Thursday, 10 March 2022

Mendaki Glee Botak untuk Healing berakhir Hilang

March 10, 2022 2




Tergiur dengan kata “dekat , belakang rumah nenek aku kok” akhirnya kami berangkat ke glee Botak yang ternyata menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam 40 menit belum lagi rute mendaki lumayan menanjak pegal. Perjalanannya cukup melelahkan karena kami telah berimajinas tempatnya cukup dekat layaknya bukit belakang sekolah di film nobita huhu.



Glee botak sendiri ialah sebuah bukit yang berada dikawasan lhoknga, tepatnya di desa Meunasah Beutong, ia dikenal juga sebagai bukit pemancar karena pemancar menjadi ikoniknya. Kala itu rute jalan kaki sebelum mendaki sebenarnya bisa di tempuh dengan menggunakan motor namun karena tak paham rute akhrinya kami memilih jalan setapak mengingat tempat ini bukan wisata umum yang tersedia tempat jajan atau parkir, kepikiran parkirnya kedepan dimana, yaps kami punya orang dalam hehe, namun impasnya kami capek berkali lipat belum lagi drama jumpa bagas yang sudah kaku atau doggie si penguasa wilayah yang sangat cerewet “menyambut” kedatangan tamu. Anyway saya pergi dengan regu perjalanan yang sejumlah regu tim bola, jadi drama layaknya di Data luah cewek jadi beban bisa dihindari karena jumlah laki nya sampai 7 orang. Ets kalau gak drama bukan pertualangan Namanya




Healing berujung hilang.


Posisi perjalanan kali ini kami menambah personil sebut beberapa diantaranya ialah teman satu fakultas atau temannya si kawan yang satu komunitas. Saya bahkan mengajak kakak pada kesempatan ini. syukurnya bukan beliau yang bikin masalah pada perjalanan ini wkwkwk. Perjalanan kami yang cukup ramai di sesi ini membuat kami bergerak pelan kurang lebih, lima belas menit jalan rebahan hal itu terjadi 3 kali, beberapa langkah kaki yang jenjang mungkin tidak sepenat saya dan teman minion lainnya contoh sebut saja bunga mawar dan melati, tapi pada sesi ini, mereka berdua lebih pantas disebut zoro.yaps kami melewati perjalanan yang begitu dramatis pertama rutenya sembriwing menanjak, kedua beberapa lokasi cukup ngeri pinggiran jurangnya dan Ketika posis jam 1 tepat kami di pendakian bukit pemancarnya yang panas serasa di di oseng tempe, Tapi syukurnya kami aman, berbeda dengan mawar melati yang sangat mulus kami berpikir mereka sudah rebahan saking cepatnya dalam berlalu Lalang, yaps saking percaya dirinya kami lepaskan mereka paling terdepan karena jalanya yang sudah terarah, namun lucunya kala sampai di puncak kami tak menemukan batang hitung keduanya.
Kami sangat bersyukur masih ada sinyal tapi setelah di hubungi ternyata benar nyasar akhirnya kami pun mengarahkan mereka sembari mengutuss seseorang untuk menjemput kloningan zoro ini, beberapa menit kemudian kami Kembali memastikan kemana posisi mereka dan trnyata sudah tidak ada respon lagi setelah berulang x di hubungi, ternyata drama berlanjut, yaps HP nya jatuh gaes syukurnya kedengaran ketika dihubungin akhirnya mereka bertemu dengan utusan dan kembali dengan harga diri hilang, belum lagi sebelum berangkat sempat buat story healing day. Hmm boleh Saran mukanya cocok diseludupin kemana, … Anyway tempatnya cukup indah terkhusus kalau siang terik karena padang ilalang membuat warna alam menjadi sangat cerah pemandangan alam lhoknga terlihat jelas diatan bukit pemancar ini dan pastinya gk banyak yang tahu masih tempat ini. So kalian kapan mau kesini, kalau photo disini gak usah takut nunggu antri lho hoho.




