Saturday, 16 February 2019

Don't Call Me Ukh

February 16, 2019 15

Ukh atau secara makna yang dituju adalah kakak dalam serapan bahasa arab ukhti, kini kata ini menjadi salah satu kata tren bagi para muslimah yang dalam proses hijrahnya, but actually  i dont like people call be like this. Bukan persoalan yang dianggap oleh sekelompok makhluk dengan kata ke arab-arab tapi lebih kepada proses penggeseran maknanya yang 630 derajat wow sungguh terkejut!!.

Bagi saya pribadi, Fb selain sebagai tempat share shitpost merupakah tempat mencari judul proposal. tentunya hal ini didasari karena banyaknya persoalan yang selalu muncul diberanda. Mulai dari kelakuan kids jaman now yang bikin gubrak, bacotan para cebong kempret, hingga tingkah usil people negara flower. Hal tersebut selalu berhasil membuat saya berkerut kening ketika menemukan statement atau hal unik yang menarik untuk dikepoin ketahap selanjutnya, yaps akhirnya saya jadi suka memilah banyak masalah di Fb dan salah satunya ialah fenomena Panggilan ukh.

Berawal dari grup Hijrah Fb

Saya tidak sadar sudah berapa lama saya mengendap dalam beberapa grup yang berfokus pada muslimah khusus hijrah dan baru berapa minggu ini saya tertarik untuk mengikuti berita terbaru dari beberapa grup tersebut. Sejujurnya isinya lebih kepada pengenalan atau tukeran wallpaper muslimah “ Assalamualaikum Ukht dari mana aja ni, ana dari banten..” dan  hebatnya berakhir hampir 2000 ribu koment isinya Hanya , aceh , meda, surabaya, palempang bahkan ada yang lengkap dengan nama kampung, ( yang gue mikir sanggup dibaca emang 2000 koment tempat doang, lagipun kalau dibaca mana sanggup respon sebanyak itu -_- )  akhirnya mulai berubah status menjadi reader di grup fb tersebut. Dan melihat sejauh mana hijrah ini berlangsung. Sumpah  sampai lowbat saya stalk tidak ada isinya yang bisa membuat saya betah karena isinya terlalu dasar “ assalmaualaikum adakah istilah pacaran islami??” gitu pertanyataan .  akhirnya saya pindah ke grup hijrah lain karena ternyata usia para anggota anak SMP wkwwk. Dan di grup lain kembali kendala muncul yaitu penggunan Istilah Ukh .
Alasan saya benci dipanggil ini pertama karna pengggeseran makna so pls dont call me ukh terserah asal bahasa yang bermakna baik, tapi saya tidak suka. Bagi saya singkatan ukh terkesan pengucapan selayaknya unch. Yang mana unch sendiri mempunyai arti yang cukup jorok yaitu berjurus selangkangan manusia dalam bahasa slang atau bahasa gaul bule.  Jadi itu dasar pertama saya benci di panggil ukh, Dan kedua sekalipun dengan tulisan lengkap saya juga akan merasa tak jaman, karena lazimnya kata tersebut bagi saya terkesan agamis jadi saya pribadi melihat kata tersebut cukup sulit dipakai oleh sembarang orang. Maksutnya gimana sih ?? Iya maksutnya orang yang panggil ukti harus sesuai dengan karakternya , jangan sampai panggil ukhti sedangkan dari sikap gak terkontrol   atau pada satu kondisi orang yang coment ukti yang sabar ya tapi profil aja gak pakek jilbab, jadi rasanya gimana gitu.  
Mungkin kalau lihat anak pondok diwajibkan bahasa arab ya wajar panggil ukti ana, wong pondok kan ada minggu bahasa tapi kalau orang disekitaran luar dalam artian baru mulai.  lucu aja sih , soalnya pengamalaman pribadi kala asrama dulu wkwkw,  tapi saya gak membantah atau gak ngelarang, bagus malahan selama kalian imbangin dengan alat kontrol dalam perbuatan gitu, seperti kalau ngomong ukti ana,  jangan duduknya capslock, tertawa sampai muncrat atau latah di fb semisalnya.  Intinya berwibawa sesuai perkataan sih kalau menurut saya. Oya jangan panggil ukh ya
  

Friday, 18 January 2019

Akhirnya ceklish Pulo Aceh

January 18, 2019 12


First Alhamdulliah atas keberhasilan untuk menceklish target no 38. Masih ingat kala keindahan pulo aceh yang tergambarkan dari kisah teman yang baru pulang dari sana hingga berlanjut cerita dari kakak yang mempunyai kegiatan dari sana, hal tersebut mendasari saya untuk menambahkan target baru setelah Sabang Yaps Pulo Aceh. dan sekarang kesempatan tersebut telah terceklish melalui kegiatan dari PRIMA DMI (Perhimpunan Remaja masjid Dewan masjid Indonesia.)

