Wednesday, 9 October 2019

Ceklish Target no 15 melalui kegiatan Jelajah Toleransi

October 09, 2019 4

“Saya percaya, kelak akan memiliki segala yang saya Usahakan dan saya Doakan di Hari ini.” Dan akhirnya,  satu persatu doa yang saya tulis  terceklish juga. So, Perjuangkan apa yang engkau mimpikan, karena sesungguhnya engkau juga punya hak  mendapatknya. Semangat!!

Setelah sekian lama mengendap dari layar leptop, akhirnya saya “kembali” dengan cerita perjuangan saya dalam menceklish mimpi saya ke 15. Yaitu Go Nasional waktu kuliah yang berhasil saya lalui melalui Program Jelajah Toleransi yang di selenggarakan oleh @toleransi.id dengan dukungan dari Indika Foudation, United Develepment Program (UNDP) Indonesia dan Uni Eropa. Kegiatan ini berupa jalan-jalan seru ke berbagai penjuru Indonesia untuk merasakan Jelajah toleransi secara langsung hingga belajar membuat konten berbasis Visual. Alhamdulillah banget karena kesempatan Go nasional waktu kuliah paling berkesan, efek nya “dapat.” bingits. Bayangkan terakhir nangis karena perpisahan adalah tamat SMA (Maklum anak boardhing school tiga tahun) tapi kala ikut beberapa lomba yang juga mengharuskan nginap selama seminggu lebih gak sampai nangis, atau setingkat tinggal asrama kampus selama tiga bulan juga gak se emosional gini apalagi kegiatan yang mengadakan jerit malah dengan dalih agar mental kuat ( halah bacot) Saya juga gak bisa nangis diteriaki. Sumpah tapi ini beda banget, pecah tangisan ane mah, imbarat kalau cewek hobi make up luntur maskaranya alias kembali ke pabrik semula wkwkw. Intinya bersyukur banget apalagi setelah mendengar cerita teman-teman yang dulu juga ikut kegiatan yang hampir serupa, di tempat yang sama tapi tidak se mewek ini efeknya.

Nah sedikit cerita ni ya, ( padahal memang lagi sesi curhat ) Kala SMA saya pernah membuat list terhadap Impian saya kelak,  10 tahun kedepan. Dan ternyata secara tak sadar satu persatu target itu mulai terceklish, Alhamdulillah banget jadi makin semangat. Dulu terinpirasi sama Video Danang pembuat jejak apalagi banyak kesamaan antara saya dan dia hiyahiya, tapi masih rahasia kesamaannya, Kalau sudah keluar negeri baru bisa bocorin kesamaannya apa ckckc. Intinya pengen ke tingkat nasional lewat kegiatan apapun. Dulu sempat ikut XL feature Leader tapi setengah jalan macet internet di saat sesi soal Gmat alhasil jadi mager lewat jalur ini. Terus berharap bisa nasional melalui kegiatan Zetizen tapi malah gak bisa edit video (efek malam deadline) padahal tinggal seleksi 5 besar ke nasionalnya. Dan kala ke kesempatan ke tiga akhirnya bisa nasional melalui kegiatan jelajah toleransi, gak nyangka untuk orang yang males ikut lomba kala kuliah bisa kesampaian juga ceklish targetnya, (biasanya lebih ke berburu seminar untuk sertifkat syarat sidang sih, wkwkwk) intinya kalau rezeki gak kemana,  Alhamdulillah usaha tidak pernah menghianati hasil.  
Kegiatan yang berlangsung selama 10 hari ini, dibagi menjadi kedua lokasi pertama di lokasi wisma kinasih untuk materi jurnalistik  yang berlanjut ditempatkan  lokasi jelajah toleransinya. Jadi ada lima lokasi yang berbeda kala jelajah toleransinya, Ambon, Wonosobo, Palu Batu dan Pangandaran.  dengan jumlah peserta 50 orang, kami di bagi menjadi 10 kelompok. Dan taraaa…  saya mendapat penempatan ke Wonosobo, sebuah tempat yang hampir tidak ada bayangan dari saya terutama melihat kondisi teman-teman yang belum saya kenal, tentu sempat membuat saya bingung, tapi tetap saya husnuzon terhadap takdir saya  pasti bertujuan baik.  Intinya bisa jalan-jalan gratis saja udah senang.

