Saturday, 23 February 2019

5 tempat wisata sejarah di Aceh

February 23, 2019 14

Aceh selain terkenal dengan wisata alamnya yang indah, juga terkenal dengan sejarahnya. Faktanya Aceh mempunyai banyak hal bersejarah yang perlu dikenal di khalayak luas. Mulai dari kerajaan aceh sendiri hingga yang berskala nasional seperti halnya Monumen Seulawah RI: 001 yang merupkan cikal bakal berdiri nya Garuda hari ini.  Maka tak heran ada istilah pekan kebudayaan Aceh, yang mana diharapkan dapat  kembali mendongkrak rakyat aceh untuk mengingat dan hingga melirik lagi sejarah bagi para generasi baru sehingga diharapkan bisa memicu sikap patriotism dan respect perjuangan terhadap sejarah yang ada hari ini.
Berikut adalah lima Tempat Wisata sejarah di Aceh yang harus kalian kunjungi.

1.     Rumah Aceh

Rumah aceh memiliki filisofi yang cukup tinggi untuk orang aceh, uniknya rumah aceh merupakan rumah yang terbuat dari kayu tanpa mengunakan paku, yang ternyata bisa bertahan hingga 100 tahun lebih. Untuk lebi jelasnya ulasan ini sudah pernah dibahas di post Mengenal Filosofi Rumah Aceh

2.     Masjid Raya Baiturrahman
Mesjid ini mempunyai nilai sejarah yang paling tinggi untuk rakyat aceh, dibangun pertama kali pada masa Sultan Iskandar alaidin mahmudsyah 1 pada abad ke-13. Bahkan pada satu kondisi tempat ini pernah menjadi pusat pembelajaran agama di aceh yang mempunyai murid bertaraf internasional. Disisi lain tempat ini juga menjadi salah satu bukti perjuangan orang aceh terhadap perang melawan belanda bahkan pada satu lokasi menjadi tempat tewasnya kohler yang berada tepat dibawah pohon kelumpang yang kini telah hilang disulap menjadi bagian komplek peristirahatan. Tempat ini juga menjadi salah satu bukti kemahadasyatan tsunami aceh yang bertahan dengan  utuh. Wow Alias tidak tersentuh air di dalam masjidnya.


3.     Taman Gunongan
Bangunan yang berbentuk selayaknya kelopak bunga ini merupakan bukti cinta sang sultan iskandar muda kepada istrinya putri Kamaliah atau yang lebih dikenal dengan nama putro Phang. Hal ini berawal ketika sang putri rindu akan kampung halamannya di Pahang sehingga membuat sang sultan melakukan sesuatu untuk bisa menghibur sang putri dengan nuasa disana. Untuk post lengkapanya sudah pernah dibahas  Melirik Gunongan Buatan .

4.     Monumen Seulawah RI-001
Pesawat RI-001 adalah jenis DC-3 dakota yang diberi nama seulawah, berasal dari nama gunung yang berada di Aceh yang mana dibeli dari uang rakyat aceh yang dikumpulkan hingga disumbangkan untuk republik Indonesia. Monument ini berada di blang padang banda aceh untuk mengenang pengorbanan rakyat aceh untuk memperjuangkan Indonesia serta menjadi cikal bakal maskapai penerbangan garuda Indonesia airways hari ini.


5.     Museum Tsunami
Tempat ini menjadi salah satu ikon untuk mengenang kembali peristiwa dahsyatnya Tsunami aceh yang terjadi pada tanggal pada 26 desember 2004. Yang mana korban lebih dari 240.000 jiwa. Adapun lokasinya berada di banda aceh yaitu sukaramai, baiturahman . Dan untuk desain dari tempat ini mengambil ide dasar dari rumoh aceh yang berupa rumah panggung dengan mengusung tema “Rumoh Aceh As escape hill.” Selain berfungsi sebagai salah satu tempat refleksi, museum tsunami juga bertujuan sebagai media edukasi hingga evaluasi


Thursday, 21 February 2019

Wisata Alam Eky Momong Resort

February 21, 2019 10
Liburan selalu menghasilkan kenangan yang menarik. kesempatan untuk berkreasi tentunya harus dimanfaatkan sedemikian rupa terutama bagi saya pribadi yang mulai lelah dengan rutinitas melihat wajah dosen dikampus hihi, efek ujian kacau balau ya begini deh, Ada aqua…? 


  Dan kesempatan liburan kali ini saya habiskan dengan mencari hiburan alami, yups maknanya wisata alam menjadi pilihan saya saat ini berhubung ada beberapa tempat baru yang sedang naik pangkat dikalangan para pemburu spot dan sunset hiyahiya. Dan salah satunya ialah eng ing eng Eky Momong Resort.

