Huru hara olimpiade! Benarkah kali ini Tunggal putri lawan ganda putra putri?!
Pembukaan olimpiade yang berlangsung di paris kali ini nyatanya sudah menyita banyak kecaman, tentu selalu ada banyak pro kontra dalam penyelengaraan olimpiade namun kali ini terlalu awal untuk dilihat, tepatnya di kala opening, sehingga dari awal kesan pertama sudah bikin eneg. alias di banjirin kritikan.
Angela carini menyerah dalan hitungan detik kala melawan imane khelif sambil menangis |
Persoalan pembukaan yang dianggap mencedarai suatu agama ternyata belum cukup, olimpiade kali ini kembali viral dengan topik barunya yang dianggap meloloskan atlet dengan “kondisi berbeda” yaitu seorang atlet Perempuan dengan kondisi yang mempunyai kromoson unik laki-laki sederhananya bisa disebut sebagai kasus langka yang dianggap tidak seimbang. Ya mungkin dianggap sejenis tunggal putri lawan "ganda putri putra" vibesnya
Nah adapun kasus putri lawan "semi putra putri" secara sadar dan tidak sadar teryata pernah terjadi.
Lia Thomas Sang ganda putra putri
Berkarir sebagai atlit perenang laki-laki membuat posisinya selalu berada di urutan terakhir, siapa sangka ketika berubah menjadi trans ia langsung menjadi urutan pertama. LIA THOMAS dikenal sebagai perenang transgen pertama yang bisa bersaing dengan perempuan tulen dan memenangkan kompetisi setelah berulang kali kalah dalam pertandingan tulen laki-lakinya, Tentu perdebatan ini cukup membuat isu trans semakin panas, privilege yang mereka dapat terlalu besar bahkan dengan kondisi fisik murni masih laki-laki ia bisa berganti pakaian di ruang yang sama dengan Perempuan. Hanya dengan dalih saya merasa dalam diri saya sebenarnya adalah “wanita”
sumber instagram @wokeworldwar |
Kasus ini cukup ramai menyita perhatian publik kala itu. tentunya ini menjadi pemaksaan dalam kompetisi untuk menerima kekacauan yang mereka buat sendiri. Maksutnya kenapa tidak bersaing sesama trans saja atau yang mempunyai testereon yang seimbang, buat aturan layaknya timbangan untuk cabang olahraga tertentu layaknya judo dan sejenisnya. Kenapa harus memaksakan? Kasarnya demi menyenangkan satu kelompok dan dianggap open minded maka korbankan satu bangsa dan kepercayaan publik.
sumber instagram @manganang92 |