Jika bermodalkan Nama Nenek Moyang, Maka Yunani Lebih mampu
Inia lutarfus
February 24, 2018
5
Hari
ini Perjalanan Saya mengantarkan kesebuah tempat wisata Sejarah, Ya sebut saja
Taman Putro Phang, Tempat yang begitu memukau, yang mana tempat ini khusus
dibuat untuk menghibur sang permaisuri (Putro Phang) yang Rindu Akan kampung
halamannya di Pahang, Malaysia. Memang sungguh Luar Biasa. Layaknya Syekh Jehan
membuatkan Taj Mahal untuk Istrinya sebagai Tanda Cinta, Sultan Iskandar Muda
pun juga membuatkan Taman sebagai Bukti Cinta kepada Adinda nya, Dan memang unik, Suatu
yang menarik untuk dihadiahkan kepada seorang permaisuri, taman yang begitu besar,
yang mana mampu memukau mata sejauh memandang, Luas Tamanpun ternyata diluar
perkiraan Saya, karena ternyata bagian seberang jalan juga termasuk dari bagian
taman Putro Phang. Adalah Gunongan Buatan dengan bentuknya yang unik. Dan
tempat ini juga menjadi salah satu bukti dari Masa kejayaan Aceh, yaitu masa
Iskandar muda, Ah, Dan untuk kesekian kalinya saya membanggakan nama Endatu...
Jikabermodalkan Nama Nenek moyang, maka Yunani pun lebih Mampu.
Pernahkan anda mendengar kata kata tersebut? atau kurang lebih yang bermakna sama, Saya yakin banyak yang mendengar dengan kosa kata yang sedikit dipermak, karena saya juga mendengarnya dari antah berantah asal.
Pernahkan anda mendengar kata kata tersebut? atau kurang lebih yang bermakna sama, Saya yakin banyak yang mendengar dengan kosa kata yang sedikit dipermak, karena saya juga mendengarnya dari antah berantah asal.
Aceh,
tempat ini berbeda. pernah juga disebutkan berdiri menjadi negeri, ya cukup
terkenal karena keberhasilan Sultan Iskandar muda yang mampu membawa aceh kemasa kemilau nya, bahkan
konon ia berdiri diantara beberapa kerajaan besar yang berpengaruh, Tak saja
dikenal karena Serambi Mekkah nya aceh juga dikenal sebagai “pemodal Indonesia”.
Tanya kepada buyut jikalau kalian buta sejarah. Betapa sejarah membuktikan suatu
keemasan pernah dipeluk oleh Aceh. Tapi apa daya kini, Ah, miris mengumbar Aib, tapi begitu lah yang asli. Aceh juga lebih banyak
berbangga ketimbang berbuat, imbarat anak kecil yang berkata “itulah ayah ku” bukan
“itulah aku” kebiasaan baru telah lahir kepada masyarakat aceh, berbangga
hingga lupa cara bergerak, Lantas jikalau bermodal Nenek Moyang, Maka yunani lebih
mampu. Lihatlah mereka, dengan segala ilmu pengetahuan yang pernah lahir dinegeri yang bangkrut saat ini, Akankah kalian menunggu Bill gates membayar
hutang kota mungil ini selayaknya negara itu semisal?
Nak Jangan Contoh Mereka yang lemah,
beliau pernah berpesan, ketika bapak membandingkan kalian dengan orang yang
lebih atas, jangan pernah mengeluh dengan kata bapak selalu membandingkan kami
dengan yang sudah hebat tanpa melirik mereka yang lain masih dibawah. Sadarilah
yang bapak lakukan tak lebih mengangkat martabat mu, beliau enggan melirik yang
lemah dalam makna beliau percaya bahwa engkau telah berada diatas dan mampu
bersaing dengan mereka yang sudah diatas. Jadi jangan jatuhkan dirimu lagi, liriklah kebawah sebagai tanda syukur bukan iri kepada mereka yang dibawah. hal itu konyol nak, menanjak itu sulit oleh karena itu kekuatan ekstra diperlukan. jangan mencontoh yunani yang bernasib sama. Tapi contoh lah Turki yang berhasil
sama, dari tempo sang Al fatih berdiri hingga kala Erdogan menghampir semua masih
terlihat “WAH” . Segenap sejarah cukup menjadi pelajaran untuk dilirik, bukan
sekedar dongeng untuk anak sebelum lelap dalam mimpi.
Nak
jangan contoh yunani, tapi contohlah Turki untuk membangun peradaban hari ini.