    
  Eky Momong Momong resort merupakan salah satu wisata alam berupa pantai yang sedang naik daun saat ini. Adapun lokasinya berada dikawasan Lampuuk yaitu tepatnya didesa meunasah Balee, Kec. Lhoknga. Nah Lokasi perjalanan dalam meraih tempat ini juga cukup bikin hati dag dig dug selayaknya berjumpa dengan pak pol, bayangkan aja masuk kedalam kawasan yang bikin saya jumpa dengan monyet liar eh belum lagi jalanan yang bikin cenat cenut dengan tarjelnya batu gunung yang bisa bikin kemps ban, (ya walau gk separah ujian perjalanan ke Lamreh sih. ) Syukur perjalanan saya dalam keadaan musim kemarau jadi gk becek selayaknya video di Youtube yang harus servis kereta hihi..
    Akhirnya kami tiba dilokasi, dan tara pemandangan yang disuguhkan pertama kali telah berhasil mengapus lelah perjalanan yang saya alami, memang cukup indah, dengan warna laut yang biru memukau disiang terik. Dan senyap dari keriuhan suara manusia selayaknya pantai umum yang saya datangi, maklum tempat ini masih terbilang sepi dengan mempunyai satu tempat berteduh jadi tidak seramai selayaknya dipantai lhoknga yang lain. Oya Kala itu kami malah berjumpa dengan orang yang sedang pengambilan photo prawedding lagi, memang suasananya cukup cocok karena gak ramai, jadi viewnya bebas dan masih bersih tempatnya hmm. btw Kalau kamu kapan nikah??



Yuhuuu serasa ini tempat milik pribadi.. s 
kami sampai ditempat lokasi, kisaran jam 13.11 dan langsung shalat biar gk kepikiran nanti main air, hihi oya disini tempatnya cukup nyaman lho sudah bersih, tempat mushala hingga peristirahatan cukup sepoi sepoi selain viewnya yang sangat memukau. makananya pun juga punya banyak pilihan tapi kala itu kami beli nasi diluar karena kirain gak jual apa-apa Cuma air pesan wkwkw. Untung wajah setebal tapak sepatu jadi gpp walau semisal gak boleh bawa makanan diluar, tapi ternyata boleh kok. Disini aneka jajanan selayaknya air kelapa muda, mie dan sejenis mamam yang lainya tersedia. Dan juga sinyal cukup bagus jadi gak usah takut gk bisa update stori disini hiyahiya
http://inialutarfus521.blogspot.com/2019/02/wisata-alam-ke-eky-momong-resort.html


    Setelah cukup bosen berleha leha, akhirnya saya bersama teman saya milih ke pantai berhubung cuaca tak sepanas tadi... dan kembali kami tertakjub melihat keindahan tempat ini, bayangkan saja lihat birunya laut yang dikemas dengan gunung yang menjuntai hijau kami juga bias melihat langsung ikan dengan warna yang kerlap kerlib dibalik terubung karang bermain lincah, beragam ikan kami jumpai selayaknya kami sedang berada di tengah laut yang dalam. terumbu karang dengan warna pelangi hingga ikan dan kepiting, semua kami temukan dan bahkan seakan tak takut dengan kedatangan kami mereka memutari kaki kami selayakknya anak kucing mengikuti saya wkwwkw. Puas banget main airnya deh….


Penampakan beragam ikan hias warna warni di laut 



Selain kondisi laut yang indah sunset kalau sore juga cukup menarik bedanya kami tidak sampai sore karena perjalanan pulang yang cukup jauh jadinya jam sudah berkemas balek tapi gak jelas sudah sampai kesini walau gak dapat sunset karena ikannya sudah membuat saya nyaman eh. 

#Wisataaceh #wisataindonesia #visitindonesia #wonderfullindonesia #Aceh #travel #travelblogger # instablogger #rekomenadasiwisataaceh #wisatacehbesar



