 Sebelum sesi jelajah dimulai kami belajar banyak hal kala di Wisma, mulai dari mindfulness, adaptasi budaya hingga game kekompakan, kreatifitas dan pastinya yang menarik yaitu Guardian Angel dengan Box Love eaaaaa. Merasa ada pengagum rahasia uhuk uhuk walau sudah tahu orang sekamar ckckc. Intinya have fun banget deh, belum lagi sesi yang bikin mewek-mewek. Berjumpa dengan orang yang open minded banget, bahagia kali bisa sharing banyak hal. Apalagi kalau sudah nyaman.  Uuu cayang.


Dan Kala perjalanan penempatan di wonosobo cukup membuat culture shok. Dinginnya air membuat saya pribadi jadi mager ke kamar mandi, Air nya dingin banget sumpah untuk setingkat lantai saja harus pakek kaus kaki, gimana mau mandi coba. Ets tapi tenang kami tetap mandi walau versi air panas sebagai peleburnya wkwkwk. Oya Kedatangan kami disambut hangat oleh masyarakat sekitar,dengan sekolompok anak kecil datang bersorak girang melihat kami, kala itu ketakutan akan culture shock mampu hilang seketika karena Keramahan masyarakat yang  langsung membuat saya nyaman dengan lokasi tersebut, dari sini saya langsung memahami kenapa wonosobo di pilih menjadi salah satu target penjelajahan, dan faktanya memang mereka sangat terbuka menerima tamu yang datang. Toleransi sudah terlihat dari pintu pembuka percakapan kami.  Mereka tidak sekedar melempar senyum ramah tapi juga sangat mengapresiasi kedatangan kami, sambutan hangat datang bersamaan dengan mas Pleci yang menjadi “Google” versi wonoso kala itu. Yeaay
Dilain pihak ada perasaan yang sangat gembira ketika sadar masyarakat sekitar sangat peduli terhadap lingkungan sekitar, tak sekedar terlihat indah karena taburan bunga yang beragam di semua rumah. Tapi juga segala upaya yang telah di ciptakan oleh masyarakat sekitar untuk melahirkan kesadaran kepada setiap pendatang agar ikut peduli terhadap lingkungan, Contoh tulisan yang menghiasi beberapa pot dengan yang membuat seakan setiap tumbuhan berbicara, ”Biarkan saya hidup”  I clean the air your breathed, I can do that for you children too. So Let me live. Bagi saya upaya tersebut cukup berkesan karena untuk masyarakat pendesaan yang sering di labelkan dengan pendidikan biasa tapi mempunyai karakter yang luar biasa. Bahkan untuk tingkat di perkotaan pun jarang ditemukan upaya seperti ini. Desa yang bersih yang cukup membuat saya betah berlama- lama disini sekalipun untuk akses internet terbilang sulit.
Lima hari kami habiskan waktu untuk menjelajahi keberagam di berbagai tempat dengan tingkat toleransi yang cukup  tinggi, kami berkesempatan pergi ke Sekolah luar biasa yang mana para siswa di dominasi oleh muslim 80% nya dan pada kondisi pengajar yaitu sebaliknya, “suster.” dan menariknya para anak anak sangat atusias kedatangan kami, sampai minta biodata lagi hiks hisk jadi pengen punya adik cewek deh.  Kami juga berkesempatan ke desa Gyanti yang dikenal dengan desa sadar kerukunan, pada kawasannya kita akan menemukan gereja dengan jarak kurang lebih 200 meter dari masjid, ada juga pasar pasar Ting Njati yang cukup unik. museum, candi dan masih banyak tempat lain yang cukup panjang untuk saya ceritakan post ini, tapi tenang akan ada post lanjutan per tempat kujungan hehe. karena terbilang banyak lokasi yang kami kunjungi. intinya konten ckkcck 
kegiatan jelajah toleransi
Perjalanan lima hari ke wonosobo adalah pengalaman terbaik saya kala ini, berjumpa dengan ragam orang, dari berbeda latar, budaya membuat saya merasa layaknya butiran debu. Punya teman baru asli wonosobo yang cukup gemesin dengan tingkah nya membuat saya tidak bisa melupakan tempat yang cukup dingin ini.
Belum lagi sesi perjalanan mendaki yang bikin gemetar buat nulis (serius dingin banget masih kebayang sampai sekarang) untungnya saya cukup kebal sehingga tidak mimisan layaknya ibu dalam perjalanan saya Risfa. Tapi kadang jadi mikir saya bisa gak ya keluar negeri yang kadang suhunya sampai minus??. HADEUH. intinya sangat berkesan ketika berhasil sampai ke puncaknya yang kece badai. gak nyangka ternyata berhasil juga melihat sunrise dari puncak Bukit Sikunir.




