir namanya juga mahasiswa yang banyak nulis lah, tapi perbedaanya cukup terasa kala saya berstatus mahasiwa ekonomi, persentasi buat makalah yang sama aja, tapi kala berbicara jurnalistik, hoho tidak semudah itu marimar. Sekarang saya sedang semester lima dan setiap minggu harus mengumpulkan opini, artikel hingga feature karena ada Mata kuliah menulis dan mengedit, belum lagi cari bahannya yang terbilang sulit, harus survey ketempat hubungi narasumber hingga berlanjut tahap eksekusi dengan tulisan baik dari EYD hingga gaya penulisan yang terbilang kacau. Dua kali di hantam kacau dah. Itupun belum tentu bisa dipublish. Kudu kuat

  • ·         Dituntut untuk bisa berbicara di depan.
Sama halnya persentasi dituntut berbicara didepan, TAPI, hmm kondisi disini terasa berbeda, karena ada mata kuliah yang secara khusus mengajari kita berbicara mulai dari Publik speaking hingga retorika (seni berbicara layaknya pidato) kalian juga akan mendapati Mata kuliah MC dan keprotokolan, jadi kalau kalian berpikir masuk Ke Komunikasi berharap hanya untuk bisa nulis maka salah besar, karena Mk disini seimbang antara menulis dan berbicara. Belum lagi praktek jadi penyiar berita. Aduh udah saya ngomong ngelogat didepan kamera lagi direkam (kalau keingat suka ketawa suram sendiri. )

  • ·         Berkutat banyak dengan media.
Nah sebagaimana kita tahu jurusan ini memaksa kita untuk selalu up to date, jadi nya segala teknologi dituntut untuk bisa kita kuasai banyak hal, baik dari desain grafis, animasi, media 3D hingga siaran radio dan Tv. Dan itu sangat menyebalkan bagi saya.   Belum lagi tugas membuat video, pertama saya tidak suka tampil didepan kamera dan kedua saya tidak bisa edit atau paham cara pengambilan gambar yang baik, jadi dua kali mata kuliah yang menuntut saya untuk membuat video entah feature atau jenis bebas, dan keduanya membuat saya stres pertama karena saya tidak paham edit video dan kedua saya harus bergantung ke orang dan serius bergantung ke orang itu sangat menyebalkan, tapi apa daya kita yang awam jadi begini nunggu dia bilang atuh.


Dan selanjutnya Suka Menjadi Anak komunikasi


  • ·         Tulisan kalian jadi lebih Baik
Sebaliknya dari persoalan menulis, untuk kalian yang suka menulis maka jurusan komunikasi adalah salah satu wadah yang cukup membantu karena faktor kalian selalu belajar menulis dan juga penghubung dengan media cetak jadi lebih mudah, dilain pihak, dengan menulis akan membantu kalian lebih mudah dalam penyusunan Skripsi kelak karena kalian belajar menulis yang baik lebih awal dari jurusan lain. Belum lagi semisal dosen memberi tantangan untuk tugas dimuatkan di media, akan kerasa menariknya jika sampai dimuat. Bahagia gimana gitu

  • ·         Bisa berbicara didepan umum
Untuk orang yang pendiam mungkin akan terasa tersiksa pada persoalan ini tapi memang faktanya ini akan membantu kalian dalam menata bahasa, kalian juga akan mendapat Nilai Plus pada Cv ketika ingin mengikuti recruitment penyiar Radio karena faktor kalian sudah melewati masa itu, biasanya kala mata kuliah ini kalian akan study tour ke tempat penyiaran hinga stasiun Tv jadi cukup mempermudah memahaminya, kalau kalian berbakat link dari dosen ke media akan sangat bermanfaat.

  • ·         Banyak Jalan-jalan
Yuhuu the most i love. Ini merupakan salah satu hobi yang bisa terealisasi dari kuliah. Jurusan komunikasi sangat menuntun kita untuk jalan-jalan entah efek tugas liputan hingga tugas praktek ke lapangan selayaknya praktek photografi yang menuntut tempat yang kece, atau tugas video yang meminta tentang objek tertentu hingga sejenis study tour ke stasiun Tv dan percetakan untuk melihat prosesnnya. Dan itu sangat menarik.

  • ·         Lebih uptade dan kritis dalam menalah info dari media
Nah ini yang paling penting, ketika menjadi anak komunikasi kita selalu dimita untuk update info terbaru dan juga dituntut untuk cek ricek segala info, karena era sekarang Hoax semudah berkata hey tayo maka jangan heran kita bisa dengan mudahnya menerima berita hoax. Dilain pihak Kita juga Lebih paham bagaimana kinerja media dalam  pendidikan, ekonomi hingga industri politk (ini demen amat deh) Manfaat media yang disalah gunakan. Hingga dampak Netizen dari penyalahgunaaan media. pokoknya sangat bermanfaat untuk kondisi ini terutama karena kita pada era yang tidak jauh dengan teknologi modern yang mana media sebagai salah satu makanan siap saji kita hari ini.

Dan tanpa sadar tiga halaman telah berlalu hanya untuk untuk menyampaikan dua point tersebut . Suka dan Duka menjadi anak komunikasi. Jadi cukup disini semoga dilain waktu mendapat kesempatan untuk bercerita lagi.