Sunday, 17 February 2019

Waduk Kelliling Sekarang Layaknya Bunga Tanpa Kembang

February 17, 2019 2

Indrapuri merupakan tempat dengan ragam julukan. selain terkenal dengan wisata kuliner selayaknya rujak rujak u groeh dan rambutan. Daerah ini juga terkenal dengan wisata sejarah dan alam yang cukup menyihir setiap pasang mata. Dan juga cukup menarik minat para pemburu spot mulai dari Mesjid Tuha, hingga krueng jreu namun yang menjadi persoalan ialah faktor destinasi wisata ditetangga yang tidak cukup berkembang selayaknya pada rumput seberang.
Katakanlah Waduk keliling tempat yang pernah famous pada tahun 2008 Bahkan pada satu kondisi ia termasuk waduk pertama di Provinsi Aceh. Waduk keliling sendiri merupakan sebuah destinasi wisata yang tujuan utamanya untuk mengairi air dalam area persawahan sekitar hingga keamanaan, dengan lokasi berada di Desa Baksukon Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Adapun pembangunan dimulai tahun 2002 dan selesai tahun 2008. Saat itu tempat ini cukup menarik untuk dilirik selain faktor pemandangan yang indah, pembangunan disana sanapun sudah cukup memadai maknanya tempat makan, kamar mandi, mushala hingga tempat parkir dapat ditemukan. Bahkan kita bisa menyebrangi ke tengah pulau yang didalamnya banyak hal lain bisa didapati Kita juga bisa mengelilingi Waduk yang memiliki luas genangan 220 hektar ini dengan menggunakan  jasa boat. Tempat ini memang tidak bisa digunakan untuk mandi selayaknya waterboom Tapi pada sisi lain kita bisa memancing dengan tangkapan yang bervariasi dan pastinya tidak dipungut biaya alias gratis.
Sayangnya hal tersebut adalah kisah tempo dulu. Hari ini waduk keliling lebih terlihat seram seperti halnya penampakan tempat syuting film hantu, dan ini bukan tidak beralasan. Kita bisa melihat segala sarana yang pernah dibangun kini telah rusak dimakan usia, hingga para turis yang tidak bertanggung jawab, padahal dulu tempat ini mendapat penghargaan dalam kategori “Teknologi Konstruksi dan Karya Ilmiah Internal Kementrian Pekerjaan Umum”. Maka timbul pertanyaan apakah hanya sebatas gelar? Disana juga bisa kita dapatin makam ulama yang terletak tepat berada di kaki tangga mushala, sungguh menyedihkan jika hari ini kita dapati tempat ini terabaikan. Dan yang lebih memprihantikan ialah kala tempat yang sudah sepi dan tidak terawat menjadi salah satu tempat muda mudi untuk menghabiskan sore, dengan berduaan tanpa ada kontrol secara pasti selayakanya tempat wisata yang biasa dilewati wiliyatul hisbah atau minimal banyak orang. Tentunya ketakutan akan potensi mobil atau rumput bergoyang semakin besar pada tempat ini.
Pada kondisi lain, kita bisa melihat kearah para tetangga yang cukup berjaya dengan keragaman asetnya. Selayakanya Indrapuri, yaitu dengan wisata sejarah mesjid tuha, wisata kuliner rujak rujak u groeh dan rambutanya, atau sibreh dengan taman rusa yang sedang gemilangnya, hingga Semahani yang terkenal dengan kuta malaka dan air terjun yang bertingkat. Bahkan konon tempat wisata air terjun ini sudah masuk dalam salah satu stasiun tv acara perjalanan. Maka semakin terekspost lagi tempat ini. Dan sebaliknya, untuk waduk keliling yang terlantar ini, maka senyaplah selamanya tanpa ada inisiatif lebih untuk memperbaiki kondisi.
Adapun alasan yang sering muncul  terhadap berkurangnya minat turis, atau terabaikannya tempat ini ialah faktor lokasi yang cukup jauh, penunggu hingga fasilitas yang terabaikan sehingga tak layak lagi digunakan. Hemat penulis jikalau beralasan kurangnya minat tempat ini karena lokasi, maka air terjun semahani lebih ekstrim jarak tempuhnya jadi bukannlah jarak yag menjadi kendala terutama karena jalan menuju ke waduk keliling yang sudah sangat bagus maka tentu alasan ini bisa dibantah. dan bahkan jikalau faktor penunggu kita tahu untuk danau toba pun dipercaya ada penunggu sehingga untuk alasan seperti kurang bisa dipertanggung jawabkan. bagi saya alasan yang sesuai ialah dukungan dari pemerintah terhadap tempat ini yang sangat kurang. Seadainya tempat ini kembali diperbaiki tentu akan berbeda jauh kondisi, oleh karena itu tugas kita ialah membangun dan memperbaiki kembali tempat ini. Sebagaimana kita sadar betapa besar potensi yang bisa ditimbulkan jikalau tempat ini kembali muncul kemuka publik.

 Saat ini kita berada pada masa pemburu spot, makanan hingga budaya. Dan sudah sepatutnya kita bisa memaksimalkan hal ini untuk meningkat pemasukan. Karena kita tahu bagaimana hari ini Aceh sedang koncar kancirnya mempromosikan destinasi wisata, hal ini karena kita sadar bagaimana potensi di sektor parawisata paling besar untuk dinikmati. Maka sudah sepatutnya segala tempat yang berpotensi kembali dibenahi, terutama karena faktor kemudahan dalam promosi diera sekarang yaitu melalui jejaring sosial yang bisa diakses oleh setiap kalangan tanpa batas usia dan waktu.
Dilain pihak kita juga tahu perekonomian masyarakat bisa terbantu seandainya tempat ini kembali berjaya. Karena jikalau tempat ini berjaya otomatis akan menciptakan lapangan kerja dan pastinya bisa membantu mengurangi jumlah penggangguran disekitaran lokasi. Hari ini para warga sekitar hanya bisa mendapatkan upah untuk membersihkan area waduk sebesar 70 ribu dan itu tidak terhitung setiap hari. Sangat berbanding jauh jikalau mereka punya izin untuk membuka kios ditempat ini. Juga pada konteks lain bisa membantu keamanan yang kurang. Seandainya tempat ini kemball berjaya pastinya tingkat keamanan semakin baik, maknya tidak ada yang berduaan ditempat ini, balapan liar, hingga beberapa pendatang yang iseng merusak tempat ini. Adapun kita sadar alat kontrol disini masih sangat terbatas, oleh karena itu dengan kembali dihidupkan tempat ini bisa menjadi salah satu alat kontrol para muda mudi untuk menyesuaikan tatanan yang seharusnya.
Namun sayangnya izin dari pemerintah sendiri tidak didapati untuk sekedar kios kecil. Sehingga ketika turis datang tidak ada magnet khusus untuk singgah ditempat tersebut. Hal ini sudah sepatutnya menjadi tugas bersama untuk menyelesaikan persoalan dengan harapan, waduk keliling tak lagi menjadi layaknya bunga tanpa kumbang.  