Sejujurnya saya tidak menyangka jikalau perjalanan ke Pulo Aceh ini merupakan bentuk lain dari reqruitment keanggotaaan, semula yang terlintas cuma sekedar pelatihan kepemimpinan dasar (Leadership Basic Training/ LBT.) jadi kala itu saya hanya berpikir perjalanan ini sebatas target memenuhi ceklish saya juga karena faktor saya suka terlibat banyak kegiatan, oya penyebab lain juga karena fee 25k dan itu murah banget karena harga asli jikalau ikut jasa tour sampai 200 apalagi ini makanan dan tempat sudah termasuk hoho. Selama keperluan awal hingga pulang saya menghabiskan uang tidak sampai 100k  padahal disana  selama tiga hari. Aha Kalau kata orang rezeki anak sholeh kali yak.

Kala itu saya berangkat hari jumat, dan sejujurnya kemungkinan untuk berangkat hanya 25% faktor tidak ada yang mengantar. Sempat pasrah sebelum teman dalam keadaan hujan mengantar saya. (Hiks hiks terharu) makasih banget Fitrun.

Keberangkatan jam tiga seperti halnya jam karet membuat kami sampai disana cukup sore, dalam perahu yang terombang ambil hujan rintik membuat saya kedinginan karena lupa bawa jaket dan keperluan alakadarnya. Belum lagi melihat pemandangan people people muntah dengan mie mengendap didalam perahu uh, (niat gak mau muntah jadi mules) kebelet pipis dengan kodisi Wc di bagian kawasan anak cowok membuat saya hoyong. Berharap segera sampai ke lokasi.  Tapi saya cukup menikmati perjalanan kala akan sampai dengan view yang cukup memukau yaitu saat sunset mulai terlihat dan beberapa pulau dengan pesisir yang bersih dan senyap dari keramaian (serasa pengen nyeplung kalau misal bisa berenang eh.)

Dan akhirnya sampailah kami dilokasi, sejujurnya saya melihat tempat ini jauh dari harapan layaknya sabang, karena memang betul fasilitasnya cukup kurang memadai, jalan tak beraspal, bolu bertebaran dan kendaraan terbilang langka. Aih tapi saya mencoba menikmatinya toh ini baru pembuka atuh. Saya pun yang masih kelelahan harus berlanjut dengan berjalan kaki karena kondisi memaksa, dan sejujurnya itu cukup melelahkan setelah perjalanan dua setengah jam terombang ambil dilautan sore.

Dan Sesampai disana kemah yang diposter berubah jadi selayaknya tenda pengungsian, kembali kekecewaan muncul tapi saya kembali berpositif thinking. Karena jikalau tidak saya langsung tak betah ditempat ini, bersyukur kami berada lokasi kawasan patroli polisi alhasil mandi bisa disesusaikan hehe. Tak lupa juga dengan kondisi yang sedang cuti shalat membuat saya bisa ekstra kosong jam dengan tiduran sehingga tidak cukup melelahkan. Tapi pada sisi lain saya tidak bisa kemana mana, selain kawasan tenda eh kemah maksutnya hadeuh . Saya hanya bisa memilih mandi karena belum ada antrian kala orang sedang shalat. Hingga berlanjut mulailah aktivitasnya. eh gambar dipinggir ini sudah yang lumayan saya dapat ya. 

Kamipun punya banyak kegiatan setelah pembukaan mulai dari pembagian kelompok materi hingga cari kayu bakar, dan momen kala cari kayu bakarlah moment terbaik karen kami bisa kepantai, sungguh kondisi yang sangat menyenangkan kala bisa keluar dari kawasan tenda karena bisa melihat laut lepas dengan sunrisenya. Oya moment lain yang berkesan yaitu kala api unggun dinyalakan dan berlanjut dengan segela atraksi gila dari peserta. Dan malam terakhirnya berlanjut dengan tradisi kuno yang masih bertahan hingga sekarang yups jeritan malam. The most i hate ketika mereka berbicara sampai muncrat aish, Tapi kondisi lain yang saya syukuri itu adalah malam terindah selama 21 tahun umur saya, karena tidak pernah saya menemukan bintang semeriah malam itu INDAH BANGET, sumpah. Mungkin ditengah laut jadi begitu ya.