Namun untuk ke tempat sini kalian harus memastikan ada orang asal sini ya, konon dalam perjalanan pulang ka bertemu petani yang bercerita sekiranya bukit disampingnya cukup banyak ular, jadi bisa berabe semisal kasus nyasar seperti teman saya sampai ke bukit seberang, jadinya pastikan kesini dengan warga lokal oke.
Tebak mana dua makluk yang nyasar...?


#wisataaceh #iniacehh #enjoyaceh #pesonaindonesia #wisataaacehbesar #travel #wonderfulindonesia #jelajahaceh #acehtourism #nature #destination

Monday, 31 January 2022

Pucok Krueng, Wisata Komplit sembari mengintip kriteria daerah yang memenuhi syarat kawasan karst

January 31, 2022 2





Setelah sebelumnya mendaki di Data Luah, Sesi kali ini kita bercengkrama lagi dengan wisata alam yang mengalir tepatnya berada di Mon Ikeun, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Adapun nama tempatnya ialah Pucok Krueng. Semula kami tidak berniat kesini namun candangan selalu ada untuk berjaga- jaga alhasil nyasarlah kami disini hoho. oya perjalanan kali ini gak kalah berdrama, saya pergi cuma bertiga dan kak nurul sebagai navigator, kami menjelajahi wisata alam dengan melewati daerah tambang yang masih aktif, jadi dalam perjalanan berapa kali bertemu dengan truck besar, tak lupa berapa kali kami di buat takjub sekaligus bingung ketika melihat gunung yang membludak besar ukuranya bisa di hancurkan oleh berapa mesin ciptaan manusia kerdil dengan mudahnya. Saya bahkan sempat mengabdikan beberapa photo untuk dikenang di kemudian hari. (nak jalan yang kalian lihat ini dulu berupa gunung ini buktinya, ) seketika ingat momen orang tua saya bercerita sekiranya tempat tinggal kami sekarang berupa lautan puluhan tahun lalu huhu.




     Perjalanan kali ini memang tidak seterjal jalanan tempo lalu tapi tetap menyisahkan cerita menarik ketika kami berhasil mampir ke kawasan pertambangan dan bisa melihat bongkahan besar batu gunung yang membatu kokoh disitu. Kami sempat mampir dengan alasan menanyakan rute terbaik ke sana (baca pucok krueng ) karena kondisinya kami pergi melalui wisata lain yang ternyata tidak sesuai harapan sehingga untuk menghemat waktu kami ambil jalan pintas untuk menuju ke wisata cadangan. Btw saya pribadi gak nyangka ada fortuner mampir ke sini karena jalannya yang bikin “sayang mobil” mean sekelas fortuner kala itu mampir ke jalan di mana kami di hadang oleh rosali ( baca : rombongan sapi liar) dengan banyaknya tanaman liar yang bisa nampar sesekali jikalau terheran heran, fortuner itu berhasil keluar dan saya yakin ada lecetnya, saya membayangkan jikalau jalan ini memang bisa dilalui mobil bahkan sekelas truk tapi saya yakin mobilnya tidak keluar tanpa jadi lecet, hmm beda kondisi jika memang sejenis jeep yang culik anak kecil, atau mobil dua kursi yang umumnya narok ternak, mungkin fortuner ini hanya alat untuk menyalurkan hobi si empunya.