Saturday, 16 February 2019

Don't Call Me Ukh

February 16, 2019 15

Ukh atau secara makna yang dituju adalah kakak dalam serapan bahasa arab ukhti, kini kata ini menjadi salah satu kata tren bagi para muslimah yang dalam proses hijrahnya, but actually  i dont like people call be like this. Bukan persoalan yang dianggap oleh sekelompok makhluk dengan kata ke arab-arab tapi lebih kepada proses penggeseran maknanya yang 630 derajat wow sungguh terkejut!!.

Bagi saya pribadi, Fb selain sebagai tempat share shitpost merupakah tempat mencari judul proposal. tentunya hal ini didasari karena banyaknya persoalan yang selalu muncul diberanda. Mulai dari kelakuan kids jaman now yang bikin gubrak, bacotan para cebong kempret, hingga tingkah usil people negara flower. Hal tersebut selalu berhasil membuat saya berkerut kening ketika menemukan statement atau hal unik yang menarik untuk dikepoin ketahap selanjutnya, yaps akhirnya saya jadi suka memilah banyak masalah di Fb dan salah satunya ialah fenomena Panggilan ukh.

Berawal dari grup Hijrah Fb

Saya tidak sadar sudah berapa lama saya mengendap dalam beberapa grup yang berfokus pada muslimah khusus hijrah dan baru berapa minggu ini saya tertarik untuk mengikuti berita terbaru dari beberapa grup tersebut. Sejujurnya isinya lebih kepada pengenalan atau tukeran wallpaper muslimah “ Assalamualaikum Ukht dari mana aja ni, ana dari banten..” dan  hebatnya berakhir hampir 2000 ribu koment isinya Hanya , aceh , meda, surabaya, palempang bahkan ada yang lengkap dengan nama kampung, ( yang gue mikir sanggup dibaca emang 2000 koment tempat doang, lagipun kalau dibaca mana sanggup respon sebanyak itu -_- )  akhirnya mulai berubah status menjadi reader di grup fb tersebut. Dan melihat sejauh mana hijrah ini berlangsung. Sumpah  sampai lowbat saya stalk tidak ada isinya yang bisa membuat saya betah karena isinya terlalu dasar “ assalmaualaikum adakah istilah pacaran islami??” gitu pertanyataan .  akhirnya saya pindah ke grup hijrah lain karena ternyata usia para anggota anak SMP wkwwk. Dan di grup lain kembali kendala muncul yaitu penggunan Istilah Ukh .
Alasan saya benci dipanggil ini pertama karna pengggeseran makna so pls dont call me ukh terserah asal bahasa yang bermakna baik, tapi saya tidak suka. Bagi saya singkatan ukh terkesan pengucapan selayaknya unch. Yang mana unch sendiri mempunyai arti yang cukup jorok yaitu berjurus selangkangan manusia dalam bahasa slang atau bahasa gaul bule.  Jadi itu dasar pertama saya benci di panggil ukh, Dan kedua sekalipun dengan tulisan lengkap saya juga akan merasa tak jaman, karena lazimnya kata tersebut bagi saya terkesan agamis jadi saya pribadi melihat kata tersebut cukup sulit dipakai oleh sembarang orang. Maksutnya gimana sih ?? Iya maksutnya orang yang panggil ukti harus sesuai dengan karakternya , jangan sampai panggil ukhti sedangkan dari sikap gak terkontrol   atau pada satu kondisi orang yang coment ukti yang sabar ya tapi profil aja gak pakek jilbab, jadi rasanya gimana gitu.  
Mungkin kalau lihat anak pondok diwajibkan bahasa arab ya wajar panggil ukti ana, wong pondok kan ada minggu bahasa tapi kalau orang disekitaran luar dalam artian baru mulai.  lucu aja sih , soalnya pengamalaman pribadi kala asrama dulu wkwkw,  tapi saya gak membantah atau gak ngelarang, bagus malahan selama kalian imbangin dengan alat kontrol dalam perbuatan gitu, seperti kalau ngomong ukti ana,  jangan duduknya capslock, tertawa sampai muncrat atau latah di fb semisalnya.  Intinya berwibawa sesuai perkataan sih kalau menurut saya. Oya jangan panggil ukh ya
  

Friday, 18 January 2019

Akhirnya ceklish Pulo Aceh

January 18, 2019 12


First Alhamdulliah atas keberhasilan untuk menceklish target no 38. Masih ingat kala keindahan pulo aceh yang tergambarkan dari kisah teman yang baru pulang dari sana hingga berlanjut cerita dari kakak yang mempunyai kegiatan dari sana, hal tersebut mendasari saya untuk menambahkan target baru setelah Sabang Yaps Pulo Aceh. dan sekarang kesempatan tersebut telah terceklish melalui kegiatan dari PRIMA DMI (Perhimpunan Remaja masjid Dewan masjid Indonesia.)