  • Oya pulo Aceh sendiri baru ada setelah Tsunami 2004 sehingga umurnya masih terbilang muda dan jauh dari keramaian jadi jangan berpikir selayaknya jalan jalan ke sabang yang bisa beli buah tangan.  Masyarakt disana umumnya berprofesi sebagai pelaut atau petani, dan kala saya dapat kesempatan untuk keluar mencari makanan saya menemukan anak kecil yang menjemur anak cabai (bukan cabe cabean ya) untuk diproses lagi sabagai pokok nantinya. Selain fasilitas yang masih kurang jumlah penduduk juga terbilang sangat sedikit, (apalagi bangunan) saya bahkan menghitung tak sampai sepuluh kereta nongol kala perjalanan keluar untuk mencari jajanan. Tapi hal itu tidak menjadi masalah karena jumlah masyarakat kawasan sini cukup ramah dan terlihat cukup bisa beradaptasi dengan pengunjung atau turis hal inilah yg membuat daerah ini hidup.
 Dihari terakhir sebelum pulang kamipun mendapat kesempatan untuk berwisata sejarah ke mercusuar William Toren III pesona laut yang terlalu indah jika kami tak mengunjunginya, rugi kalau kata orang sudah ke pulo Aceh tapi tidak sampai kesini. Akhirnya berangkatlah kami jam sepuluh sebelum jam tiga lewat pulang ke banda aceh lagi. (hoho selamat kembali kedunia nyata) Perjalanan menuju ke Mercusuar menghabiskan waktu kurang lebih satu jam dengan jarak tempuh mobil, jalanan yang dilewati mempunyai banyak tanjakan dan sesekali juga harus berpacu pada  jalanan yang cukup rusak dengan kondisi terjal yang lumayan parah. Lokasi yang kami lewati pun cukup masih cukup alami maknanya setelah melewati berapa perkarangan kampung kami memasuki kedalam hutan yang  jarang terlihat people people nya, bayangkan kalau jalan sesepi ini kempes ban atau sejenis mogok mobilnya, Hmm tidak bisa dibayangkan deh.Tapi syukurlah kami sampai pergi dan pulang dengan selamat tanpa ada hambatan dalam perjalanannya.

Dan akhirnya tibalah kami di  mercusuar willian toren III. Yes pulo Aceh Ceklish 
Menara Willem Toren sendiri berada di balik hutan Gampong Meulingge, Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Yang mana merupakan menara peninggalan Pemerintah Belanda yang dibangun 1875. Mercusuar ini mengadopsi nama dari Raja Luxemburg kala itu, Willem Alexander Paul Frederik Lodewijk (Raja Willem III). Adapun tinggi menara yaitu 85 meter dan hebatnya hanya ada tiga di dunia. yaitu Selain di Pulo Aceh, tower serupa juga berada di Belanda dan Kepulauan Karibia. Namun yang di Belanda sudah difungsikan sebagai museum, sementara dua lainnya masih aktif hingga sekarang.
Kini usia menara ini telah lebih satu abad, tempat ini telah menjadi situs purbakala didesa Meulingge ini. Sungguh suatu yang tidak terduga akhirnya bisa melihat dan bahkan menaik tower ini. Oya untuk menaiki mercusuar ini saya harus melewati anak tangga yang berjumlah  ratusan dengan ketinggian yang cukup fantastis untuk diukur, Namun semua itu akan terbalas ketika kita sampai tepat diatas puncaknya. Terutama kala sunsset muncul. kyaa sugoi!!

  kini tempat ini menjadi magnet tersendiri untuk para turis yang datang ke pulo aceh, bahkan belum sah disebut ke pulo aceh jikalau belum mampir kesini, dan juga khusus untuk kalian para  pemburu view dan sunset disinilah tempatnya.




 #ceklisttarget #38 #puloaceh #travel #bacpkacker #view #indonesiaindah





  









Thursday, 27 December 2018

Koleksi itu jika butuh bukan semata nafsu

December 27, 2018 6

Hayo ngaku siapa disini yang punya hobi mengoleksi barang, entah itu  perangko kala menulis surat pena waktu kecil, atau sejenis tuperware untuk emak keginian? Dan mungkin hmm, untuk remaja ada yang hobi koleksi mantan, ? hihi semoga kita dijauhkan dari hobi yang aneh ini.