     Tara akhirnya kami sampai ke lokasi, sungguh diluar dugaan ternyata tempatnya searamai ini. Kala itu saya telat sadar ternyata sedang ada acara, tapi ini tidak terlihat seperti kemah karena tendannya cukup mewah. seketika ingat fortuner, pantesan sekelas fortuner bisa main kesini. Oya untuk kalian yang ingin kesini tempat nya terbuka dari jam 09.00 WIB - 17.00. dengan dana masuk 5.000.- kalian sudah bisa menikmati keindahan seluruh alam Pucok Krueng yang sangat alami. Tempatnya juga cukup welcome artinya fasiltas yang didapatkan sudah cukup memadai untuk wisata alami, ada kamar mandi tempat rebahan tapi tidak dengan fitur tempat photo ala lope atau warni warna. Pucok krueng bisa disebut sebagai pemandian alami yang berasal dari hulu sungai yang bermuara di pantai lhoknga, uniknya lagi di temukan sejumlah gua yang mengalirkan air ke sungai-sungai. Bahkan ada yan berunjung cukup panjang jika ditelusuri yaitu sampai ke lamno, Aceh jaya, sungguh menarik dan mengerikan bagi saya membayangkannya. Menariknya lagi dalam reverensi saya menemukan informasi jikalau tempat ini berpotensi sebagai kawasan kars tingkat 1, untuk yang belum tahu Karst sendiri merupakan ekosistem kompleks, dengan sungai penyimpan air bawah tanah, kawasan mineral tak terbarukan, serta tempat tinggalnya berbagai jenis flora dan fauna. Jadi tempatnya memang sangat adem, bahkan satu sisi versi air hangat pun tersedia, sayangnya dalam reverensi lalu yang saya cari pihak penyelidikan telah meminta rekomendasi wilayah itu ditetapkan sebagai kawasan kars kelas 1.“Tapi hingga kini belum ada respon dari Pemerintah Aceh Besar. Dikhawatirkan, kawasan kars tersebut terdampak kegiatan pertambangan yang ada di sekitarnya. sebuah berita yang sangat saya sayangkan sekiranya tempat ini juga disentuh oleh daerah pertembangan

    Bagi saya tempat wisata ini paling komplit, kalian bisa menemukan air dingin dan hangat disertai ekosistem yang komplit dan gua yang bisa dijelajahi sedemikian panjang dan indah. Belum lagi kalian yang sedang banyak beban bisa lompat cantik dari tebing dengan gaya tapi tak mati . Tempat ini menyajikan banyak hal tyang kalian gemari, tapi untuk kawasan pinggiran banyak berbatu untuk berendam, kondisi kala itu saya bergaya dengan gamis karena perjalanan kesini adalah cadangan alhasil saya cuma numpang cekrek di pinggir karena kondisi pakaian yang tidak menolong untuk mandi. ( Beritanya kini sudah dilarang mandi) menariknya tempat ini disebut sebagai salah satu tempat pemandian para raja juga lho walau potret tempatnya tidak berbingkai laykanya teman putro phang dan sejenisnya. Adapun  jalannya gak terlalu brutal dan waktu tempuhnya tak sampai sejam jadi masih aman. Berikut sedikit gambaran kasarnya melalui video.







#traveler #travel #travelgram #traveling #travelphotography #indonesia #bali #travelblogger #wanderlust #instatravel #travelling #vacation #nature #photography #trip #holiday #traveller #adventure #instagood #explore #travelingram #photooftheday #traveltheworld #travelblog #travels #traveladdict #love #tourism #tourist #beach









Sunday, 23 January 2022

Wisata Alam ke Data Luah, Bukti Aceh surganya wisata alami .