Sejujurnya saya tidak menyangka jikalau perjalanan ke Pulo Aceh ini merupakan bentuk lain dari reqruitment keanggotaaan, semula yang terlintas cuma sekedar pelatihan kepemimpinan dasar (Leadership Basic Training/ LBT.) jadi kala itu saya hanya berpikir perjalanan ini sebatas target memenuhi ceklish saya juga karena faktor saya suka terlibat banyak kegiatan, oya penyebab lain juga karena fee 25k dan itu murah banget karena harga asli jikalau ikut jasa tour sampai 200 apalagi ini makanan dan tempat sudah termasuk hoho. Selama keperluan awal hingga pulang saya menghabiskan uang tidak sampai 100k  padahal disana  selama tiga hari. Aha Kalau kata orang rezeki anak sholeh kali yak.

Kala itu saya berangkat hari jumat, dan sejujurnya kemungkinan untuk berangkat hanya 25% faktor tidak ada yang mengantar. Sempat pasrah sebelum teman dalam keadaan hujan mengantar saya. (Hiks hiks terharu) makasih banget Fitrun.

Keberangkatan jam tiga seperti halnya jam karet membuat kami sampai disana cukup sore, dalam perahu yang terombang ambil hujan rintik membuat saya kedinginan karena lupa bawa jaket dan keperluan alakadarnya. Belum lagi melihat pemandangan people people muntah dengan mie mengendap didalam perahu uh, (niat gak mau muntah jadi mules) kebelet pipis dengan kodisi Wc di bagian kawasan anak cowok membuat saya hoyong. Berharap segera sampai ke lokasi.  Tapi saya cukup menikmati perjalanan kala akan sampai dengan view yang cukup memukau yaitu saat sunset mulai terlihat dan beberapa pulau dengan pesisir yang bersih dan senyap dari keramaian (serasa pengen nyeplung kalau misal bisa berenang eh.)

Dan akhirnya sampailah kami dilokasi, sejujurnya saya melihat tempat ini jauh dari harapan layaknya sabang, karena memang betul fasilitasnya cukup kurang memadai, jalan tak beraspal, bolu bertebaran dan kendaraan terbilang langka. Aih tapi saya mencoba menikmatinya toh ini baru pembuka atuh. Saya pun yang masih kelelahan harus berlanjut dengan berjalan kaki karena kondisi memaksa, dan sejujurnya itu cukup melelahkan setelah perjalanan dua setengah jam terombang ambil dilautan sore.

Dan Sesampai disana kemah yang diposter berubah jadi selayaknya tenda pengungsian, kembali kekecewaan muncul tapi saya kembali berpositif thinking. Karena jikalau tidak saya langsung tak betah ditempat ini, bersyukur kami berada lokasi kawasan patroli polisi alhasil mandi bisa disesusaikan hehe. Tak lupa juga dengan kondisi yang sedang cuti shalat membuat saya bisa ekstra kosong jam dengan tiduran sehingga tidak cukup melelahkan. Tapi pada sisi lain saya tidak bisa kemana mana, selain kawasan tenda eh kemah maksutnya hadeuh . Saya hanya bisa memilih mandi karena belum ada antrian kala orang sedang shalat. Hingga berlanjut mulailah aktivitasnya. eh gambar dipinggir ini sudah yang lumayan saya dapat ya. 

Kamipun punya banyak kegiatan setelah pembukaan mulai dari pembagian kelompok materi hingga cari kayu bakar, dan momen kala cari kayu bakarlah moment terbaik karen kami bisa kepantai, sungguh kondisi yang sangat menyenangkan kala bisa keluar dari kawasan tenda karena bisa melihat laut lepas dengan sunrisenya. Oya moment lain yang berkesan yaitu kala api unggun dinyalakan dan berlanjut dengan segela atraksi gila dari peserta. Dan malam terakhirnya berlanjut dengan tradisi kuno yang masih bertahan hingga sekarang yups jeritan malam. The most i hate ketika mereka berbicara sampai muncrat aish, Tapi kondisi lain yang saya syukuri itu adalah malam terindah selama 21 tahun umur saya, karena tidak pernah saya menemukan bintang semeriah malam itu INDAH BANGET, sumpah. Mungkin ditengah laut jadi begitu ya.