Well Lima hari yang berkesan berlanjut kembali ke Wisma untuk lanjut project visualnya. Kala terakhir Hmm saya gk mau cerita isinya mewek semua cuma mau ngucapain makasih buat teman-teman atas perjalanan yang berkesannya. Tetap menyampaikan pesan damai ya… Kapten ingat, kita pernah jelajah bareng terima kasih atas surat, doa dan harapanya, semoga kita bisa berjumpa lagi di lain kesempatan. Sayang kalian banyak-banyak. Ceklish target 15



Well pertama rada bingung sama orang asing ini, tapi sekarang jadi rindu sama keluarga yang beda ibu ini,  sumber : mamat


#kaptentoleransi #merawattoleransi #jelajahtoleransi #storikaptentoleransi 

  





Sunday, 22 September 2019

Perhatikan Persiapan sebelum menuju tempat impian Nanti.

September 22, 2019 0
Judulnya terlihat halu hehe. Tapi begitulah harapan setiap orang yaitu mendapat kejutan perjalanan, entah dari lomba, kerja hingga hadiah dari suami hoho, efek saudara tiba-tiba dapat kejutan perjalanan ke korea dari si “Hubby” . Btw saya juga bisa sih, walau belum nikah. Kalau orang yang belum nikah modal dari lomba atau kerja. Maka saya cukup dengan modal tidur maka sudah bisa keliling semua tempat impian hahaha.


Berbicara dengan tempat impian maka saya mempunyai banyak sekali list entah dari dalam hingga luar negeri. Namun dari sekian banyak list, saya akan memilih dari dalam negeri. Karena salah satu bentuk kecintaan kita terhadap Indonesia ialah menggunakan produk lokal hingga mendalami lebih tentang budaya sekitar, alhasil target saya ialah daerah lokal yang tertuju ke Papua. Well Papua adalah tempat impian di dalam negeri, dengan mempertimbangkan banyak hal. Semisal faktor saya berasal dari pulau paling barat Indonesia maka saya harus menyelesaikan misi ke pulau paling timur Indonesia, saya sudah sampai ke 0 KM alhasil harus sampai juga ke Nol Km versi Timur. Melihat perbedaan culture hingga hingga destinasi wisata yang melimpah ruah, Bayangkan perjalanan bareng doi ke Teluk Karawapop, kyyaa serasa lagi lamaran. Hoho Mohon maap sekali lagi impian.



Adapun perjalanan keluar negeri sayat tertarik dengan Turki. setelah Arab dan Palestina sebagai impian semua muslim pastinya. Turki Adalah sebuah negara yang diapit oleh dua benua, tentunya ini menjadi salah satu daya tarik karena secara sekaligus saya bisa mampir kedua benua hehe. Terlepas dari faktor ini saya tertarik Turki karena ia negara muslim di eropa, jadi saya akan merasa lebih aman. Dan pastinya faktor sejarah yang cukup memukau sebagai mana kita tahu, Turki Ottoman yang pernah Berjaya. Btw saya suka dengan budaya dan sejarah jadi nya ini adalah tempat impian saya versi luar negeri. hihi doain Amin

Sumber Twitter 

Perjalanan keluar negeri selayaknya Turki tentu memerlukan persiapan yang cukup matang terutama jika ini adalah perjalanan pertama kalian untuk mengunjungi tempat impian tersebut. Adapun persiapan yang harus dilakukan kala melakukan perjalanan jauh selayaknya keluar negeri ialah :


List Plan perjalanan


Target dalam perjalanan merupakan hal terpenting yang harus di persiapakan, menimbang kita berada di zona orang tentu perlu persiapan matang selayaknya tujuan, pengeluaran uang , target waktu. hingga penginapan. Karena jikalaau tidak ada , potensi menjadi gembel di negara orang sangat besar.


· Obat-obatan

Jikalau anda punya penyakit bawaan atau bahkan jikalaupun tidak, pastikan selalu membawa obatan penting dalam perjalanan, semisal wanita yang sering nyeri haid tentu harus ada persiapan, obat sakit kepala, obat deman dan segala anak peranakannya. Ingat jangan cari wc waktu sudah kebelet!!