January 23, 2022 39
Sebenarnya wisata ini bukanlah tempat yang baru, konon saya mencari referensi berdasarkan tagar terbaru di instagram ia mulai lahir di media social 2019, dalam referensi lain saya mencoba mencari di youtube yang paling mendekati angka setahun yang lalu. Ya sepertinya ini menjadi tantangan baru, karena kurangnya akses informasi dengan trek yang akan saya lewati kesini jadi saya harus siap dengan beragam kemungkinan layaknya nyasar atau jalanan yang tak sehati, namun sisi positifnya saya bisa jadi salah satu yang tercepat nulis dalam bentuk artikel haha ( semoga tribun gak tahu)
Data luah sendiri merupakan sebuah bukit yang cukup menawan indahnya, ia berada di Lamtanjong, Suka Makmur, Aceh Besar Regency, Aceh 23764, dengan rute perjalanan searah layaknya perjalanan ke wisata air terjun kuta malaka. Perbedaanya ialah wisata air terjun kuta malaka belok kiri sedangakan ke data Luah belok kanan. Adapun kondisi jalan menuju ke wisata kuta malaka bisa di lalui mobil tapi saya tak dan tak jamin kalau kalian mau coba ke data luah dengan mobil.
Nah, Jika sebelumnya kita ke bukit jalin melewati rute yang ganteng, kali ini kita sedikit menguji nyali untuk bisa sampai ke Bukit Data Luah. Yaps. Pesona alam yang indah selalu dilalui dengan bersusah payah. Sialnya kala itu kami yang berpersonil 14 seorang hanya di temani satu laki sebagai navigator, bayangkan bagaiamana bebannya kami kala melewati jalan gunung berbatu yang terjal dan tajam, kami harus melewati 2 sungai minimalis dengan posisi langsung naik tanjakan,  sudah ban basah terus terus langsung nanjak, beberapa teman harus turun untuk bantu dorong kebanyakan malah harus di ganti posisi karena jalannya lumayan menguji adrenalin, dan of course sebagai seorang laki yang bertindak sebagai navigator beliau selalu naik turun tanjakan untuk menolong beberapa beban yang tak bisa mengotrol motornya. Ckckck akhirnya si laki pitam karena yang bisa urus diri cuma 2 motor dari sekian banyak beban ckckc .
btw dalam perjalanannya saya sempat mampir kesini, sayang kalau dibuang ckckckc
Turunannya cukup banyak tapi dua y  ekstrim . 

Tanjakan dan turunan disinipun juga jauh jadi beberapa kali harus naik turun karena tak mampu mengontrol motor dengan yakin, kami harus turun baik untuk turun mendorong atau untuk menahan semisal turunan tangannya mulai keram, kondisi paling parah kala motor sampai berdiri tegak tanpa cagak saking kacaunya jalan. Hoho sebenarnya rutenya gak jauh tapi karena jalanannya yang cukup kalang kabut jadinya gitu. Kasus terparah ketika salah satu beban dari kami tiba2 bilang gak sangup lagi ketika perjalanan sudah sampai 80% persen dan berkata “pulang aja yok”, huhu ingin ku menampol, walau itu hanya gemas sesaat. aku juga mulai capek karena harus turun mendorong, tapi tentu sungguh tak mungkin bilang pulang. Faktanya kami yang sebenarnya bertim 4 biasa pergi ke tempat wisata alam yang lumayan ekstrim begini, jadi ketika ada yang minta ngekor dan membayangkan perjalanan layaknya seperti ke bukit siron sungguh sangat tidak singkron. Belum lagi drama mendakinya setelah sampai di pos pemberhentian. huhu sungguh sangat drama pemirsah walau capek tetap lanjut prinsipnya gitu gak boleh gagal, karena besok hunting yang baru lagi, sekiranya sudah capek ya berhenti sejenak istirahat gak minta pulang di tengah jalan apalagi kurang dari 100 meter udah nampak postnya, pada akhirnya dia berhenti di post dengan berapa yang lainya yang ikutan gugur kami lanjut lagi dengan tahap mendaki kini, capek sih tapi gak mungkin tiba2 minta pulang pada akhirnya yang sampai ke puncak adalah harga diri.


sesi mendakinya gais 
Akhirnya beberapa berhenti di post karena sudah lelah dalam mendaki. Kami yang siap santap makanan langsung bergegas mendaki tepat disiang terik, serasa ayam panggang yang sedang mendidih, menurut saya perjalannya dalam mendaki tidak terlalu melelahkan karena tingkat kemiringannya cuma sedikit namun panasnya terik matahari tepat jam 12 siang nauzubillah menzalimi, saran saya sekiranya kalian berniat kesini perbanyak bawa muatan manis seperti air sirup merah atau buahan karena kala makanan layaknya nasi itu paling demennya beberapa suap doang kalau kesini. Jangan lupa bawa sandal cadangan karna kasus sandal copot, dan kalau mau sedikit rempong bawa kipas mini sama topi kalau, oya Air sebanyak mungkin karena disini tak ada warung layaknya main ke bukit jalin atau siron, dan terakhir bawa mantel hujan,  sekiranya gak hujan bisa jadi tempat buat rebahan buat kalian waktu disana. 