  • Oya pulo Aceh sendiri baru ada setelah Tsunami 2004 sehingga umurnya masih terbilang muda dan jauh dari keramaian jadi jangan berpikir selayaknya jalan jalan ke sabang yang bisa beli buah tangan.  Masyarakt disana umumnya berprofesi sebagai pelaut atau petani, dan kala saya dapat kesempatan untuk keluar mencari makanan saya menemukan anak kecil yang menjemur anak cabai (bukan cabe cabean ya) untuk diproses lagi sabagai pokok nantinya. Selain fasilitas yang masih kurang jumlah penduduk juga terbilang sangat sedikit, (apalagi bangunan) saya bahkan menghitung tak sampai sepuluh kereta nongol kala perjalanan keluar untuk mencari jajanan. Tapi hal itu tidak menjadi masalah karena jumlah masyarakat kawasan sini cukup ramah dan terlihat cukup bisa beradaptasi dengan pengunjung atau turis hal inilah yg membuat daerah ini hidup.
 Dihari terakhir sebelum pulang kamipun mendapat kesempatan untuk berwisata sejarah ke mercusuar William Toren III pesona laut yang terlalu indah jika kami tak mengunjunginya, rugi kalau kata orang sudah ke pulo Aceh tapi tidak sampai kesini. Akhirnya berangkatlah kami jam sepuluh sebelum jam tiga lewat pulang ke banda aceh lagi. (hoho selamat kembali kedunia nyata) Perjalanan menuju ke Mercusuar menghabiskan waktu kurang lebih satu jam dengan jarak tempuh mobil, jalanan yang dilewati mempunyai banyak tanjakan dan sesekali juga harus berpacu pada  jalanan yang cukup rusak dengan kondisi terjal yang lumayan parah. Lokasi yang kami lewati pun cukup masih cukup alami maknanya setelah melewati berapa perkarangan kampung kami memasuki kedalam hutan yang  jarang terlihat people people nya, bayangkan kalau jalan sesepi ini kempes ban atau sejenis mogok mobilnya, Hmm tidak bisa dibayangkan deh.Tapi syukurlah kami sampai pergi dan pulang dengan selamat tanpa ada hambatan dalam perjalanannya.

Dan akhirnya tibalah kami di  mercusuar willian toren III. Yes pulo Aceh Ceklish 
Menara Willem Toren sendiri berada di balik hutan Gampong Meulingge, Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Yang mana merupakan menara peninggalan Pemerintah Belanda yang dibangun 1875. Mercusuar ini mengadopsi nama dari Raja Luxemburg kala itu, Willem Alexander Paul Frederik Lodewijk (Raja Willem III). Adapun tinggi menara yaitu 85 meter dan hebatnya hanya ada tiga di dunia. yaitu Selain di Pulo Aceh, tower serupa juga berada di Belanda dan Kepulauan Karibia. Namun yang di Belanda sudah difungsikan sebagai museum, sementara dua lainnya masih aktif hingga sekarang.
Kini usia menara ini telah lebih satu abad, tempat ini telah menjadi situs purbakala didesa Meulingge ini. Sungguh suatu yang tidak terduga akhirnya bisa melihat dan bahkan menaik tower ini. Oya untuk menaiki mercusuar ini saya harus melewati anak tangga yang berjumlah  ratusan dengan ketinggian yang cukup fantastis untuk diukur, Namun semua itu akan terbalas ketika kita sampai tepat diatas puncaknya. Terutama kala sunsset muncul. kyaa sugoi!!

  kini tempat ini menjadi magnet tersendiri untuk para turis yang datang ke pulo aceh, bahkan belum sah disebut ke pulo aceh jikalau belum mampir kesini, dan juga khusus untuk kalian para  pemburu view dan sunset disinilah tempatnya.




 #ceklisttarget #38 #puloaceh #travel #bacpkacker #view #indonesiaindah





  









Thursday, 27 December 2018

Koleksi itu jika butuh bukan semata nafsu

December 27, 2018 6

Hayo ngaku siapa disini yang punya hobi mengoleksi barang, entah itu  perangko kala menulis surat pena waktu kecil, atau sejenis tuperware untuk emak keginian? Dan mungkin hmm, untuk remaja ada yang hobi koleksi mantan, ? hihi semoga kita dijauhkan dari hobi yang aneh ini.


Mengoleksi pernah menjadi hobi saya pada kala kecil, saya pikir hal tersebut pernah dialami oleh setiap anak  seperti mengoleksi kertas binder, kelereng, hingga mengoleksi kartu hihi kadang senyum sendiri mengenang masa kecik. Tapi, untuk kondisi sekarang sangatlah berbeda, serasa mengoleksi sesuatu itu seperti halnya mubazir uang, apalagi baca di post tentang kaitan sesuatu yang berlebihan berimbas saya menghilangkan hobi koleksi yang kurang berfaedah seperti jilbab, hingga tas hehe  padahal saya bukan orang fashion cuma saya suka segala yang menarik dimata, ini motifnya bagus, aih padahal  gak ada baju yang cocok tapi tetap beli . Sejujurnya saya bukan tipikal orang yang suka shopping sih tapi kalau sudah tertarik yang gitu.  Tapi itu dulu ya sekarang sudah insaf hehe. Dulu bahkan kalau pergi kepasar sudah keliling sampai 23 jam kalau gak tertarik pulang dengan tangan hampa haha. Eh ini beli atau apa sih? Hmm sekali lagi itu dulu ea...