· Asuransi perjalanan

Tentu asuransi sangat lah penting melihat sebagai orang awam di daerah orang. Kita tidak tahu bagaimana kondisi daerah tersebut mengingat kejadian pribadi dosen saya kala pertama kali sampai ke china malah Culture Shock dan wow berobat karena pilek sampai 800 ribu faktor turis beda harga bikin tambah shock penyakitnya lagi, jadinya malah kebeban belum sampai kesana. So aku setuju banget dengan salah satu post di akun @tmipartner sebuah perusahaan asuransi dengan motto liburan bebas cemas, karena kalau cemas, belum sampai sudah duluan lemas.


· kebutuhan elektronik seperlunya.


Persiapan sebelum traveling

Membawa banyak barang elektronik tentu akan membuat kesulitan dalam entah faktor berat hingga timbulnya banyak kecemasan, takut hilang rusak. Alhasil kita perlu menyeleksi lagi prioritas elektronik yang harus dibawa, selayaknya power bank mengingat kondisi tidak selalu ada kesempatan charger. Kamera abadikan perjalanan, flashsdik atau hardisk untuk cadangan bahan document hingga memindahkan photo di memori card, headset untuk menemani dari segala kebisingan perjalanan.


· Identitas personal

Identitas tidak hanya dibawa secara manual, tapi Elektrik juga atau cadangan di gmail, google drive jadi semisal segala document penting hilang misal kecolongan, (semoga tidak ) maka kita bisa membukanya melalui pc di warnet. Ya kali kalau masih ada warnet, apalagi diluar negeri wkwkwk intinya ada cadangan jikalau barang kita hilang. Terutama selayaknya Pasport, Visa, Ktp dan dokumen pendukung)  

Sumber ig : @decloverart


· Pedoman perjalanan

Pedoman perjalanan disini bisa berupa peta hingga, kamus saku, jenis hasil browsing sebelum melakukan perjalanan, selayaknya mencari tahu pantangan daerah tersebut. Tempat kantor polisi terdekat hingga kedutaan RI didaerah tersebut. Jangan lupa cadangan uang cash yang sudah dipilah penyimpanannya hingga kartu lokal untuk bisa mendapat akses internet.


· Kebutuhan pelengkap

Nah pada kondisi ini sekalipun bukan prioritas ini beberapa benda ini hampir tidak pernah dilupakan oleh wanita, yaitu selayaknya kacamata ala Abg yang sedang hits berburu view, sanblock agar tidah berubah menjadi zebra, masker, topi hingga dan syal sebagai pelengkap pose kelak, tidak lupa sepatu yang paling nyaman terutama jika perjalanan ala backpacker. 



Nah inilah segala persiapan terpenting dalam perjalanan menurut pengalaman buku yang saya baca hoho, soalnya saya belum pernah keluar negeri masih luar daerah. Mungkin setelah nulis post ini baru bisa praktekin keluar negeri. Aamiin, bosen juga modal ketempat impian dalam dunia hayalan haha.

















Sunday, 15 September 2019

Review Buku Keliling Sumatera Luar Dalam : Modal Tekad dan Nekad untuk Jalan-Jalan

September 15, 2019 0

Hobi jalan-jalan akhirnya membuat saya kepo banyak  buku yang membahas tentang perjalanan, terutama versi hemat layaknya anak rantau hehe. Dan kali ini kesempatan saya menyelesaikan bacaan baru yaitu berupa sebuah catatan perjalanan ala backapacker yang berjudul “Keliling Sumatera Luar Dalam.” Yang tulis oleh seorang jurnalis bernama Muhammad Iqbal.

         
 Sinopsis : Buku dengan ketebalan 211 ini mengambarkan Perjalanan sang penulis terhadap banyaknya keinginan dalam pikiran yang belum terpenuhi. Hal inilah yang menampar mimpinya ditengah malam untuk meraihnya. Dan akhirnya keinginan mengelilingi sumatera telah diputusklan. Perjalanan dilakukan ala tekad & modal nekad. gaya perjalanan backapacker membuatnya harus berpikir ekstra untuk menghemat uang, sebisa mungkin terutama mengingat targetnya yaitu mengililingi sumatera. Ia mulai mencari kenalan disetiap kota, berubah menjadi emak-emak yang pinter nawar (alias pelit) hingga berjalan belasan km (Mungkin puluhan tapi saya pikun hehe) Intinya pantang nyerah deh.