Sedikit gambaran video singaktnya bisa dilihat disini...

traveled #travelled #travelingstuff #wanders #travellist #lppathfinders #travellocal #travellight #wandergram #wanderlove #wandermore #travelingplanet #travelingworld #travelingislife #travelingsoul #travelpicsdaily #travelingfoodie #wanderings #wanderfull #wanderlost #travelplans #wanderlife #wanderlustlife #wanderfar #wanderoften #travelphotograph #wandertheworld #travelnowlifelater #travelpassport #travelpassion #travelphotooftheday #travelwithlove






Tuesday, 18 January 2022

Pemandian mata ie, wisata alam yang ramah untuk keluarga.

January 18, 2022 7



Konon, untuk menikmati wisata alam yang ramah untuk keluarga orang akan berkiblat ke pantai Berphoto candid layaknya selebgram dengan sebongkah semangka dan botol sprite yang diletakkan sedemikian aesthetic di selembaran kain yang hempaskan, tapi kali ini saya ingin merekomendasikan wisata alam yang bukan laut dan gak menyiksa mereka yang sudah uzur untuk menikmatinya artinya tak perlu mendaki atau berjalan kaki dengan aksesnya yang sangat berkamuflase dengan alam. Hoho




Hari ini secara kebetulan saya numpang lewat ke salah satu tempat wisata yang sudah berumur seiring perkembangan umur saya anggaplah menjenguk masa lalu. Orang-orang menyebutnya Pemandian Mati ie yaitu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai pemandian mata Air, yang mana air nya berasal dari sela gunung langsung karena posisinya berada di kaki gunung yang berposisikan di kecamatan Darul imarah Aceh besar. sehingga airnya cukup bersih hijau dan dingin, saya kapok setelah 2014 dulu pernah mandi disini bikin gigi gemetar, dan juga factor pendek jadi berparasit ke kakak saya ckckc. dalam sebuah referensi disebutkan jikalau air di sini juga bermuara hingga ke Kawasan Taman Sari, tempat Putroe Phang mandi bersama para dayang-dayang istana Darud Dunya. Wow jauh juga ya.





Adapun kolam disini terbagi dalam 3 kategori untuk dewasa, remaja dan umum. Tidak ada kolam untuk anak kecil selayaknya kalian pergi ke wahana kolam renang umumnya, karena posisinya memang kedalamnya cukup lumayan tapi sekiranya orang tua niat kesini untuk nyemplung tentunya saja anak bisa nyelenong juga. Kalian juga bisa mengintip emak dan babe nyuci didaerah sana karena muasal nya memang mata air sehingga penduduk sekitar sini pun nyuci disini sembari ngerumpi melihat wisatawan alay seperti saya yang cekrek sana dan sini. Oya taraf ukur pendeknya anggaplah saya sendiri karena tinggi saya 149 dan seleher saya mungkin satu 144 kalau misal saya nyemplung saya harus jinjit atau berparasit pada kakak saya wkwkwkw. Ini kolam umum ya bukan dewasa karena saya lihat di kolam dewasa gk ada yang seketek saya nyelonong kesana. tapi mungkin sebenarnya gak dalam cuma sialnya aja saya udah pendek gak bisa berenang lagi wkwkw. jadinya kawasan main bareng bocil walau umur sudah jadi onti orang hohoho.


Penampakan warga setempat sedang beraktifitas.