Mengoleksi pernah menjadi hobi saya pada kala kecil, saya pikir hal tersebut pernah dialami oleh setiap anak  seperti mengoleksi kertas binder, kelereng, hingga mengoleksi kartu hihi kadang senyum sendiri mengenang masa kecik. Tapi, untuk kondisi sekarang sangatlah berbeda, serasa mengoleksi sesuatu itu seperti halnya mubazir uang, apalagi baca di post tentang kaitan sesuatu yang berlebihan berimbas saya menghilangkan hobi koleksi yang kurang berfaedah seperti jilbab, hingga tas hehe  padahal saya bukan orang fashion cuma saya suka segala yang menarik dimata, ini motifnya bagus, aih padahal  gak ada baju yang cocok tapi tetap beli . Sejujurnya saya bukan tipikal orang yang suka shopping sih tapi kalau sudah tertarik yang gitu.  Tapi itu dulu ya sekarang sudah insaf hehe. Dulu bahkan kalau pergi kepasar sudah keliling sampai 23 jam kalau gak tertarik pulang dengan tangan hampa haha. Eh ini beli atau apa sih? Hmm sekali lagi itu dulu ea...

Namun sekalipun sudah menghilangkan kebiasaan buruk tersebut saya masih mempertahankan pada satu kondisi yaitu mengoleksi buku. Bagi saya buku tidak akan mubazir karena kelak salah satu cita cita saya ialah membangun perpustakaan mini yang bisa dimanfaatkan oleh banyak orang, dan juga bisa diteruskan kepada anak cucu kelak hehe oya faktor lainnya disebabkan yaitu  buku sangat tidak enak untuk dipinjam karena kita tidak bisa mencoret hingga kondisi waktu yang terbatas jadi kadang kurang terburu untuk kelarinnya. AKHIRNYA hobi mengoleksi buku saya pertahankan hingga kini. eng ing eng.

Disisi lain saya juga masih mempertahankan hobi mengoleksi gantungan karena salah satu target saya itu, mengoleksi 34 gantungan dari 34 provinsi. Bagi saya ini merupakan salah satu motivasi untuk saya mentapaki bumi pertiwi bagian lain. Saya yang dulu tipikal meletakkan pada semua gantungan pada satu tas akhirnya mengubah metode, yaitu dengan meletakannya pada berbeda tempat. Selain  karena mengganggu (bayangkan 10 gantungan pada satu tempat yang bikin pusat perhatian, belum lagi anak kecil yang gemes liat dengan keanekaraman bentuknya J) sayapun berpikir dia akan bisa berguna lebih dengan meletakkkannya pada setiap kebutuhan, semisal meletakkan pada kunci kereta, lemari, tas, hingga flash sehingga nilai mubazirnya hilang. Beda dengan jilbab atau tas yang dulu beli karena suka motif atau karena unyu-unyu. Saya berpikir saya membeli hanya karena suka bukan butuh alhasil disitu lahirnya istilah mubazir.



Nah berbicara dengan fenomena sekarang ini. you know lah maksutnya, kita dengan mudah mendapati orang dengan hobi kamar jadi butik. katakanlah demikian hal ini saya sadari ketika meliaht beberapa teman dengan segala bentuk hobi nya yang menyulap kamar layaknya toko cewek, tas yang sebanyak tumpukan baju, sepatu yang memenuhi rak, dan beragam hal lain. lain saya koleksi itu jika butuh bukan sekedar nafsu karena pada akhirnya semua diminta pertanggung jawabany. semisal contoh paling singkat ialah baju. Semua baju dari kita kecil kelak akan diminta pertanggung jawaban maka oleh karena itu kita harus mengunakannya sebaik mungkin dengan kata lain tidak membuangnya selayaknya sampah/ sembarang, hal ini bertujuan juga sebagai salah satu upaya untuk  bertanggung jawab dan tidak mubazir, kita bisa menyumbangnya kepada adik atau saudara.  selama itu layak digunakan beda kondisi yang memang tidak bisa atau layak digunakan lagi.

Baigi saya mengoleksi adalah hobi yang menarik tapi satu kondisi kita harus bisa membedakan butuh sama nafsu, jangan sampai kita lupa makna aslinya, " gemes warna merah yang begini belum ada lanjut beli, eh eh ini lucu beli lagi. dan akhir kata kita menjadi penimbun barang. sepatutnya kita bisa mengalokasikan segela kebutuhan, semisal merah polos segi empat dengan instan yang tidak ada, hal ini bisa dikatakan butuh jikalau kondisi cadangan bukan sekedar suka apalagi karena hanya beralasan cantik, karena ketika kita memaksa mengikuti arus zaman, kita tidak akan mampu undur atau berimbas jatuh karena nafsu.

intinya sih kalau mau koleksi lihat sejauh mana kebutuhan dan kesukaan jika kesukaan mendominasi tinggalkanlah karena itu nafsu yang mendorong mu untuk butuh.