Kelebihan buku ini ialah berhasil menyajikan kondisi sumatera dengan gaya bahasa jurnalis banget, alia detail. Hal inilah yang membuat saya sebagai pembaca dengan mudah mendapat bayangan terhadap daerah yang ditapaki. Terutama penulis menjelaskan unsur lokal didaerah sumatera yang masih cukup jarang ditampilan sehingga para pembaca dibuat berimajinasi setingg-tingginya terhadapat bayangan asli daerah tersebut, Buku ini juga dilengkapi info penting selayaknya tempat wisata, info rute dan tiket jadi cukup membantu sebagai pengingat.


Kekurangan :  terlepas dari kelebihan buku ini kurang menyajikan banyak photo, sehingga saya betul-betul dipaksa untuk berimasjinas daerah terpencil dikawasan yang dijelajahi, disisi lain gaya bahasa yang cukup jurnalis hingga  rapi membuat saya serius kala membacanya. (Faktanya memang begitu karena bukan genre komedi, maklum selera orang berbeda) Soalnya saya lebih suka kisah yang agak kacau tulisannya alias yang banyak lawaknya. Maklum sedang mencari bahan tertawa setelah ia menyakiti saya, akwkowkwo (mohon maaf lagi hoyong)

Buku ini cocok banget bagi kalian yang ingin berpergian ala backapacker terutama belajar hematnya. Hal yang paling saya ingat dari bagian buku ini ialah Teori Law of Attraction “Semakin kita berkeinginan dan mengucapkannya maka sesuatu itu semakin mungkin terjadi.” Akhir kata buku ini cukup memotivasi untuk memcintai Indonesia dengan konsep mengenal secara lebih setiap keragaman di daerahnya.    

#Review  #Reviewbuku #books #rekomendasi #booklovers

Friday, 13 September 2019

Review Sinopsis Battleship Island : "Alasan Penjajahan harus dihapuskan"

September 13, 2019 2


Bercerita dengan sejarah, ia adalah salah satu kegemaran saya yang masih bertahan sampai saat ini, terlepas sejarah Indonesia, saya juga tertarik dengan sejarah luar negeri yaitu selayaknya tokoh penting, hingga hari bersejarah. Dan kali ini beruntungnya saya mendapatkan sebuah film yang mengisahkan tentang perjuangan dalam membebaskan diri dari penjajahan. Sebut Saja “Battleship Island.”

Sinopsis : Film dengan genre history ini menggambarkan kisah kelam orang korea yang kala itu dijajah oleh jepang. Dalam film ini Jepang melakukan kerja paksa terhadap rakyat korea yang diangkut dari antah berantah asalnya dan dibawa ke pulau Hashima untuk menjadi tukang tambang dengan embel-embel gaji yang tidak sesuai dan berimbas ternyata ditipu alias tidak digaji dan untuk kondisi perempuan dipaksa menjadi wanita penghibur. Menariknya Film ini tidak sekedar menceritakan sudut patriotisme rakyat terhadap kebebesan dari penderitaan, tapi juga perjuangan ayah (Hwang Jung-Min berperan sebagai Lee Gang-Ok) untuk melindungi anaknya (Kim Su-An sebagai Sohee). Selain cinta seorang ayah, ada juga bumbu pelengkap mafia yang diperankan So Ji Sub dengan alur kisah percintaan yang tragis.

       Sungguh film ini berhasil membuat saya secara emosional tersentuh, karena sistem kerja tersebut mengingatkan saya pada kerja paksa rodi yang terjadi di Indonesia sendiri terkhusus pada masa penjajahan Belanda. Beda kondisi yang berada di dalam pulau terpencil sehingga terlihat mustahil untuk melarikan diri dari tempat tersebut terutama karena faktor adanya penghianat dari dalam. 


Permasalahan tidak berhenti disini, berlanjut kala jepang diambang kekalahan melawan sekutu hingga berniat menghabisi semua tawanan yang bisa menjadi saksi kejahatan mereka di dalam pulau itu. mendengar berita tersebut Song Jong Ki yang berperan sebagai Tentara dengan menyamar menjadi salah satu pekerja tambang mencoba membebaskan mereka semua yang terjebak dipulau tersebut sebelum dilenyapkan. Perpecahan berlanjut sengit, pertempuran pun tidak bisa dielakan. 