Namun sekalipun sudah menghilangkan kebiasaan buruk tersebut saya masih mempertahankan pada satu kondisi yaitu mengoleksi buku. Bagi saya buku tidak akan mubazir karena kelak salah satu cita cita saya ialah membangun perpustakaan mini yang bisa dimanfaatkan oleh banyak orang, dan juga bisa diteruskan kepada anak cucu kelak hehe oya faktor lainnya disebabkan yaitu  buku sangat tidak enak untuk dipinjam karena kita tidak bisa mencoret hingga kondisi waktu yang terbatas jadi kadang kurang terburu untuk kelarinnya. AKHIRNYA hobi mengoleksi buku saya pertahankan hingga kini. eng ing eng.

Disisi lain saya juga masih mempertahankan hobi mengoleksi gantungan karena salah satu target saya itu, mengoleksi 34 gantungan dari 34 provinsi. Bagi saya ini merupakan salah satu motivasi untuk saya mentapaki bumi pertiwi bagian lain. Saya yang dulu tipikal meletakkan pada semua gantungan pada satu tas akhirnya mengubah metode, yaitu dengan meletakannya pada berbeda tempat. Selain  karena mengganggu (bayangkan 10 gantungan pada satu tempat yang bikin pusat perhatian, belum lagi anak kecil yang gemes liat dengan keanekaraman bentuknya J) sayapun berpikir dia akan bisa berguna lebih dengan meletakkkannya pada setiap kebutuhan, semisal meletakkan pada kunci kereta, lemari, tas, hingga flash sehingga nilai mubazirnya hilang. Beda dengan jilbab atau tas yang dulu beli karena suka motif atau karena unyu-unyu. Saya berpikir saya membeli hanya karena suka bukan butuh alhasil disitu lahirnya istilah mubazir.



Nah berbicara dengan fenomena sekarang ini. you know lah maksutnya, kita dengan mudah mendapati orang dengan hobi kamar jadi butik. katakanlah demikian hal ini saya sadari ketika meliaht beberapa teman dengan segala bentuk hobi nya yang menyulap kamar layaknya toko cewek, tas yang sebanyak tumpukan baju, sepatu yang memenuhi rak, dan beragam hal lain. lain saya koleksi itu jika butuh bukan sekedar nafsu karena pada akhirnya semua diminta pertanggung jawabany. semisal contoh paling singkat ialah baju. Semua baju dari kita kecil kelak akan diminta pertanggung jawaban maka oleh karena itu kita harus mengunakannya sebaik mungkin dengan kata lain tidak membuangnya selayaknya sampah/ sembarang, hal ini bertujuan juga sebagai salah satu upaya untuk  bertanggung jawab dan tidak mubazir, kita bisa menyumbangnya kepada adik atau saudara.  selama itu layak digunakan beda kondisi yang memang tidak bisa atau layak digunakan lagi.

Baigi saya mengoleksi adalah hobi yang menarik tapi satu kondisi kita harus bisa membedakan butuh sama nafsu, jangan sampai kita lupa makna aslinya, " gemes warna merah yang begini belum ada lanjut beli, eh eh ini lucu beli lagi. dan akhir kata kita menjadi penimbun barang. sepatutnya kita bisa mengalokasikan segela kebutuhan, semisal merah polos segi empat dengan instan yang tidak ada, hal ini bisa dikatakan butuh jikalau kondisi cadangan bukan sekedar suka apalagi karena hanya beralasan cantik, karena ketika kita memaksa mengikuti arus zaman, kita tidak akan mampu undur atau berimbas jatuh karena nafsu.

intinya sih kalau mau koleksi lihat sejauh mana kebutuhan dan kesukaan jika kesukaan mendominasi tinggalkanlah karena itu nafsu yang mendorong mu untuk butuh.




Sunday, 23 December 2018

karena best book gak mesti best seller

December 23, 2018 0

Assalamualaikum and welcome back on my blog, hmm setelah beberapa hari latepost akhirnya kembali saya berkotak-katik didepan monitor leptop saya untuk melanjutkan challange dari Bpn walau sudah kadarluasa hadeuh (Efek internet gak bisa connect ke leptop -_-) Nah btw  Akhirnya, tiba Tema favorit untuk saya menulis, yaitu “5 Rekomendasi Buku/Film/Musik/ Favorit Saya”. Dan saya akan memilih topik novel berhubung saya punya beberapa novel  yang cukup menarik untuk saya kenang malam ini.
Berbicara dengan novel, ia selalu mempunyai kharismatik yang wah untuk baragam orang, Sekalipun bukan kutu buku. Ada kondisi seseorang akan betah membaca buku karena jenis genre dan bahasanya yang terbilang asik untuk dinikmati eyakk, dan pada jenis genre sendiri saya memilih dari beragam genre untuk menyesuaikan readers yang tertarik dibagian apa.