Disini monyet merupakan pemandangan yang lumrah layaknya kalian ke Bali, saya masih teringat kala dulu mencoba memberi makan seeekor monyer kurang dari 30 cm dengan posisi semi gemetar. Dan sekarang saya melihat mereka malah duduk di joke motor dengan santuynya,  hebat!! mungkin 5 tahun lagi saya mampir sudah bisa nyentir motor kali yak. Sekiranya kalian tertarik kalian bisa coba berbagi mamam atau berselefi ria dengan mereka lho,( kalau beruntung iphone kalian tidak ditarik ya) saya gak jamin…


Terakhir perihal harga, tiket masuk ke wisata ini terhitung murah yaitu 4000 perorang dan retribusi kendaraan (Bahasa kamsek nya parkir 1000 untuk kendaraan motor) dan teruntuk mobil paling mentok 5000 gak tahu juga soalnya gak pernah kesini pakai mobil :’) Anyway sedikit gambaran kasarnya penampakan pemandian mata ie dalam format video.



#travel #adventure #wanderlust #vacation #travelgram #explore #holiday #travels #traveler #traveller #traveling #travelling #travelphotography #travelingram #travelblog #travelblogger #traveladdict #exploretocreate #passionpassport #tourism #mytravelgram #instapassport #tourist #traveltheworld

Thursday, 13 January 2022

Wisata Air Terjun Peucari, Menantang diri tapi jangan kapok berburu lagi.

January 13, 2022 5


Move on dari Bukit jalin, kali ini kita akan menjelajahi lagi alam jantho tapi versi berburu air terjun namanya Air terjun peucari yang berada dalam rimba jatho juga. Nah kali ini jalannya agak dramatis. Bahkan setelah lihat ulasan di mbah google perihal trek jalurnya, salah seorang turis asing yang sempat mampir juga tidak merekomendasikan sekiranya perlengkapan kalian tidak lengkap. Atau berlaga layaknya instagramer yang berburu photo ootd dengan kostum kece badai. Yaps pastikan kalian tidak takut pacat, itu lho sepersupupuan lintah karena ini menjadi syarat utama yang harus kalian taklukan untuk bisa mengunjungin wisata ini. Konon beberapa teman saya ketempalan pacat sampai rumah hingga paginya wkwkwk.


    Wisata Air terjun peucari ini berada di desa Desa Bueng, Kota Jantho. Adapun jarak Banda aceh ke jantho ialah 2 jam perjalanan yang mana jarak tempuhnya kisaran 60 km  dan berlanjut dari pusat jantho menuju ke desa ini bueng sendiri menempuh jarak 10 km. nah barulah drama perjalananan ekstrim dimulai, disini kalian harus mencari tour guide dari orang kampung sini untuk memastikan kalian gak nyasar di alam jantho. Kasus kemarin saya beserta teman tidak tahu sekiranya perlu tour guide akhirnya kami berangkat modal bismilah dan perjalanannya bikin beberapa  teman yang laki harus tukeran motor karena disini cewek jadi beban wkwkw. Kami berangkat dengan kondisi semi hujan alhasil jalanan sangat tidak bersahabat, batu gunung yang terjal, kerikil yang bikin gemetaran, jalanan licin bikin seluncuran tanjakan laknat yang bikin matik berasap.  Syukurnya setelah seluncuran dijalanan kami sampai juga ditempat sana dalam keadaan semi basah. (menjadi kami saat itu sangat beresiko jadinya kalian harus pastikan menemukan tour guide kalau mau sampai kesana  dengan motor aman, sehat waalfiat) Adapun harga Tour guide sendiri bisa dijangkau dengan harga 200k /10 orang. Keahlian retorika bisa membuat jadi lebih murah lagi sesuai kecerdasan bersilat lidah anda eh. Jadinya pastikan harus ada tour guide ya, bahkan dalam perjalanan kami hanya bertemu 1 motor yang lewat jadi bayangkan sendiri gimana alaminya masih hutan ini.
tepat parkiran, selanjutnya jalan setapak kurang libih 500 m  hoho
Tempat parkiran, selanjutnya jalan setapak kurang lebih 500 meter. 