Sunday, 23 December 2018

karena best book gak mesti best seller

December 23, 2018 0

Assalamualaikum and welcome back on my blog, hmm setelah beberapa hari latepost akhirnya kembali saya berkotak-katik didepan monitor leptop saya untuk melanjutkan challange dari Bpn walau sudah kadarluasa hadeuh (Efek internet gak bisa connect ke leptop -_-) Nah btw  Akhirnya, tiba Tema favorit untuk saya menulis, yaitu “5 Rekomendasi Buku/Film/Musik/ Favorit Saya”. Dan saya akan memilih topik novel berhubung saya punya beberapa novel  yang cukup menarik untuk saya kenang malam ini.
Berbicara dengan novel, ia selalu mempunyai kharismatik yang wah untuk baragam orang, Sekalipun bukan kutu buku. Ada kondisi seseorang akan betah membaca buku karena jenis genre dan bahasanya yang terbilang asik untuk dinikmati eyakk, dan pada jenis genre sendiri saya memilih dari beragam genre untuk menyesuaikan readers yang tertarik dibagian apa.


Adapun 5 Buku favorit versi saya untuk para readers ialah :


1.      TINTA CINTA SITI HAWA
Bagi saya ini adalah buku terbaik yang pernah saya baca dan walau bukan best seller saya meletakkan buku ini pada urutan pertama karena bagi saya memang ini yang terbaik, yeah  bayangkan saya habis membacanya dalam waktu kurang lebih sejam wow saya bisa fokus baca tanpa berhenti kala itu. Buku ini berhasil membuat saya emotional, kalian tahu bagaimana emotional nya baca novel ini? Langsung setelah kelar saya melemparnya. Karena endingnya sungguh diluar dugaan uh i hate this book, karena tokoh utama terakhir gak bahagia. Hihiks, (macam romeo juliet aza eaa) tapi serius gue sukak bingits buku ini karena alur ceritanya yang cukup dramatis, dalam kasus percintaan mereka, selain kasus cinta segitiga ada hal kontroversi yang tidak bisa ditebak... dan cukup bikin kalian betah menyimak hingga akhir. kalau masalah beda agama mungkin sudah biasa novel tapi kalau ini lebih mainstrem lagi ckckk, eh kalau kepo mending baca deh. 

 

2.      DUA IBU
Ets jangan berpikir posisi dua ibu disini berarti poligami ya... Dua ibu disini memang bermakna dua sosok wanita yang merawat si bungsu yang bandel, tapi kondisi julukan ibu disini mengarah kepada si nenek yang merawat cucu nya, yups si emaknya nitip anak kepada si nenek. Novel ini cukup tebal tapi ulasan bahasa yang dikemas cukup sesuai dengan konflik hari ini membuat saya cukup nyaman dan tertanpar pada satu sisi, kalau punya anak jangan kelewatan nitip sama ibu ya mbak, bu dan calon ibu, hihi jangan sampai anak lebil milih ibu kedua (baca nenek ketimbang yang melahirkannya, masih untung bukan pembantu yang digambarkan ibu kedua). Alasan saya menletakan favoritnya kedua karena penulis membawanya konflik dalam cerita ini cukup nyata, sehingga saya tidak melihat sebagai sebuat imajinasi tapi kenyataan yang meminta saya untuk bermuhasabah diri. Nah buat ladies rekom banget ni ya.
Nah kalau ini mungkin sudah cukup akrab bagi kita semua karena sudah di film kan, mulanya saya iseng melihat sampul buku yang terbilang unik kala teman saya sedang kekamar mandi, dan tanpa sadar karena halaman pertama ingin tahu sekilas, malah saya kecanduan sama buku ini. Buku ini salah satu kisah nyata dari si penulisnya, sejenis diari yang dibekukan mungkin yak, menarik nya bahasa yang dikemas cukup menarik dengan majas dan kosakata yang cukup milenial hingga gaul macam jaman now gitu. Pada akhirnya buku ini mengingatkan saya pada buku lupus, yang sudah lama hilang jejaknya. Cocok untuk setiap kalangan terutama mahasiswa akhir yang bosen ditanya kapan wisuda eh maksutnya kapan nikah maksutnya, lama amet jonesnya?


Novel ini cukup menarik bagi saya karena mengajarkan dua sudut pandang penulis yang tertata rapi, (Memang teh asma keren sangat). Dilain pihak selain gambaran baru, novel ini juga mempunyai ending tidak terduga, suka gemes yang beginian deh, tahu kali readers suka dikasih kejuta ulala. TAPI, bedanya dengan konsep pada buku urutan pertama yaitu Tinta Cinta siti Hawa terletak pada endingnya , kalau yang pertama endingnya sedih kalau yang ini happy alias sesuai yang diharapkan jadi saya suka banget, apalagi nuansa luar negeri jadi hayalan saya tingkat tinggi hoho