Adapun 5 Buku favorit versi saya untuk para readers ialah :


1.      TINTA CINTA SITI HAWA
Bagi saya ini adalah buku terbaik yang pernah saya baca dan walau bukan best seller saya meletakkan buku ini pada urutan pertama karena bagi saya memang ini yang terbaik, yeah  bayangkan saya habis membacanya dalam waktu kurang lebih sejam wow saya bisa fokus baca tanpa berhenti kala itu. Buku ini berhasil membuat saya emotional, kalian tahu bagaimana emotional nya baca novel ini? Langsung setelah kelar saya melemparnya. Karena endingnya sungguh diluar dugaan uh i hate this book, karena tokoh utama terakhir gak bahagia. Hihiks, (macam romeo juliet aza eaa) tapi serius gue sukak bingits buku ini karena alur ceritanya yang cukup dramatis, dalam kasus percintaan mereka, selain kasus cinta segitiga ada hal kontroversi yang tidak bisa ditebak... dan cukup bikin kalian betah menyimak hingga akhir. kalau masalah beda agama mungkin sudah biasa novel tapi kalau ini lebih mainstrem lagi ckckk, eh kalau kepo mending baca deh. 

 

2.      DUA IBU
Ets jangan berpikir posisi dua ibu disini berarti poligami ya... Dua ibu disini memang bermakna dua sosok wanita yang merawat si bungsu yang bandel, tapi kondisi julukan ibu disini mengarah kepada si nenek yang merawat cucu nya, yups si emaknya nitip anak kepada si nenek. Novel ini cukup tebal tapi ulasan bahasa yang dikemas cukup sesuai dengan konflik hari ini membuat saya cukup nyaman dan tertanpar pada satu sisi, kalau punya anak jangan kelewatan nitip sama ibu ya mbak, bu dan calon ibu, hihi jangan sampai anak lebil milih ibu kedua (baca nenek ketimbang yang melahirkannya, masih untung bukan pembantu yang digambarkan ibu kedua). Alasan saya menletakan favoritnya kedua karena penulis membawanya konflik dalam cerita ini cukup nyata, sehingga saya tidak melihat sebagai sebuat imajinasi tapi kenyataan yang meminta saya untuk bermuhasabah diri. Nah buat ladies rekom banget ni ya.
Nah kalau ini mungkin sudah cukup akrab bagi kita semua karena sudah di film kan, mulanya saya iseng melihat sampul buku yang terbilang unik kala teman saya sedang kekamar mandi, dan tanpa sadar karena halaman pertama ingin tahu sekilas, malah saya kecanduan sama buku ini. Buku ini salah satu kisah nyata dari si penulisnya, sejenis diari yang dibekukan mungkin yak, menarik nya bahasa yang dikemas cukup menarik dengan majas dan kosakata yang cukup milenial hingga gaul macam jaman now gitu. Pada akhirnya buku ini mengingatkan saya pada buku lupus, yang sudah lama hilang jejaknya. Cocok untuk setiap kalangan terutama mahasiswa akhir yang bosen ditanya kapan wisuda eh maksutnya kapan nikah maksutnya, lama amet jonesnya?


Novel ini cukup menarik bagi saya karena mengajarkan dua sudut pandang penulis yang tertata rapi, (Memang teh asma keren sangat). Dilain pihak selain gambaran baru, novel ini juga mempunyai ending tidak terduga, suka gemes yang beginian deh, tahu kali readers suka dikasih kejuta ulala. TAPI, bedanya dengan konsep pada buku urutan pertama yaitu Tinta Cinta siti Hawa terletak pada endingnya , kalau yang pertama endingnya sedih kalau yang ini happy alias sesuai yang diharapkan jadi saya suka banget, apalagi nuansa luar negeri jadi hayalan saya tingkat tinggi hoho

Saya bahkan harus kepojokan asrama kala menamatkan buku ini, alasanya saya mulai berlinang dan berimbas menjadi cengeng, buku ini cukup mengetuk emotional saya, yang mana menggambarkan sosok pengorbanan ayah, perjuangan hidup seorang anak ABK dari pembulian, selain bahasanya yang mudah dicerna buku ini juga memberi pesan moral yang cukup tinggi. Tapi, lucunya ketika film malah saya tidak tertarik, mungkin faktor sudah baca bukunya ya? Jadi gak selera lagi hihi

Nah inilah buku favorit saya yang sangat direkom. gak semua best book itu best seller tapi best book pasti best seller, oya  kalau versi kalian gimana ni 

#latepost #bpn #books