Film dengan durasi waktu 135 menit ini sangat direkomedasi untuk kita semua, terutama sebagai pengingat hingga belajar menghargai sejarah perjuangan dan pasti nya untuk mempertegaskan betapa kejamnya penjajahan, Akhir cerita film ini menggambarkan kepada kita, mengapa penjajahan harus dihapuskan!!










#Reviewfilm #rekomendasifilm #koreamovie #movie #review

























































Saturday, 24 August 2019

kesempurnaan ilmu dalam kacamata islam

August 24, 2019 1

Berbicara dengan Islam, ia merupakan agama yang sangat memprioritaskan posisi ilmu. Dan dalam perihal ini, Islam mempunyai peranan yang penting dalam menopang kemaslahatan umat di sektor pendidikan. Adapun eksistensi ilmu dalam sudut pandang Islam bisa dilihat dari berbagai faktor.

      Status keilmuan.
    Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan bagaimana letaknya posisi sebuah ilmu. Adapun hal tersebut bisa dilihat dari wahyu pertama yang diturunkan yaitu surah Al alaq 1-5.
Iqra: Bacalah. Iqra bismirabikallazi khalaq: Bacalah dengan nama tuhanmu yang menciptakan mu.  Untuk pertama kali wahyu diturunkan, Allah tidak menyuruh kita Shalat, puasa hingga berzakat. Namun untuk pertama kali, perintah yang kita dapatkanlah adalah membaca, karena dengan membaca kita bisa tahu prosedur yang betul dalam melakukan sesuatu, semisal shalat. Bisa membedakan yang baik dan yang salah misal dalam ilmu fiqih, hingga menambah pengetahuan dan selayaknya membaca kisah para nabi hingga para sahabat berimbas dengan adanya “ibrah”.  Dari sini bisa kita simpulkan membaca akan membuat kita mengetahui sesuatu yang baru sehingga menghasilkan sesuatu.
Mungkin terlintas kenapa harus perintah membaca karena jikalau melihat kondisi rasullulah ialah seorang yang "ummi" maknanya iala tidak pandai membaca dan menulis. Dan untuk kesekian kali juga mempunyai hikmah tersendiri. Hal ini untuk membuktikan jikalau Al quran itu murni dari Allah, sehingga tidak mungkin untuk seorang yang tidak bisa membaca dan menulis menciptakan Al quran dengan segala ilmu pengetahuan didalamnya. Ilmu sendiri dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai mengetahui. Allah sendiri mempunyai nama yang indah yaitu Ilmu yang artinya maha mengetahui. Oleh karena itu sepatutnya anggapan tentang hobi membaca sudah bisa dihilangkan karena sesungguhnya membaca adalah kewajiban.

      Status para penuntut ilmu setara dengan fisabilillah.

Dalam sebuat hadis dikatakan : Apabila kematian menghampiri seorang yang sedang menuntut ilmu maka ia meninggal dalam keadaan syahid.
Hari ini, umumnya kita hanya mengetahui syahid digelar kepada mereka yang meninggal dalam keadaan perang. Tapi tahukah kita? faktanya ada banyak hal yang bisa menjadikan orang syahid, yaitu menjadi tujuh :
·         Meninggal dalam keadaan sakit kepala apapun jenis penyakitnya.
·         Meninggal dalam keadaan sakit perut apapun itu.
·     Hingga meninggal dalam keadaan menuntut ilmu.
·         Meninggal pada kondisi sedang melahirkan
·         Meninggal dalam keadaan penyakit kulit.
·         Meninggal dalam keadaan tenggelam.  
·         Meninggal dalam keaadaaan perang. 

Allah mengangkat tinggi derajat orang yang menuntut ilmu.

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (Al Mujadilah : 11).
Ayat di atas cukup tegas dalam menggambarkan betapa mulia orang yang berilmu. Bahkan dalam sebuah riwayat dikatakan bahawa para malaikat merentangkan sayapnya sebagai tanda keridhaan kepada para penuntut ilmu. Selain itu, orang yang berilmu akan mendapat penghormatan yang lebih dalam status sosial. Selayaknya ulama, Ulama sendiri berarti orang yang berilmu yang mana asal kata dari ‘alima yaitu mengetahui.