Saya bahkan harus kepojokan asrama kala menamatkan buku ini, alasanya saya mulai berlinang dan berimbas menjadi cengeng, buku ini cukup mengetuk emotional saya, yang mana menggambarkan sosok pengorbanan ayah, perjuangan hidup seorang anak ABK dari pembulian, selain bahasanya yang mudah dicerna buku ini juga memberi pesan moral yang cukup tinggi. Tapi, lucunya ketika film malah saya tidak tertarik, mungkin faktor sudah baca bukunya ya? Jadi gak selera lagi hihi

Nah inilah buku favorit saya yang sangat direkom. gak semua best book itu best seller tapi best book pasti best seller, oya  kalau versi kalian gimana ni 

#latepost #bpn #books





Monday, 10 December 2018

Inilah Lima blogger favorit yang betah untuk BW

December 10, 2018 0

Entahlah, lupa bagaimana cara memulai sebuah tulisan saking pusingnya kala Final. Sebutlah namanya bunga, seorang blogger yang sangat tidak profesional. Eh  kenapa kalau aib selalu bunga ya yang kenak ? Halah kentut jelas-jelas namanya inia, ujar para netizen .
Well sebagai seorang amatiran tentunya banyak hal yang harus saya pelajari dalam membuat tulisan yang menarik, mulai dari tema, template, hingga gaya tulisan yang unik, tentunya hal ini meminta saya untuk sering melakukan Bw alias blog walking  (Mampir ke blog orang gitu, syukur-syukur mau respon balik)  Dan ternyata hal ini membuat saya betah untuk melakukan BW pada beberapa blog setelah menimbang dan memuntuskan hasil akhirnya.
Bahkan pada beberapa kondisi sepenulis alias bloggernya menjadi penginspirasi saya dari berbagai segi entah ingin jadi penulis atau bakcpaker setelah menikmati tulisana di blog hoho. Adapun Blogger pengispirasi saya yang bikin betah untuk Bw ialah  eng ing eng :
·        Raditya dika

Seorang menulis yang mengawali debutnya dari diary ngenes di blog.  Bagi yang pernah baca cerita kambing jantan pasti paham bagaimananya ngenesnya dia dalam mencari pasangan. Hari ini Raditya dika dikenal conten creator bahkan dengan penghargaanya sebagai crator terkreatif tahun ais lupa tahu opo. Tidak ada yang menyangka semua berasal dari blog yang berisi kisah hidupnya yang mendapat iniastif dari pembaca untuk membukukanya.
 Tapi untuk kondisi hari ini raditya sudah tidak aktif layaknya dulu menulis di blog, karena keberhasilan di bukunya alhasil dia langsung membukukannya. Hmm cukup sedih karena dulu bacanya gratis sekarang sekarang harus beli, tapi pada satu kondisi saya cukup bersyukur sempat mampir ke blog nya ketika masih rajin, dan itu cukup mengispirasi saya untuk menjadi diri sendiri. Selayaknya dia.

·        Adis Takdos

Untuk blogger yang satu ini, saya mengenalinya dari sebuah acara talkshow di Televisi, seorang yang dianggap cukup inspiratif bagi saya karena selain faktor hobi yang di gaji juga jenis kegiatan positif yang dia lakukan. Pokoknya best lah.
Nah untuk yang belum tahu, Adis Takdos ini ialah Backpacker gembel, yang cukup lucu. Sama kondisi seperti radit, semua berawal dari hobi, perjalanan yang dia lakukan selalu meninggalkan cerita yang menarik untuk dibagikan yang tidak disangka banyak yang melirik. Pemilik akun Whatever i’am backpacker ini bahkan juga membuka usaha koper dari setelah melihat peluangnya di bidang travel. Ia juga membuka kegiatan amal pada konsep koper yang menurut saya cukup unik dan langka.

Penulis akun The naked Traveler ini menceritakan perjalannya dengan gaya bahasa yang sangat menarik, tentu hal ini membuat saya suka stalking blog doi untuk belihat update terbaru, selain itu kisah perjalananya juga sudah ditayangkan di TV lho, The nekad traveller. Walau secara sekilas di blog hal ini memotivasi saya untuk selalu mengikuti semua bukunya walau masih belum kesampaian wkwk. Pokoknya suka bingit deh

·        Kevin anggara.

Nah kalau ini blogger inspiratif versi remaja, atau diusianya yag cukup mudah, (sebaya kami ciee) dia sudah cukup berhasil pada dunia entertaimen (hmm entah apa isitilahnya) Nah selain dikenal sebagai blogger, ia juga penulis yang berprofesi ganda sebagai youtuber yang cukup terkenal. Bahkan salah satu filmnya sudah diluncurkan wow, ane umur segini sudah apa ya?