            Berlanjut kisah perjalanan kami, kala itu setelah sampai di pos parkir kami kami harus berjuang untuk menelusuri jalan setapak lagi yang jaraknya kurang lebih 500 meter. Setelah jalanan naik turun dan berimbas hujan baru berhenti membuat kami cukup tersiksa pegal encok paket komplit, dan parahnya sepersupuan lintah ada dimana-dimana. Tidak ada yang aman dari pacat sekaliapun pakai kaos kain ia tetap berhasil ngekorin kami bahkan sampai ada yang di KETEK…! Sumpah ini yang paling drama ambil lintah bukan lagi di kaki, tapi leher, ketek. Sungguh sangat mesum lintah ini karena saya sebagai perempuan yang harus berkorban karena cuma saya yang berani pegang species ini dikalangan perempuan. Disisi lain ada teman saya yang baru sadar setelah pacatnya sebesar jempol tangan neplok di kakinya, sungguh sangat meresahkan pemirsah. Sampai mikir nyesel kenapa harus berlagak berani nyentuh pacat. Bayangkan satu orang minimal 4 pacat ketempelan belum lagi yang jadiin oleh2 sampai kerumah haduh. Anyway walau drama begini tetap gak nyesal Karena tempatnya sesuai ekspentasi di google. Cakep pisan…

            Setelah melewati drama pacat, sungai kecil, jalanan becek  naik turun akhirnya kami sampai ke lokasi yang cukup asri suara air terjunnya cukup deras terdengar bersautan dengan suara alam, Air terjun ini memiliki 7 tingkatan dengan diameter luasnya 3 m. pergi kesini tidak seperti ke bukit jalin dimana kalian bisa bertemu orang jualan, pastikan kalian bawa snack makanan karena disini bertemu dengan turis lain saja bisa disebut hoki. Kami sendiri bertemu dengan para pelancong yang ditemani tour guide kala itu. Alamnya masih sangat alami dan terjaga dari sampah alias bersih banget. Saat itu kami yang kelelahan hanya sebatas melepas lelah di air terjun terendah karena kami pun berangkat sudah jam 12 lewat  dari dan sampai disana jam 4 lewat . Tentu saja magrib kami masih dalam rimba sana. Syurkunya kami aman walau satu kondisi ada beberapa teman saya berpikir nethink “ ini kita gak salah jalan kak, sialnya ada teman yang ternyata lampu motornya gak hidup lihatnya drama masih berlanjut.Tapi syukurlah kami sampai dirumah walau akhirnya jam 10 malam. Soalnya sempat berhenti di pusat jantho dan dari  jantho  ke banda lagi sudah 2 jam. Drama sekali permisah tapi sangat seru untuk dikenang kini. 
 
#Wonderfulindonesia #pesonaindonesia #wisataindonesia #wisataaceh #wisataalam #airterjunpeucari #jantho #travel #backpackerdunia #girlslovetravel #hikking #explorer #journey  

Tuesday, 4 January 2022

Panorama indahnya alam jantho di atas ketinggian bukit jalin

January 04, 2022 6

Selain terkenal dengan lautnya yang biru Aceh juga terkenal dengan alamnya yang hijau. Yaps, saat ini wisata alam semakin menarik untuk dilirik yaitu setelah standar taman cinta yang penuh warna warni pelangi dan lope2 terlihat mulai alay di mata instagramer hoho. Banyak anak indie bermunculan, walau gak seberapa karena efek ikutan. Dan pertanyaannya kenapa kebanyakan gunung atau bukit? Mungkin karena ada tantangan mendaki ketimbang laut, yeah darah anak muda suka menguji diri kalau encok baru tahu diri.


Btw bercerita dengan bukit, ada beberapa tempat yang sudah saya jelajahi tapi belum pernah saya tuankan disini. Mulai dari Siron, Data Luah hingga bukit jalin, dan kali ini mau cerita tentang drama bukit jalin teruntuk kalian yang suka wisata alami.