 Menuntut ilmu menjadi tuntunan tanpa batasan usia
Belajar diusia muda bagai mengukir diatas batu, belajar diusia tua bagai melukis diatas air. Sepertinya kutipan ini tidak akan berfungsi jika kita melihat dalam kacamata islam. Dalam islam tidak ada batasan dalam menuntut ilmu, kita akan dengan mudah menemukan anak anak yang belajar di TPA hingga ibu-ibu yang berada dalam majelisnya.
 Semua berada porsi yang cukup memadai, maknanya memang islam mengatur kebagian inti. Di kondisi lain contoh kongrit yang paling mudah dijumpai ialah, keberhasilan orang tua yang mengkhatamkan hafalan diusia senja, hal ini membuktikan jikalau belajar dalam islam diberikan kemudahan tanpa batasan usia, Allah menurunkan Al quran sebagai mukjizat dan salah satu nya ialah bisa dihafal tanpa mengenal batasan usia. Saat ini kita dengan mudah menemukan hafiz diusia yang masih sangat belia yaitu selayaknya  Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i yang dikenal sebagai keajaiban abad 21 karena kecerdasannya. Namun kita tidak boleh lupa dengan Djauharah Bawazir seorang mualaf yang khatam hafalan Al quran 40 hari dengan usia yang sudah cukup senja yaitu 70 tahun.

 Menuntut ilmu sebagai kewajiban muslim
“Menuntut ilmu itu Wajib bagi setiap  muslim dan muslimah.”
Dalam hadis ini tidak ada kalimat yang mendiskriminasikan sekelompok orang,  maknanya entah ia seorang lelaki atau wanita maka ia mempunyai kewajiban yang sama dalam menuntut ilmu. Hari ini, jika kita menjumpai mereka yang berteriak islam mendiskriminasi wanita . Maka sampaikanlah! Islam sudah memperjuangkan hak wanita  itu 1400 tahun yang lalu, yang mana kala itu untuk dilahirkan saja mereka dianggap aib bahkan berakhir  dikubur hidup-hidup. Islam yang memuliakan mereka dengan diberi hak yang sama untuk berpikir.
Islam memposisikan kesetaraan dalam hal ini, namun ada sekelompok orang yang kadang kurang bisa menangkap baik pemahaman tersebut. Selayaknya mereka menganggap pada akhirnya wanita akan menjadi makhluk domestik artinya kalau tidak di dapur berarti di sumur jadi tidak perlu menuntut ilmu tinggi-tinggi dan mengatakan hakikatnya wanita baik dirumah. atau alasan lain takut menyaingi laki laki. Padahal menuntut ilmu sendiri tidak ada batasan. Memang faktanya wanita di rumah cukup baik, tapi menuntut ilmu juga baik bahkan wajib selama ia mengikuti prosedur yang benar. Kondisi ini seharusnya bisa dipahami oleh setiap orang karena sejujurnya wanita berpendidikan tinggi bukan untuk menyaingi laki- laki tapi untuk membangun generasi.
        #islampedia #ilmu

Sunday, 4 August 2019

Liburan Perdana Disela Magang.

August 04, 2019 5
Melihat liburan di semester enam sempat menjadi “Halu tingkat dewa” Bagi saya. Hal ini bukan tidak beralasan, Secercah kesibukan di asrama hingga faktor mahasiswa tua, membuat saya asing dengan kosakata ini. Dan rupa-rupanya (oalala), fase liburan yang menjadi hak segala mahasiswa hampir tidak bisa saya nikmati saat itu. Terutama setelah sadar, segala final kampus yang berlanjut dengan final asrama ternyata tidak menjadi dari akhir kesibukan saya. Tiba-tiba “Magang Say Hi” Para pemburu magang berlanjut.                                   

Kesibukan saya untuk berburu tempat magang dimulai. Dan perjuangan kembali menguras pikiran. Sempat terlintas kesulitas dalam mencari tempat magang. Haduh, belum lagi untuk urus surat yang bikin saya harus minal aidhil mal faizin dengan bagian penanggung jawaban nanti. Hingga faktor berburu alias berpindah dari satu tempat ketempat lain untuk menanyakan lowongan magang. Dan bahkan, ada tempat magang yang harus memakan waktu berhari bukan sekedar tempo menit untuk menjawab ia atau tidak dalam penerimaan anggota magang. Thank you so much, anda sudah mengajarkan kesabaran dikala masa deadline satu hari. Yang ternyata hasil akhir “No!”
Hmm, Minimal saya tahu gimana sulitnya mencari tempat magang, yang kelak berubah kata, menjadi “mencari tempat kerja.” Well ambil bagus tinggalkan yang bikin berkerut. Dan Tara akhirnya saya ketemu tempat di penghujung deadline. (Memang para pejuang deadline cocok dengan karakter saya wkwkwk)