·        Alaika Abdullah

Bermula dari cerita brother tentang dunia blogging alhasil saya di rekom untuk belajar dari Mbak Alaika. Dan setelah saya add kepoin blog akhirnya saya betah mampir keblognya karena faktor gaya penulisnya yang cukup sesua dengan anak mudah alias bikin betah bacanya.


#bpn#bpn30dayschallange #bloggerfavorit 

Tuesday, 27 November 2018

5 benda wajib dalam tas Versi inia

November 27, 2018 1

Mungkin bagi segelintir wanita, tas merupakan salah satu penunjang fashion, Tapi bagi saya tas tetaplah bertugas pada kodratnya untuk membawa keperluan, bahkan pada satu kondisi ia berperan ganda sebagai pelindung (layaknya rompi diletakkan didepan) dan berimbas dia selalu ada menemani perjalanan saya entah itu dekat atau jauh. Hmm pada akhirnya saya selalu membawa tas kemanapun pergi dan bahkan merasa tidak nyaman jika tidak membawanya.
Disatu kondisi ada hal yang cukup menarik bagi saya yang bergelar mahasiswa. Yaitu kala melirik mahasiwa lain dengan tas mungilnya, yang mana dalam sudut pandangan saya hanya muat note pulpen dan seperangkat cermin lipstik dan bedak. Sangat mungil ranselnya bahkan seukuran binder saya. Jadi terkadang saya agak berkerut kening ketika benda pribadi saya menjadi milik umum, dalama artian pinjam dan sejujurnya saya cukup anti dengan istilah pinjam meminjam, setelah kehilangan, buku, uang, flash rusak, hingga kadang membuat hubungan retak karena persoalan pinjaman, uh intinya saya troma dengan segala barang saya yang dipinjam orang, dan hal inilah yang membuat saya paling anti pinjam sehingga menuntut saya untuk selalu melengkapi peralatan didalam tas karena gak mau meminjam sama orang.
Nah untuk perihal isi tas saya, tentunya akan sangat berat jikalau setiap perjalanan berbobot sama. Dan hal ini membuat saya untuk mengkelompokan beberapa benda yang selalu saya bawa sekalipun keluar dari zona kampus. Yaps adapun beberapa benda tersebut ialah
  1. Botol Minum
Sejujurnya saya orang yang tidak banyak minum terkadang pagi sampai siang saya hanya menghabiskan dua gelas air aqua, hal ini karena saluran pencernaan saya cukup cepat, sehingg jikalau saya sering minum saya akan sering ke kamar mandi, oh no saya cukup troma ketika terbangun tengah malam untuk ke kamar mandi sampai 3 kali. Dilain pihak dengan membawa air minum juga membuat saya hemat air, dan hemat pencemaran, ya karena memang dianjurkan untuk mengunakan botol minum untuk mengurangi kadar sampah yang semakin menggunung. Eit pada satu kondisi saya benci terkadang ketika pergi ketempat baru semisal makan dan melihat air teh atau apapun air yang menurut saya kurang bersih ada semut atau apapun yang memaksa saya lagi memesan aqua sedang, alhasil mending bawa minum sendiri deh hehe.
  1. Cas Batrai
Nah untuk perihal ini karena batrai hp saya yang sudah cukup memprihantinkan, jadi saya selalu membawa charger kemanapun saya pergi.
  1. Note book
Disini Note book berfungsi sebagai pengganti Binder dikampus, jadi di kampus saya selalu membawa keduanya tapi kalau ke luar kampus saya selalu membawa note book sekalipun sudah ada notes di Hp, mungkin faktor kebiasaan ya
  1. Dompet
Dulu saya hampir tidak pernah membawa dompet kala pergi jauh, saya selalu menyelipkan uang kedalam kantong selembar, entah itu dekat atau jauh. Tapi hari ini saya selalu membawa Dompet kala berpergian karena faktor pernah jatuh uang, memang pengalaman adalah guru terbaik, akhirnya saya kapok karena ketika kembalian uangnya jadi bercecer saku rok dan tanpa sadar ada yang terjatuh.
  1. Mukena
Untuk perihal ini karena ada dua faktor yang mewajibkan saya bawa, pertama saya males antri, dan kedua mukena di mesjid kadang kurang bersih ya bukan berarti semua mesjid tapi beberapa tempat kadang mukenanya kurang bersih bekas bedaklah, lips lah, entah apapun itu yang membuat sya tidak nyaman ketika sholat. Tapi tentu saja untuk Mukena juga kadang saya tidak membawa kala sedang cuti shalat misalnya. Tapi saya selalu mengusahkan benda tersebut wajib ada selalu ditas saya, sehingga saya tidak perlu bersusah payah ketika shalat nanti.