Bukit jalin, sendiri mulai terkenal tahun 2014 disaat saya masih SMA. Kala itu tempat ini masih belum welcome seperti sekarang artinya belum ramai pengunjung penjual makananan juga terbatas tapi tidak dengan sekarang, kunjungan ke dua saya di 2020 kemarin memperlihatkan perkembagan yang cukup baik. Kita bisa menemukan banyak gazebo, penjual bahkan jembatan dengan motif pelangi yang memeriahkan alam ini. Tentunya tukang parkir bahkan kala kemarin kami didatangi polisi razian masker juga lho. Padahal dalam rimba jantho tempat wisata ini ckckk. Adapun perjalanan kesini menempuh waktu 1,5 jam untuk sampai ke simpang jantho. Dan perjalanan dari jantho menuju ke jalin sendiri Hmm bisa dikatakan kurang lebih 25 lima km. Tapi tenang jalannya aman, yang capek ialah waktu sampai kesana kala mendakinya. Kalau kalian gak kuat mendaki tenang kalian bisa main gemerincik air sungai disini hehe.

Saat itu saya melakukan perjalanan dalam kondisi yang cerah tapi belajar dari pengalaman mantel hujan selalu ada didalam ransel untuk beragam fungsi semisal alas hingga hujan yang moodyan dan sesampai disana setelah hahahihi makan sholat dan rebahan sejanak dilapak orang jualan akhirnya kami mulai mendaki. Perjalanan mendaki cukup melelahkan karna kami berburu puncak tertinggi disaat teriknya sang surya sedang menyinari. Oya pastikan kalian jangan salah kostum juga kala ke bukit. Karena pengalaman saya warna hijau membuat photo jadi kacau. Harusnya warna merah jadi bertabrakan dengan warna bukitnya yang hijau. 

Mendaki Bukit jalin mempunyai tingkat kemiringan yang menurut saya sangat brutal, sebernarnya gak brutal banget sih tapi kala itu saya salah jalur jadi untuk tingkat orang yang sudah naik gunung gunung Wah di ke pulau jawa saja bisa gemetar lututnya apalagi saya yang mainnya ke bukit. tips yang paling penting disini kala itu ialah sepatu ada sandal gunung. Tapi lucunya salah satu teman kami malah mengunakan sandal jenis famous bagi kalangan anak2, itu lho sandal yang suka cium pantat anak2 kalau bandel. Untungnya dia aman sampai turun.



Kami sampai dipuncak pertama disaat orang lain mulai turun, disegi lain kami sempat istirahat di bukti pertama sehingga kisaran waktu total dalam pendakian tidak terakumulasi, efek banyak lepas capek daripada mendaki. Ya pada akhirnya kami tidak sampai juga pada puncak tertinggi(puncak ke 3). Kami hanya sampai di puncak kedua setelah melihat kondisi langit mengabulkan permintaan orang yang minta turunkan hujan. Anyway walau sebentar puas banget panoramanya alamnya hijau bikin mata sejuk dan tenang banget((Apalagi gak ada orang jadi serasa itu bukit punya seorang eh). Kalian bisa melihat sungai yang di apit oleh bukit dengan sangat jelas. Suara sepoi sepot angin akan membuat kalin terbuai seperti saya yang tak sedar tiba2 sudah mendung dan cancel hingga ke puncak ke 3. Akhirnya balik dengan keadaan hujan kacaunya sandal saya tapak nya hilang jadi berapa x berseluncuran di jalur pendakian yang mulai di keremunin air hujan yang deras. Syukurlah pulang selamat walau basah2 tapi pengalaman dan lelahnya terbalaskan karena memang seindah itu berwisata ke bukit jalin.Oya sedikit bocoran penampakan ala video. 


#Wisataindonesia #wisataaceh #wonderfulindonesia #visitindonesia #wisataacehbesar #hikking #travel 
 
#rekomendasiwisataalam #bukitjalin



Wednesday, 13 October 2021