Akhirnya Kesibukan magang kembali menjauhkan saya dengan kata liburan. Bahkan untuk bergabung mensuport  teman  karib dikala sidang pun tidak bisa. Belum lagi undangan wisuda yang mulai bermunculan. Ingin bolos tapi apa daya yang magang cuma dua orang ditempat kami manggang sekarang. Jadinya kalau saya bolos teman saya gak masuk magang. Intinya ribet.

Btw sebenarnya ada hari minggu sama sabtu tapi karena faktor masih asrama kala itu. Jadinya gak bisa karena waktu terbatas haduh. But now I free hoho. Serasa banget ya keluar dari penjara suci. Dan Tara…!! liburan perdana dikala magang mengantar saya kearah laut. Well laut selalu menjadi tempat favorit untuk cuci mata bagi saya selain gunung, soalnya saya suka wisata alami Hehe.                         

Dan kali ini saya mengunjungi tempat baru. Tempatnya cukup menarik seandainya saya dapat gazebo diatas tebing, Wow viewnya bagus karena hamparan laut terlihat jelas berdansa dengan ditemani angin yang sempat membuat saya terlelap. Mulanya saya tidak mendapat gazeyo diatas tebing tapi karena keinginan mendapatkan view yang memukau akhirnya memaksa saya untk menunggu hingga para pemburu view tebing minggat hehe. Dan memang perjuangan tidak menghianati hasil. Laut birunya bikin betah balik lagi bro.                                      


Saturday, 13 July 2019

The power of kepepet lahirkan Logo baru blog

July 13, 2019 1
Mk grafika melahirkan banyak kerutan baru dikening saya, seketika rasa waswas disertai kebingungan sering datang tak diundang dan diantar pun gak mau pulang. Alasannya ya simple, banyak tugas yang meminta sistem peradilan terbuka menimpa setiap hasil desain kami, yaitu pertanggung jawabanya , kenapa warna ini, filosofinya bagaimana, hingga kritikan yang kadang sangat saya gemari ketika menjadi giliran saya mengkiritik wkwkw. Ya intinya kita di pacu keras pada mk ini, bukan sekedar  baik dari logo, dari pertanggung jawabannya. Intinya dipress abess dah.

Well sempat benci Mk ini karena susahnya dobel, baik dari ide desain hingga keahlian mendesainnya, namun akhir cerita saya jadi menyukai Mk ini setelah bisa membantu saya dalam melahirkan Logo baru pada blog saya. Yaa walaupun masih “Gedubrak.” Hihi Bahkan Idenya pun lahir kala deadline, (Maklum pejuang deadline) walau pun terlihat aneh tapi tetap puas karena murni dari sendiri. Nah akhirnya dia menjadi logo baru di blog saya berharapa bisa bertahan dan berkembang lebih maksimal kedepannya. Well inilah logonya.

Warna : Hitam (Alasan pemilihan warna hitam ialah untuk menyesuaikan template blog dan juga menunjukan kesan elegan. Faktor lain juga untuk menunjukan sisi netral dari sepemilik blog dalam artian, konten dari blog tersebut tidak menunjukan sisi blogger khusus wanita yang ulasanya perihal kecantikan atau sejenis ibu rumah tangga.

Adapun filosofi dari bentuk logo tersebut ialah :  menunjukan identitas si penulis yang mana :





1. Pemilihan Logo yang dikemas berbentuk leptop didesain untuk bisa menyerupai hurus "S" Hal tersebut untuk menggambarkan nama asli dari si punya blog yaitu "Sufratul"







2. Apabila leptop tersebut diputar maka akan terlihat menyerupai buku, konsep ini mengambarkan jikalau sang pemilik mempunyai hobi membaca yang melahirkan hobi menulis dan berlanjut ditumpahkan pada blog personalnya. Selain itu 












3.Alasan terakhir penggunaan leptop sebagai ialah untuk menunjukan sisi blogger yang tidak jauh dari leptop atau notebook. Adapun tulisan yang berada didalam logo menggambarkan Sampul Utama di blognya