Jika diperhatikan sebagai cewek saya sangat tidak akrab dengan benda yang feminim, layaknya lips, bedak, parfum atau cermin. Sejujurnya saya memang kurang tertarik dengan perihal tersebut karena secara penampilan saya tidak peduli, hihi memang banyak teguran, semisal pakek lips, bahkan bedak baby kadang jarang. Karena bagi saya yang terpenting bukan penampilan, tapi keperluan yang tidak mengganggu kepentingan orang semisal air minum gitu, entah orang akan berpikir pelit tapi kalau air minum punya seorang sampai dimimum gantian beberapa orang, serasa itu jadi milik umum deh bukan pribadi lagi, dilain sisi, itu kayak benda pribadi harusnya susah dilepasin apalagi yang minum lagi sakit, eh itu menurut saya sih, 

#h8 #bpn #latepost #blogger #bpn30daybloggerchallange

Dapat uang kaget 100 juta bingung

November 27, 2018 2
Welcome back on my blog. Nah tepat pada hari ini saya ingin mengganti tema berhubung kemarin cukup buntu menulis perihal kuliner, karena dalam makan saya tidak ada tempat special kalaupun ada saya akan merasa bosen pada waktu klimaksnya. Jadi saya tidak cerdas dalam berburu kuliner, juga faktor lidah saya susah cocok dengan makanan baru. Alhasil kalau dipaksa kuliner saya akan menulis indomie, indomie, dan kebab hehe.

Selanjutnya saya memilih tema pengganti yaitu “Jika mendapat uang 100 juta apa yang akan kamu lakukan”, Wow uang kaget hayalan sedang menimpa saya. Waktu berimajinasi akhirnya tiba...
Untuk saya pribadi yang terbilang cuek sangat pada banyak hal, saya akan melihat uang sebanyak itu rada kaget dengan bingung, mau kemanain sebanyak itu ya? Saya memang punya banyak mimpi tapi mimpi saya tidak banyak yang mengeluarkan modal, seperti bisa nulis pakek tangan kiri dan kanan, terbitkan novel, cumlaude, alhasil seandainya ada uang 100 juta maka yang langsung terlintas dari yaitu saya ingin haji karena sejujurnya itu adalah mimpi sejuta umat.

Uang bisa dicari pengalaman Tidak bisa di beli. Ini adalah quote yang paling membekas bagi saya, hingga membuat saya sadar jikalau uang bukanlah segalanya, quotes ini saya dapatkan di salah satu buku traveler yang saya lupa penulisnya.
Mungkin bagi segelintir orang uang sebanyak itu akan dicerna sebaik mungkin untuk diputarlah, atau mungkin panai wkwkw. Tapi bagi saya uang bisa dicari walau kadar banyak dalam mengumpuli berbeda sedangkan sebuah pengalaman tidak bisa dibeli alhasil jikalau mendapat kesempatan uang sebanyak itu saya tidak akan menyiakan moment tersebut berlama-lama dan langsung menghabiskannya terus dengan target mimpi saya yang mengeluarkan modal, karena saya percaya takdir dan rezeki untuk besok sudah ditentukan jadi saya tidak takut pada hari esok tidak punya fulus lagi lagi padahal Allah sudah jamin rezeki hambanya, jangan sampai sudah capek berumur kumpulin uang giliran mau haji atau umrah malah kenak penyakit yang gak bisa pergi lagi kan prihatin.
Pada kondisi lain Saya ingin merasakan suasasan tempat kelahiran nabi dan dan berwisata sejarah hingga rohani ke tempat para nabi dan sahabat, sejujurnya ketertarikan saya pada sejarah terutama peradaban sangatlah tinggi, selain karena faktor hoby traveling saya memang mempunyai mimpi menjelajahi banyak negara. Tapi tentunya modal 100 juta untuk mimpi saya terlalu berani kecuali saya menjalajah ala backpacker gember hihi. Tapi memang itulah yang saya mimpikan yang mengeluarkan budget yang besar, saya tidak pernah berkeinginan punya mobil, motor, hingga rumah, jiwa saya adalah jiwa pengembara dan untuk perihal fashion, sudah lupakan pertanyaan itu terlalu bosen didengarkan hehe. Saya juga tidak pernah tertarik dengan bisnis karena saya bukan orang yang cukup mononton pada suatu hal. Saya tipikal orang yang bebas jadinya untuk kerja saya lebih suka selayaknya penulis lepas,.
Tulisan ini saya tulis ketika belum menikah, mungkin akan berbeda rasa ketika saya berumah tangga, apalagi kalau sudah punya anak wkwkw.
#h7 #bpn #bpn30daychallange #latepost #blogger